Pola Pemantapan Penataan Ruang Terbuka Hijau Untuk Kawasan Kota Berkembang Di Batu Sopang Kabupaten Paser

Faizal Baharudin, Afif Bizrie Mardhani, Mohammad Romadloni

Abstract


Tujuan penelitian ini adalah untuk memperolah gambaran lokasi yang cocok dan luas kawasan peruntukan Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang memungkinkan ditempatkan di kawasan perkotaan Batu Sopang yang memiliki luas wilayah ± 1.614,5 hektar dengan menerapkan konsep Green Spatial Planning (GSP). Metode yang digunakan adalah analisis spasial Peta Citra World View-3 - Bundle 8 Band - kategori Select Tasking/Fresh Archive < 90 Days skala 1 : 5000.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kondisi eksisting keberadaan RTH publik di Batu Sopang yang tersedia hanya mencapai 7,18% sehingga luas wilayah yang ada belum memenuhi standar kawasan perkotaan. Pada masa mendatang, perlu mempertahankan kondisi RTH yang ada, disamping juga diperlukan adanya penambahan RTH yang baru dalam waktu 20 tahun ke depan. Upaya peningkatan intensitas dan kualitas RTH sebagai cara meningkatkan kualitas lingkungan perkotaan sekaligus penyeimbang fungsi ekologis perkotaan. Kebutuhan ruang terbuka hijau di wilayah Kecamatan Batu Sopang adalah sebesar 30% dari total luas penggunaan lahan yang ada yakni terbagi atas 20% ruang terbuka hijau publik dan 10% untuk ruang terbuka hijau privat.


Full Text:

PDF

References


Aipassa, Marlon I., Ruslim, Y. & Sukartiningsih, Ibrahim (2017). Ruang Terbuka Hijau Pada Beberapa Kota di Kaliamntan Timur. Mulawarman University Press. Samarinda.

Anonim (2018). The economic value of our greenspaces. The Land Trust (2018). The Economic Value of Our Green Spaces. The landtrust.org.uk/wpcontent/uploads/2018/02/ diunduh tanggal 12-1-2019.

Cahya, Evi, N., Andawayantim, U. & Resmani, E. (2018). “Analysis of Drainage Capacity and Rehabilitation Subjected to Rainfall and Reverse Flow of Marengan River as a Main Drain in Sumenep City, Indonesia”. Civil and Environmental Science Journal (Civense), Vol. 1 (2): 080-087.

Effendy, Dobri (2009). “Dampak Pengurangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Perkotaan Terhadap Peningkatan Suhu Udara dengan Metode Penginderaan Jauh”. J. Agromet 23 (2): 169-181.

Evrianto, Wulfram, I.(2012). Selamatkan Bumi Melalui Konstruksi Hijau : Perencanaan, Pengadaan, Konstruksi & Operasi. Andi. Yogyakarta.

Maru, R. & Ahmad, S. (2015). “The Relationship between Temperature Patterns and Urban Morfometri in the Jakarta City, Indonesia”. Asian Journal of Atmospheric Environment. Vol. 9 (2), pp. 128-136, June (2015). ISSN (Online) 2287-1160.ISSN (Print) 1976-6912. DOI:http://dx.doi.org/10.5572/ajae.2015.9.2.128.(diaksestanggal 14 Desember 2018).

Maru, R. (2017). “Perkembangan Fenomena Urban Heat Island”. Simposium Nasional MIPA. Universitas Negeri Makassar (diakses tanggal 14 Desember 2018).

Maryono, A. (2005). Menangani Banjir, Kekeringan dan Lingkungan. Gajah Mada Press. Yogyakarta.

Maryono, Agus (2014). Pengelolaan Kawasan Sempadan Sungai Dengan Pendekatan Integral: Peraturan, Kelembagaan, Tata Ruang, Sosial, Morfologi, Ekologi, Hidrologi dan Keteknikan. Gadjah Mada University Press.Yogyakarta.

Rawung, F. Chiarly (2015).“Efektivitas Ruang Terbuka Hijau (RTH) Dalam Mereduksi Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) Di Kawasan Perkotaan Boroko”. Media Matrasain 12 (2) : 17 – 32.

Samsudi (2010). “Ruang Terbuka Hijau Kebutuhan Tata Ruang Perkotaan Kota Surakarta”. Journal of Rural and Development, Vol. 1 (1):11 – 19.

Sangkertadi & R. Syafriny (2008). “Upaya Peredaman Laju Peningkatan Suhu Udara Perkotaan Melalui Optimasi Penghijauan”. Ekoton 8(2):41-48.

Schipperijn, J. (2010). “Use of Urban Green Space”. Forest & Landscape Research No. 45, 2010. Frederiksberg: Forest & Landscape Denmark.

Setyani, W., Sitorus, S.R.P & Panuju D.R. (2017). Analisis Ruang Terbuka Hijau dan Kecukupannya Di Kota Depok. Buletin Tanah dan Lahan, 1 (1):121-127.

Shirvani, Hamid (1985). Urban Design Process. Van Nostrand Heinhold Company. New York.

Sunarhadi, R.M.A., Suharjo, A.N., Anna, B.S. & Anwar (2015). “Penentuan Lebar Sempadan Sebagai Kawasan Lindung Sungai di Kabupaten Sukoharjo”. Makalah Seminar Nasional Konservasi dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam. PKLH – FKIPUNS.

Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2018). “Pemikiran Awal tentang Konsep Dasar Manajemen Aset Fasilitas”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol.2, Sup.1, Juni 2018, Hal : 1- 13.

UN-Habitat (2002). Expert Group on Urban Indicators : Secure Tenure, Slums and Global Sample of Cities. Urban Secretariat and Shelter Branch in Close Collaboration with United Nations Statistic Division and the Cities Alliances. Nairobi.

UN-Habitat (2003).The Challenge of Slums Global Report on Human Settlements. United Nations Human Settlements Programme. Nairobi.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v3i0.5733

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung :

Statistik Afiliasi Penulis

View My Stats

 

Flag Counter

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.