Analisis Kebijakan Struktur Tarif dan Pengaruhnya terhadap Besaran Subsidi (Studi Kasus : TransJakarta)

Mira Lestira Hariani, Idwan Santoso, Sony Sulaksono Wibowo

Abstract


Kebijakan tarif angkutan umum merupakan komponen dasar yang sangat penting dalam pengoperasian angkutan umum karena tarif merupakan faktor utama dalam menarik penumpang dan sangat berpengaruh terhadap kondisi finansial operator angkutan umum.  Penerapan kebijakan struktur tarif seragam/flat fare pada Transjakarta seakan-akan tidak memperhatikan karakteristik pergerakan penumpang sehingga dengan penerapan struktur tarif yang dipengaruhi oleh jarak dapat memberikan peluang untuk menghasilkan revenue yang lebih besar dan berimplikasi terhadap penurunan besaran subsidi.  Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian terhadap pengembangan beberapa alternatif kebijakan struktur tarif yang dapat diterapkan oleh Transjakarta dan kemudian memberikan rekomendasi kebijakan struktur tarif yang dapat berpengaruh terhadap penurunan besaran subsidi dengan tetap memperhatikan kemampuan membayar pengguna dan kenyamanan pengguna atas perubahan tarif yang terjadi.  Dalam penelitian ini menggunakan analisis ability to pay dalam penentuan besaran tarif dan menggunakan data tapping Transjakarta pada tanggal 18 Mei 2018 yang diolah menjadi data distribusi frekuensi penumpang sebagai dasar dalam perhitungan revenue Transjakarta untuk setiap alternatif kebijakan yang dirumuskan.  Dengan melakukan evaluasi terhadap 7 (tujuh) alternatif yang telah dirumuskan maka diperoleh hasil bahwa kebijakan yang paling direkomendasikan adalah struktur tarif bertahap (sectional fare) dengan kebijakan tarif awal sebesar Rp.3.500 berlaku pada 15 kilometer pertama kemudian berlaku tarif penyesuaian sebesar Rp.1.500 untuk setiap pertambahan jarak 10 kilometer.  Kebijakan tersebut menghasilkan penurunan subsidi sebesar Rp.34.476.000/hari atau sekitar 10,71% jika dibandingkan dengan tarif eksisting Transjakarta.


Full Text:

PDF

References


Beasley, J & Grimsey, C, (1991). “Fares policy: the public interest”. 49th UITP International Conggres. Stockholm.

Cervero, R. (1980). “Flat versus differentiated transit pricing: what’s a fair fare?”. IURD Working Paper Series, No. 337. University of California Berkeley. Berkeley.

Daskin, M.S., Schofer, J.L., & Haghani A.E. (1988). “A Quadratic Programming Model for Designing and Evaluating Distance-Based and Zone Fares for Urban Transit”. Transportation Research, 22B, pp. 25-44.

Dewita, Y, Yen, BTH & Burke, M (2017). “Beyond The Cost/Income Ratio: New Approaches to Measuring Transport Affordability in Three Indonesian Metropolitan Regions”. Australian Transport Research Forum, 27 – 29 November 2017. Auckland. New Zealand.

Glaeser, E.L., Kahn, M.E., & Rappaport, J. (2008). “Why do the poor live in cities? The role of public transportation”. Jurnal of Urban Economy, Vol. 63, No. 1, pp. 1-24, .

Ling, J.H. (1998). “Transit Fare Differentials: A Theoritical Analysis”. Jurnal of Advanced Transportation, Vol.32, No.3, pp. 297-314. Cheng Kung University, Taiwan.

Liu, B.Z, G, YE, Cao K, Jiang X, Meng L, Liu D, et al. (2017). “Optimizing a Desirable Fare Structure for a Bus-Subway Corridor”. Plos One 12 (10): e 0184815, .

Muhtadi, A., Wasono, S.B., Suprayitno & Ahyudanari (2019). “Potential Number of Passenger and Performance Evaluation of Surabaya School Bus”. Jurnal of Infrastructure & Facility Asset Management, 1(2), September 2019.

Nuworsoo, C, Deakin, E & Golub, A. (2009). “Analyzing Equity Impacts of Transit Fare Change: Case Study of Alameda –Contra Costa Transit”. University of California Transportation Center. Berkeley. California.

Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2018). “Pemikiran Awal tentang Prinsip Dasar Manajemen Aset Fasilitas”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol.2, Suplemen 1, Juni 2018.

Tamin, O.Z, dkk. (1999). “Evaluasi Tarif Angkutan Umum dan Analisis ‘Ability to Pay’ dan Analisis ‘Willingness to Pay’ di DKI Jakarta”. Jurnal Transportasi FSTPT, Vol. 1, No. 2, Desember 1999.

Taylor, B, & Morris, E. (2015). “Public transportation objectives and rider demographics: are transit’s priorities for poor public policy?”. Transportation Vol. 42, No. 2, pp. 347-367. .

Upa V.A., Suprayitno, H. & Ryansyah, M. (2018). “Perbandingan dan Sintesia Karakteristik Perilaku Perjalanan Pengguna Bis Trans Maminasata dan Bis Trans Koetaradja”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2, No. 2, September 2018.

Verbich, D & Ahmed, EG. (2015). Public Transit Fare Structure and Social Vulnerability in Montreal, Canada. McGill University. Montreal. Canada.

Vuchic, VR, (2005). Urban Transit Operation, Planning and Economics. John Wiley & Son.Inc. Canada.

Warpani, S, (2002). Pengelolaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. Penerbit ITB. Bandung.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v4i3.7102

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung :

Statistik Afiliasi Penulis

View My Stats

 

Flag Counter

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.