Cover Image

Analisis Faktor Keamanan Lereng Tanah Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Dan LEM Di Daerah Olak Alen, Selorejo, Blitar

Andriyan Yulikasari, Widya Utama, Singgih Purwanto

Abstract


Di daerah Olak Alen Kecamatan Selorejo Kabupaten Blitar, bencana tanah  longsor akan sering terjadi ketika hujan datang. Penyebab longsor salah satunya yaitu adanya retakan dalam lereng tanah. Retakan dalam lereng menjadi jalan masuknya air hujan yang menyebabkan penambahan beban dan akan membuat lereng tidak stabil. Pengukuran geolistrik resistivitas dilakukan pada dua keadaan yang berbeda, yaitu diukur sebelum hujan dan setelah hujan. Dalam menganalisis kestabilan lereng digunakan parameter dari hasil pengujian laboratorium data bor tanah yaitu, parameter kohesi, sudut geser dan berat isi tanah. Berdasarkan hasil pengukuran rentang nilai resistivitas daerah penelitian dapat dikategorikan menjadi tiga golongan, yaitu nilai resistivitas rendah 2,15-10,9 Ohm meter, nilai resistivitas sedang 24,5-55,51 Ohm meter dan nilai resistivitas tinggi 124-628 Ohm meter. Sedangkan litologi daerah penelitian menurut geologi setempat dan hasil bor tanah menunjukkan keseragaman litologi yaitu pasir kelanauan. Adanya zona lemah dalam lereng ditunjukkan dengan nilai resistivitas 2,15-10,9 Ohm meter. Stabilitas lereng sebelum hujan memiliki nilai faktor keamanan yang lebih besar daripada nilai faktor keamanan setelah hujan. Nilai faktor keamanan sebelum hujan pada lintasan 5 dan 6 adalah 1.508, sedangkan yang setelah hujan memiliki nilai 1.458. Nilai faktor kemanan lereng pada lintasan 7 dan 8 sebelum hujan adalah 1.502, sedangkan yang setelah hujan adalah 1.273. Berdasarkan nilai faktor keamanan lereng tanah dapat disimpulkan bahwa daerah penelitian dikatergorikan aman karena nilai faktor keamanannya lebih besar dari 1.

Keywords


faktor keamanan; resistivitas; retakan; stabilitas lereng

Full Text:

PDF

References


Agustin, Arin Dwi. 2016. Identifikasi Letak dan Kedalaman Cracks Pada Bidang Longsor Menggunakan Metode Resistivitas 2D Konfigurasi Wenner-Schlumberger Studi Kasus: Kecamatan Selorejo Blitar. Tugas akhir. Jurusan Teknik Geofisika: ITS.

Alexsander, Stephanus. 2013. Analisa Gejala Longsor dengan Menggunakan Geolistrik 2-Dimensi Konfigurasi Wenner-Alpha. ITS.

Aswathanarayana,M. 1995. Geoenvironment-An Introduction. A.A. Baltema. Rotterdam.

Braja M. Das. 2010. Principles of Geotechnical Engineering. Edisi ke-7. Stamford: USA.

Departemen Pekerjaan Umum. 1987. Petunjuk Perencanaan Penanggulangan Longsoran, SKBI-2.3.06. Yayasan Badan Penerbit PU.

Gouw dan Dave. 2012. Analisa Stabilitas Lereng Limit Equilibrium vs Finite Element Method. HATTI-PIT-XVI. Hotel Borobudur. Jakarta.

Indahrawahyuni, Herlien, As’ad Munawir, dan Ifone Damayanti. 2009. Pengaruh Variasi Kepadatan pada Permodelan Fisik Menggunakan Tanah Pasir Berlempung Terhadap Stabilitas Lereng. Jurnal Rekayasa Sipil.Volume 3, No.3, Hal. 192- 208.

Mochtar. 2011. Kenyataan Lapangan Sebagai Dasar Usulan Untuk Konsep Baru Tentang Analisa Kuat Geser Tanah dan Kestabilan Lereng. ITS.

Parluhutan, Octavian Cherianto. 2014. Analisis Kestabilan Lereng dengan Metode Bishop (Studi Kasus: Kawasan Citraland sta. 1000m). Jurnal Sipil Statik Vol. 2 No.3, Hal. 139-147.

Pokja Sanitasi Kabupaten Blitar. 2011.

Sjarifudin, M.Z dan S. Hamidi. 1992. Peta Geologi Lembar Blitar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Sumiwon Udphuay. 2008. 3-D Electrical Resistivity Tomography for Cliff Stability Assessment at Pointe Du Hoc In Normandy. France.

Suryo, Eko Andi. 2013. Mendeteksi Retakan Dalam Pada Tubuh Lereng Tanah Residu Menggunakan Electrical Resistivity Tomography. Jurnal Rekayasa Sipil. Volume 7, No.2-2013. ISSN 1978-5658.

Suryo, Eko Andi, Fadh Ghulam Aghnia, dan Arief Rachmansyah. 2013. Penerapan Metode Electrical Resistivity Tomography (ERT) untuk Mengetahui Bidang Longsor pada Model Lereng. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik: Universitas Brawijaya.

Susi dan Yohan. 2007. Program Analisis Stabilitas Lereng. Laporan Tugas Akhir. Jurusan Teknik Sipil. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro. Semarang.

Tantri, Aridipa, dkk. 2016. Tutorial Geostudio 2012 Analisa Rembesan pada Bendungan Mata Kuliah Waduk dan Bendungan. Program Diploma III Teknik Sipil Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS: Surabaya.

Telford, W.M., Geldart L.P and Sheriff R.E. 1990.Applied Geophysics Second Edition. Cambridge University Press. USA.

Ward, S.H. 1990. Resistivity and Induced Polarization Methods Geotechnical and Environment Geophysics. Vol. 1, hal. 147. Tulsa. SEG.

Wesley, Laurence D. 2012. Mekanika Tanah untuk Tanah Endapan dan Residu. Ed.1. Penerbit ANDI: Yogyakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v3i3.3496

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.