PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN INFASTRUKTUR PERDESAAN

- Suwarseno, Nadjadji Anwar, Theresia Sri Sidarti

Abstract


Sumberdaya air mempunyai peranan yang besar dalam menunjang kegiatan di bidang pertanian, khususnya di bidang irigasi. Keberlanjutan pengelolaan irigasi peran serta masyarakat petani pemakai air secara aktif khususnya di bidang operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi baik ditingkat jaringan tersier maupun jaringan utama, sebagaimana telah diamanatkan dalam Undang- Undang No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah dengan melakukan pengamatan lapangan. Analisa yang dipakai adalah Distribusi Frekuensi, Koefisien Korelasi Distribusi Bebas (Non Parametrik). Uji Chi-Kuadrat, sedangkan untuk mengetahui besarnya peran partisipasi masyarakat untuk ikut serta dalam operasi dan pemeliharaan jaringan tersier digunakan Analisa Kebutuhan Nyata operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) sebagai pembanding Hasil studi menunjukkan bahwa persepsi petani terhadap pengelolaan irigasi akan dapat meningkatkan pendapatan dan ekonomi serta kelestarian lingkungan demi keberlanjutan sistem irigasi pernyataan setuju, sangat tinggi yaitu 84,00%, adapun partisipasi petani pengelolaan jaringan tersier di daerah irigasi 65,60% cenderung sedang, sedangkan kemampuan Masyarakat petani untuk ikut serta dalam operasi dan pemeliharaan jaringan tersier Daerah Irigasi tahun 2005 dibutuhkan dana sebesar Rp 792.430.940,00 perincian untuk biaya operasi sebesar Rp 112.862.919,97, biaya pemeliharaan rutin sebesar Rp. 107.058.368,30 dan biaya pemeliharaan berkala sebesar Rp. 572.509.651,80, peran serta petani membayar REPAIR untuk jaringan primer dan sekunder sebesar Rp. 341.038.800,00 Nilai lKH 43,04% Indek Kuatnya Hubungan Sedang, kemampuan petani membayar lPAIR untuk jaringan Tersier sebesar Rp. 171.531.840,00 Nilai lKH 21,65% dengan Indek Kuatnya Hubungan Rendah Kebutuhan dana Operasi dan Pemeliharaan jaringan Tersier sesuai dengan Analisa Kebutuhan Nyata untuk biaya operasi sebesar Rp. 11.579,25 ha/th, biaya pemeliharaan Rutin Rp. 10.983,73 /ha/th dan pemeliharaan Berkala Rp. 58.737,02 /ha/th, total Rp. 81.300,00 hal th kemampuan petani Rp. 17.598,42 /halth, dengan demikian kewenangan pendanaan di petani sebaiknya dikonsentrasikan pada tingkat tersier.

References


Anonim. 2004. Undang-Undang Republik Indonesia No. 7 Tentang Sumber Daya Air, Jakarta

Anonim. 2002. Pedoman Petunjuk Teknik dan Manual Standar Perencanaan Irigasi, Departemen Pemukiman Dan Prasarana Wilayah, Badan Penelitian Dan Pengembangan, Jakarta.

Anonim. 1997, Pedoman Operasi dan Pemeliharaan, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum, Jakarta.

Anonim. 2003, Kabupaten Wajo Dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kabupaten Wajo.

Anonim. 1995 Petunjuk Perhitungan Anggaran Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) Jaringan Irigasi, Direktorat Jenderal Pengairan, Departemen Pekeraan Umum, Jakarta.

Hikmat Harry, 2004, Strategi Pemberdayaan Masyarakat, Penerbit Humaniora Bandung.

Tiro Muhammad Arif, 2000. Analisis Korelasi dan Regresi, Makassar State University Press Makassar, Indonesia.

Tiro Muhammad Arif, 1999, Uji Eksak Fisher Sebagai Altematif Analis Chi Kuadrat, Makassar State University Press Makassar, Indonesia.

Yandianto, 2002, Kamus Bahasa Indonesia, Balai Pustaka Jakarta.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v1i2.2346

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.