Estimasi Tinggi Gelombang Laut Menggunakan Citra Satelit Alos-Palsar, Studi Kasus Perairan Pulau Poteran, Sumenep

Zulfikar Adlan Nadzir, Lalu Muhamad Jaelani, Albertus Sulaiman

Abstract


Energi gelombang air laut adalah salah satu jenis ocean renewable energy (ORE) yang menjadi salah satu potensi kemaritiman dari Indonesia. Energi tersebut mempunyai beberapa keunggulan bila dibandingkan dengan energi fosil (minyak dan gas bumi) dan menjadi salah satu jenis energi terbarukan yang banyak diteliti dan dikembangkan oleh peneliti dari seluruh dunia. Salah satu upaya memetakan potensi energi gelombang laut adalah dengan menghitung tinggi gelombang air laut tersebut menggunakan berbagai metode pengamatan, salah satunya adalah Synthetic Aperture Radar (SAR). SAR adalah salah satu jenis sensor penginderaan jauh yang sedang berkembang dimana dapat memonitor dan memetakan tinggi gelombang air laut secara cepat dan efektif. Dalam penelitian ini, sebuah citra SAR diolah untuk mendapatkan tinggi gelombang di perairan Pulau Poteran, Madura. Pengolahan data citra SAR dilakukan dengan menggunakan metode Fast Fourier Transform (FFT) dan Band-Pass Filetring setelah mengalami proses pengolahan awal dengan perangkat lunak Matlab. Data SAR yang digunakan adalah citra satelit ALOS-PALSAR bertanggal 12 Mei 2009 dan diakuisisi dalam mode Full-Polarimetry. Hasil pengolahan menunjukkan bahwa di perairan sekitar Pulau Poteran, Madura mempunyai panjang gelombang dominan sebesar 559,0170 dan 883,8835 m dan periode sebesar 56,579 dan  89,3609 sekon yang memenuhi syarat menjadi sebuah swell. Tinggi gelombang signifikan (H1/3) yang dihasilkan mencapai 3,713 meter dengan rerata dari semua indeks matriks (H1/2) sebesar 2,986 meter.


Keywords


ALOS-PALSA; FFT; gelombang air laut; Matlab; Pulau Poteran

Full Text:

PDF

References


Arinaga, R. A., & Cheung, K. F., 2012. Atlas of Global Wave Energy from 10 years of reanalysis and hindcast data. Renewable Energy, 49-64.

Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia., 28 Agustus 2013. Keanekaragaman Hayati Laut Indonesia Terbesar di Dunia. Retrieved from KKP: http://kkp.go.id

Lewis, A. S.-M., 2011. Ocean Energy. In R. P.-M. O. Edenhofer, IPCC Special Report on Renewable Energy Sources and Climate Change Mitigation (hh. 497-534). Cambridge: Cambridge University Press.

Mukhtasor., 2014. Recent Notes on Economic Scales Ocean-Based Power Plants. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.

Sugimoto, M., Shiroto, N., & Ouchi, K., 2011. Estimation of Ocean Wave Height using Polarization Ratio of Synthetic Aperture Radar Data. Geoscience and Remote Sensing Symposium (IGARSS), 2011 IEEE International (hh. 2821-2824). Vancouver: IEEE.

Thomas, M., 1982. The Estimation of Waveheight from Digitally Processed SAR Imagery. International Journal of Remote Sensing, 3(1), hh. 63-68.

United Nations Economic and Social Council., 2012. The Naming Procedures of Indonesia's Island. Tenth United Nations Conference on the Standardization of Geographical Names. New York.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v2i3.2102

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.