Rencana Kontijensi untuk Tanah Longsor di Desa Kalikuning, Pacitan, Jawa Timur

Tatas Tatas, I Putu Artama Wiguna, Machsus Machsus, Tri Dani Widyastuti, Mohammad Arif Rohman

Abstract


Rencana kontijensi merupakan bagian dari konsep manajemen resiko bencana sebagai upaya mitigasi yang berupa dokumen sebagai pelengkap rencana penanggulangan kedaruratan bencana. Rencana kontijensi merupakan upaya sistematis yang bertujuan untuk kesiapsiagaan bencana, misalnya bencana tanah longsor. Pada tanggal 2 Januari 2011, longsor terjadi di Desa Kalikuning yang berjarak sekitar 16 kilometer ke arah timur laut Pacitan Kota. Tidak ada korban pada waktu itu kecuali beberapa rumah mengalami kerusakan. Namun, menurut penyelidikan sebelumnya, longsor berpotensi akan terjadi. Jika tanah longsor terjadi, kemungkinan daerah yang terkena adalah di Rukun Tetangga (RT) 1, 2, 3 dalam Rukun Warga (RW) IX yang terletak di dalam "mangkuk" longsor yang potensial terjadi. Untuk menyiapkan segala sesuatu apabila hal tersebut benar terjadi maka perlu dilakukan penyusunan rencana kontijensi. Metode yang digunakan adalah dengan Focus Group Dicussion (FGD). Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan beberapa stakeholder, yaitu perwakilan Komunitas di Kalikuning, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dan dinas pemerintah setempat yang terkiat dengan kesehatan, informasi, transportasi, konstruksi, sosial, termasuk lembaga militer. Berdasarkan hasil FGD, dokumen rencana kontingensi didirikan melibatkan beberapa langkah, yaitu penilaian bahaya, penentuan insiden bahaya, penentuan skenario, penentuan kebijakan, dan perencanaan alokasi sektoral. Perencanaan alokasi sektoral dibagi dalam manajemen dan koordinasi, evakuasi, logistik, kesehatan, transportasi, komunikasi, dan infrastruktur. Kelima sektor tersebut bergerak atas instruksi Bupati Pacitan atau yang ditunjuk, dengan koordinasi utama ada pada sektor manajemen dan koordinasi. Selain itu, ada beberapa kesenjangan antara kebutuhan dan ketersediaan sumber daya seperti kurangnya kantong mayat, alat evakuasi, dll. Sedangkan kebutuhan yang telah melebihi kebutuhan adalah terkait dengan jumlah tenaga medis.

Keywords


rencana kontinjensi; longsor; Pacitan.

Full Text:

PDF

References


Priyono. (2008). Analisis Morfometri dan Morfostruktur lereng Keja-dian Longsor di Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjar-ne¬ga¬ra. Forum Geografi, 22 (1). pp. 72-84. ISSN 0852-0682

Pusat Studi Kebumian dan Bencana. (2012). Rencana Kontijensi Ben-ca¬na Tanah Longsor di Tulakan, Kabupaten Pacitan. BPBD Jatim-PSKB ITS. Surabaya.

Suryolelono K.B., (2002). Bencana Alam Tanah Longsor Perspektif Ilmu Geologi Teknik. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar.

Sugeng Triutomo, B. Wisnu Widjaja, R. Sugiharto, Siswanto B.P., Yoha-nes Kristanto. (2011). Panduan Perencanaan Kontijensi Mengha-da¬pi Bencana, Ed. 2. Badan Na-sional Penanggulangan Benca¬na. ISBN 978-979-18441-3-0. Jakarta.

Tatas, Machsus, Amien Widodo. (2011). Studi Investigasi Longsor di Desa Kalikuning, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Jurnal Aplikasi ISSN.1907-753X. Surabaya




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v13i2.1593

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Kunjungan:Web
Analytics

Creative Commons License
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats