Batu Putih dari Rengel-Tuban sebagai Bahan Alternatif Agregat Campuran HRS

Ami Asparini

Abstract


Bahan baku agregat dalam campuran HRS (Hot Rolled Sheet) sebagai lapis permukaan jalan yang sering digunakan adalah batu pecah hitam, namun untuk wilayah Pantura Jawa Timur dan Madura, agregat ini sulit didapatkan dan harus didatangkan dari tempat lain. Hal ini tentunya dibutuhkan waktu yang lama dan biaya yang relatif mahal. Disisi lain, di sepanjang Pantai Utara Jawa Timur dan Madura, khususnya daerah Tuban banyak terdapat gunung-gunung batuan kapur yang berasal dari batuan endapan (sedimentary rock) dalam kategori limestone, yang merupakan sumber material batu putih yang belum dimanfaatkan secara maksimal. Untuk itu perlu dilakukan penelitian dengan harapan batu putih dari daerah Rengel-Tuban dapat dimanfaatkan sebagai bahan alternatif Agregat untuk campuran HRS. Metodologi penelitian yang dilakukan adalah pemeriksaanan laboratorium untuk menganalisa sifat kimia, sifat fisik batu putih (berat jenis dan absorsi, Keausan batuan, Soundness Test, Indeks kepipihan, Pembagian butir gradasi agregat, Kadar organik agregat halus, Kelekatan agregat terhadap aspal) dan perencanaan komposisi campuran HRS untuk diketahui perilakunya dalam campuran HRS sesuai persyaratan teknis MPBJ dengan rujukan ASSHTO,ASTM, dan BS 812. Dari hasil penelitian laboratorium, batu putih asal Rengel-Tuban secara analisa sifat kimia mengandung Ca 27%, Mg 53%, SiO2 5,27% dan termasuk golongan VII (limestone magnesium), sedangkan sebagai bahan agregat kasar campuran HRS memenuhi persyaratan untuk lalu lintas kelas A ringan-sedang, namun yang perlu diperhatikan adalah indeks kepipihan batu putih relatif besar (28,43% > 25%), karena hal ini akan mempengaruhi nilai stabilitas campuran HRS.

Keywords


Hot Rolled Sheet (HRS); batu putih

Full Text:

PDF

References


Asweda, Fardiansyah, dan Ami Asparini,

, ”Penelitian penggunaan batu putih (sedimentary rock) dari desa Ngandong kecamatan Rengel Tuban sebagai bahan agregat HRS”, Tugas Akhir LPPU ITS.

Colin P Corne, Direktorat Jenderal Bina Marga, “Specification for High – Durability Aspalts”, Maret 1985, Central Design Office Jakarta, Badan Penerbit Pekerjaan Umum Jakarta.

Direktorat Bina Marga, 1976 ” Manual Pemeriksaan Bahan Jalan”, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Direktorat Bina Marga, 1983 ” Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton Flexible (LATASTON)”, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, No. 12/PT/B/1983

Direktorat Bina Marga, 1983 ”Petunjuk Pelaksanaan Lapis Tipis Aspal Beton Flexible (LASTON)”, Badan Penerbit Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta, No. 13/PT/B/1983

Departemen Perindustrian, ”Standar Industri Indonesia (SII.0088-75), Test Pelapukan Agregat”

H. Ries, Ph.D and Thomas L. Watson, Ph.D, “Element of Engineering Geology”, John Wiley and Sons Inc. 1930, New York.

Marais CP, 1979 “Surfacings Aspalt Pavement : Aspalt Concrete of Gap – Graped”.

R. W. Van Bemmelan ”The Geology of Indonesia Vol. II, martinus Nijhoff / The Hague/1970, Netherland.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v1i1.2770

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Kunjungan:Web
Analytics

Creative Commons License
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats