Studi Perbandingan Gedung dengan Iregularitas Horizontal Menggunakan Base Isolation dan Fixed Base

Marcellino Arifin, Lidya Fransisca, Altho Sagara

Abstract


Jumlah penduduk yang terus bertambah menyebabkan peningkatan kebutuhan penduduk, salah satunya yaitu rumah tinggal ataupun bangunan dengan fungsi lainnya. Adanya keterbatasan lahan mengakibatkan pembangunan gedung bertingkat semakin berkembang. Dalam mendesain, selain beban gravitasi, tentunya suatu gedung harus mampu menahan beban lateral akibat gempa bumi. Dewasa ini, dilakukan suatu pendekatan untuk mengurangi gaya lateral dengan menggunakan base isolation. Prinsipnya adalah memisahkan struktur bangunan dengan tanah sehingga ketika gempa terjadi, tanah akan tetap mengalami pergerakan tetapi struktur bangunan akan tetap mempertahankan posisinya. Pada penelitian ini, dilakukan analisis perbandingan gedung yang menggunakan base isolation (khususnya lead rubber bearing) dan fixed base. Berdasarkan analisis respons spektrum, penggunaan base isolation dapat mereduksi gaya geser dasar pada gedung, tetapi menyebabkan  gedung menjadi lebih fleksibel pada arah horizontal sehingga gedung memiliki periode dan perpindahan lantai yang lebih besar. Kekakuan horizontal dan kekakuan vertikal yang dimiliki base isolation tidak mampu menahan momen pada dasar gedung sehingga terjadi distribusi momen ke tingkat diatasnya dan meningkatkan kebutuhan tulangan longitudinal balok induk. Berbeda halnya dengan kolom, penggunaan base isolation meningatkan kekuatan kolom sehingga dimensi dapat diperkecil dan kebutuhan tulangan longitudinal berkurang.  Berdasarkan analisis riwayat waktu, penggunaan base isolation meningkatkan kekuatan elemen struktur sehingga tidak terjadi sendi plastis pada kolom serta meningkatkan tingkat kinerja struktur.


Full Text:

PDF

References


SNI 1726:2012. Standar Nasional Indonesia 1726:2012 Tata Cara Perancanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung.

SNI 1727:2013. Standar Nasional Indonesia 1727:2013 Beban Minimum untuk Perancangan Bangunan Gedung dan Struktur Lain.

FEMA 356. (2000). Prestandard and Commentary for the Seismic Rehabilitation of Buildings. Federal Emergency Management Agency. Washington, DC.

FEMA 451. (2007). NEHRP Recommended Provisions for New Buildings and Other Structure: Training and Instructional Materials. Federal Emergency Management Agency. Washington, DC.

IBC (2000). International Building Codes. International Code Council. Washington, DC.

Kelly, T.E. (2001). Base Isolation of Structure. Holmes Consulting Group Ltd. Wellington, New Zealand.

Pawirodikromo, W. (2012). Seismologi Teknik & Rekayasa Kegempaan. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Ambasta, S., Sahu, D., dan Khare, G.P. (2018). “Analysis of the Base Isolated Building (Lead Plug Bearing) in ETABS”. International Research Journal of Engineering and Technology, Vol. 05, No.1.

Somasekharaiah, H.M., Dharmesh, Er. N., dan Ghouse, M. (2016). “A Comparative Study on RC Frame Structure Considering Lead Rubber Bearing and Triple Friction Pendulum Bearing”. International Journal of Innovative Research in Science, Engineering and Technology. Vol 5. No. 8.

Ismail, F. A. (2012), “Pengaruh Penggunaan Seismic Base Isolation System Terhadap Respons Struktur Hotel Ibis Padang”. Jurnal Teknik Sipil, Vol. 8, No. 1.

Patel, Y., dan Kumar, P.P. (2017). “Comparision of Fixed Base and Base Isolation Reinforced Concrete Structure for Seismic Response”. International Journal of Advance Engineering and Research Development, Vol. 4. ISSN: 2348-4470.

Ridho, A.S., Welsi, Chandra, Y., dan Jalalul, S.A. (2017). “Studi Komparasi Base Shear pada Gedung Menggunakan Base Isolator Dan Non Base Isolator”. Teras Jurnal, Vol.7, No. 4.

Pratama, F., Setiya, A.B., dan Wibowo. (2014). “Evaluasi Kinerja Struktur Gedung 10 Lantai dengan Analisis Time History pada Tinjauan Drift dan Displacement Menggunakan Software ETABS”. E-Jurnal Matriks Teknik Sipil, Vol.2, No. 3.

Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2018). “Pemikiran Awal tentang Konsep Dasar Manajemen Aset Fasilitas”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2, Suplemen 1, Juni 2018, Hal. : 1-13.

Suprayitno, H. & Soemitro, R.A.A. (2018). “Preliminary Reflexion on Basic Principle of Infrastructure Asset Management”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2, No. 1, Maret 2018, Hal. : 1-9.

UU 28/02. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v3i2.5882

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung :

Statistik Afiliasi Penulis

View My Stats

 

Flag Counter

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.