MEMBERDAYAKAN SEKTOR INFORMAL: DARI LEGALISASI ASET HINGGA DUKUNGAN TATA RUANG

- Alisjahbana

Abstract


Potensi tersembunyi yang dimiliki sektor informal di perkotaan dalam menopang sistem dan struktur ekonomi maupun sosial tak dapat dipungkiri lagi Ironisnya, dibalikkontribusinya yang begitu besar, nasib pelaku ekonomi sektor informal tak kunjung membaik. Akses mereka terputus hubungannya dengan sistem ekonomi formal. Permodalan masih menjadi kendala klasik akibat tidak adanya dasar hukum atas aset-aset yang mereka miliki. Formalisasi dan legalisasi atas aset-aset mati upaya formalisasi tersebut tersebut menjadi sebuah keniscayaan. Namun membutuhkan dukungan tata ruang sebagai salah satu landasan bagi Pola ini diyakini dapat mendorong produksi memacu efisiensi, dan meningkatkan daya saing mereka yang pada gilirannya dapat meningkatkan keuntungan serta kesejahteraan kota secara keseluruhan


References


Alisjahbana (2003). Urban Hidden Economy: Peran Tersembunyi sektor Informal Perkotaan. Surabaya: Lembaga Penelitian ITS.

Castells, Manuel. (1977). The Urban Question. Cambridge, Massachusetts The MIT Press.

Evers, Hans Dieter (1993). "The Transformation of The Informal sector in

Indonesia: Social and Political Consequences" dalam Working Paper No. 192.

Handoko, Priyo. (2006). Menakar Jaminan Atas Tanah sebagai Pengaman Kredit Bank, Jember: Center forsociety Studies.

Hermanto, Zarida. (1995). "Gambaran Umum Potensi dan Masalah Ekonomi dan Sosial Sektor Informal di Perkotaan, dalam Firdausy C.M., Pengembangan Sektor Informal Pedagang Kaki Lima di Perkotaan Jakarta: Dewan Riset Nasional Bappenas bekerja sama dengan Puslitbang Ekonomi dan Pembangunan LIPI.

House, William J. (1984). Nairobi's Informal Sector: Dynamic entrepreneurs or Surplus labour. University of Chicago.

Lubell, H.(1991). The Informal Sector in 1980s and 1990s. Paris: OECD.

Manning dan Effendi, T N. (1985), Urbanisasi, Pengangguran dan Sektor Informal di Kota. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Mynt, Hyla. (1985). "Organizational and Economic Development," dalam Asian Bank Development Review No. 1 Vol 3, Manila: ADB.

Rachbini, Didik. J dan Abdul Hamid. (1994). Ekonomi Informal Perkotaan, Jakarta: LP3ES.

Ranis, Gustav. (1984). "The Dual Economy Framework: Relevance on Asian

Review No. 1 Vol. 2. Manila: ADB.

Sethuraman, S. V (1981). The Urban Informal Sector in Developing Countries: Employment, Poverty and Environment. Geneva: International Labour Office.

Soto, Hernando De. (1989). The other Path, The Invisible Revolution in The Third World, New York Harper & Row.

_______. (1991). Masih Ada Jalan Lain (terjemahan). Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Subangun, Emmanuel (1991). "Sektor Informal di Indonesia Dari Titik Pandang Non-Akademik,” dalam Prisma No. 5 Tahun XX Mei 1991 Jakarta: LP3ES

Surbakti, Ramlan. (1997) sektor Ekonomi Informal Menghindar dari Realitas, makalah tidak dipublikasikan.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v1i2.2340

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.