Faktor-faktor Keruangan yang Berpengaruh terhadap Kriminalitas di Kota Surabaya

Retno Yunia Azarine, Putu Rudy Satiawan

Abstract


Daya tarik Kota Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia meningkatkan persaingan diantara masyarakatnya untuk mendapat kehidupan yang lebih baik. Persaingan inilah yang menyebabkan angka kriminalitas di Kota Surabaya menjadi tinggi. Kejahatan jalanan merupakan kejahatan yang berada pada ruang publik dan dapat terjadi pada seorang. Seorang pelaku kejahatan tentunya tidak melakukan kejahatan di suatu tempat tidak berdasarkan pertimbangan. Sehingga lokasi kejahatan tersebut dapat dipelajari. Ruang-ruang terisolasi, sepi, gelap, tidak terdapat banyak orang dianggap lebih rawan akan kejahatan. Disamping itu lingkungan dengan masyarakat kurang mengenal satu sama lain, lingkungan dengan kepadatan tinggi. lingkungan yang kurang terawat, dan kurang rapi dapat memicu terjadinya kejahatan.

Wawancara terhadap responden mengenai persepsi mereka terhadap sebuah ruang kriminalitas. Melalui metode content analysis dari hasil wawancara, diinterpretasikan pendapat responden mengenai faktor ruang yang memicu kriminalitas. Melalui content analysis tersebut pula dapat diketahui ruang-ruang yang memicu kejahatan di luar adanya teori atau stereotip masyarakat.

Dari penelitian ini didapatkan persepsi-persepsi masing-masing responden terhadap ruang rawan kejahatan. Sehingga didapatakan variabel keruangan yang memicu kriminalitas menurut berbagai sudut pandang.


Keywords


ruang rawan, pemicu kejahatan, kejahatan jalanan, keruangan, content analysis

Full Text:

43-47

References


Aldrin, A., Marzbali, M. H., Razak, N. A., & Tilaki, M. J. M. (2011). A Review of the Effetiveness of Crime Prevention by Design Approaches toward Sustainable Development. Journal of Sustainable Development, Volume 4, No 1

Aldrin, A., Marzbali, M. H., Aldrin, A., Bahauddin, A., Marzbali, M. H., & Tilaki, M. J. M. (2012). The Relationship between Territorial Functioning and Victimisation: A Comparative Study of High and Low Crime Rate Estate. Procedia – Social and Behavioral Sciences 50 (2012) 899-908.

Aman. Metodogi Penelitian Kualitatif

Andresen, M. A. (2014). Environmental Criminology: Evolution, Theory, and Practice.

Bahaluddin, A., Hassan, K., Sakip, S. R. M. (2016). The Effect of Mural on Personal Crime and Fear of Crime. Procedia – Social and Behavioral Sciences 234 (2016) 407-415

Cozens, P. M., Saville, G., Hillier, D. (2005). Property Management. Crime Prevention Through Environment Design (CPTED) : a review and moders bibliography, 328-344.

Dewi, N. K, Sunarsih, Y., Agustina, G., Nurlaily, Z., Dewi, R. A. 2010. Populasi dan Sampel. Universitas Negeri Yogyakarta.

Hussein, M. Z. S. M., Ismail, H. N., Sham, R. (2013). A Review of Social Structure, Crime Quality Of Life as Women Travelers in Malaysian Cities. Procedia – Social and Behavioral Sciences 101 (2013) 307-317

Jones and Bartlett Publisher. Environmental Criminology. Chapter 3.

Kamalipour, H., Faizi, M., & Memarian, G. (2014). Safe Place by Design: Urban Crime in Relation to Spatiality and Sociality. Current Urban Studies, 2, 152-162.

Kamalipour, H., Memarian, G. and Faizi, M. (2014) Urban Crime and Pattern Conceptions: Departuring from Spatiality. Open Journal of Social Sciences, 2, 441-450.

Mazerolle, L., Wortley, R. (2008). Environmental Criminology and Crime Analysis.

Nasution, R.. 2003. Teknik Sampling. Universitas Sumatera Utara

Nayan, N. M., Rahman, N. A., Sakip, S. R. M. (2016). Do They Feel Fear Without Fence?. Procedia – Social and Behavioral Sciences 222 (2016) 738-746

Tucunan, K. (2011). Thesis Pola Ruang Kriminalitas Kota Studi Kasus Kota Surabaya. Universitas Gadjah Mada.

Pratiwi, N. N. (2014). Skripsi Kajian Sosiologis Bentuk-Bentuk Kriminalitas di Angkutan Umum. Universitas Lampung.

Portland Government. (2015). Crime Prevention Through Environmental Design. Crime Prevention Program. City of Portland.

Queensland Government. (2007). Crime Prevention Through Environmental Design: Guidelines for Queensland. Part A Essential Features of Safer Places.The State of Queensland.

Ruansyah, R., (2016). Tugas Akhir Pengaruh Ketersediaan Taman terhadap Tingkat Kriminalitas di Kota Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Rusman, L. (2014). Skripsi Tinjauan Kriminologis terhadap Kejahatan Perjudian di Kota Bau-Bau. Universitas Hassanudin.

Setiawan, N. 2005. DIklat Metodologi Penelitian Sosial : Teknik Sampling. Universitas Padjajaran

Setyowati, T. W., Naurina, V., Wulan A, D., Anggraini, A. W., Merdekawati, A., Karni. 2010. Anailis Data. Universitas Negeri Yogyakarta.

Singapore Government. (2003). Crime Prevention Through Environmental Design Guidebook. National Crime Prevention Council of Singapore.

Suryana. 2010. Buku Ajar Perkuliahan Metodologi Penelitian: Model Praktis Kuantitatif dan Kualitatif. Universitas Pendidikan Indonesia.

Sutisna, Ade. 2008. Tinjauan Ringkas Etnografi sebagai Metode Penelitian Kualitatif, dalam http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_DAERAH/197607 312001121- ADE_SUTISNA/Tinjauan_Ringkas_Etnografi_Sebagai_Metode_Penelitian_ Kualita.pdf. Diunduh pada 17 Mei 2018.

United States Government. (1996). Creating Defensible Space. United States Department of Housing and Urban Development. Office of Policy Development and Research.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v14i2.7164

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.