Pengaruh Kuantitas Perojokan Dan Paparan Lingkungan Terhadap Mutu Benda Uji Beton Silinder

Sukobar Sukobar, Ahmad Faiz Hadi Prajitno, Rachmad Basuki, Dimas Pustaka Dibiantara, Dwi Indriyani

Abstract


Beton merupakan material komposit karena terbentuk dari beberapa material lain yang diaduk sampai homogen dan monolit. Namun, meskipun sudah dilakukan diversifikasi bahan adukan maupun metode pemadatan tertentu, tetap ada kemungkinan adanya gelembung atau rongga udara yang mengurangi mutu beton rencana. Selain itu, perawatan juga memegang peranan penting karena mencegah timbulnya retak inisial pada beton. Kemunculan retak inisial ini akibat penyusutan volume beton karena air yang hilang dengan waktu yang relative singkat, ditambah lagi proses pengerasan beton merupakan proses hidrasi yang menimbulkan panas. Penelitian ini mengamati kuat tekan beton dengan enam tipe rojokan, 0, 5, 10, 15, 20, dan 25 kali rojokan untuk tiap lapisan. Setiap tipe rojokan diwakili oleh dua benda uji. Benda uji yang dibuat adalah silinder berdiameter 150 mm dan panjang 300 mm. Spesifikasi material beton konvensional adalah mutu K-250 dengan nilai slump 120 mm. Semua benda uji dibuat dari satu kali pencampuran beton pada iklim dan suhu rerata di Indonesia. Setelah dicetak, benda uji dibiarkan terpapar lingkungan (sinar matahari langsung, angin, dan sebagainya). Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa kuat tekan optimum ada pada benda uji dengan 20 kali rojokan, yaitu 15,09 MPa. Paparan lingkungan mereduksi 30% kuat tekan beton rencana.


Keywords


compression strength, cylindrical sample, mashing quantity, environmental exposure.

Full Text:

PDF

References


Umum, D.P., Tata Cara Pembuatan dan Perawatan Benda Uji Beton di Laboratorium SNI 2493: 2011. 2011, Badan Standarisasi Nasional.

Babu, G.R., B.M. Reddy, and N.V. Ramana, Quality of mixing water in cement concrete “a review”. Materials Today: Proceedings, 2018. 5(1): p. 1313-1320.

ASTM, C., 94, Standard Specification for Ready Mixed Concrete. 1916, American Society for Testing and Materials, West Conshohocken, PA.

AASHTO, T., T 26-79. Standard method of test for quality of water to be used in concrete, 1979.

Committee, A. Building code requirements for structural concrete:(ACI 318-99); and commentary (ACI 318R-99). 1999. American Concrete Institute.

Mustafa Tuncan, Ö.A., Kambiz Ramyar, Bekir Karasu, Effect Of Compaction On Assessed Concrete Strength. The IV. Ceramic, Glass, Enamel, Glaze and Pigment Seminar with International Participation (SERES 2007), 2007(Eskisehir, Turkey).

Gonen, T. and S. Yazicioglu, The influence of compaction pores on sorptivity and carbonation of concrete. Construction and building materials, 2007. 21(5): p. 1040-1045.

Wahyudi, W., I. Irwan, and N. Nurmaidah, Pengaruh Pemadatan Campuran Beton Terhadap Kuat Tekan K 175. JOURNAL OF CIVIL ENGINEERING, BUILDING AND TRANSPORTATION, 2017. 1(1): p. 37-53.

Daukšys, M., et al., Influence of the concrete mixture compaction time on density and compressive strength of hardened concrete samples. Journal of Sustainable Architecture and Civil Engineering, 2015. 11(2): p. 79-87.

Ritonga, A., Statistika Terapan Untuk Penelitian. Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi UI, 1987.

Mi, Z., et al., Effect of curing humidity on the fracture properties of concrete. Construction and Building Materials, 2018. 169: p. 403-413.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v16i2.4281

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Kunjungan:Web
Analytics

Creative Commons License
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats