Kajian Ship-To-Ship Transfer pada LNG Carrier

Kriyo Sambodho, Aries Sulisetyono, AA Masroeri, Putri Dyah Setyorini

Abstract


Studi ini membahas tentang kajian ship-to-ship sebagai bagian dari rantai pasok liquified natural gas (LNG) untuk kebutuhan pembangkit listrik yang tersebar di Indonesia Bagian Timur (IBT). Keinginan pemerintah untuk memanfaatkan gas bumi dalam bentuk LNG sebagai bahan bakar alternatif pada pembangkit listrik yang telah ada maupun pembangkit yang telah ada di IBT memerlukan sarana dan prasarana berupa stasiun penerima maupun kapal-kapal LNG skala kecil. Salah satu kendala yang dihadapi untuk mendistribusikan gas dari sumber LNG ke pembangkit-pembangkit adalah LNG yang akan diambil dari kilang hanya dapat dilakukan oleh kapal besar karena fasilitas jetty yang pada awalnya memang didesain hanya dapat menerima kapal berukuran besar. Metode yang diusulkan pada studi ini adalah LNG diambil oleh kapal LNG berukuran besar yang dapat dilayani oleh jetty yang kemudian akan ditransfer ke kapal LNG yang berukuran kecil (small LNG vessel) melalui konsep ship-to-ship (STS) transfer. STS direncanakan dilakukan dimana LNG carrier berukuran besar ditambatkan dengan sistem penambatan tunggal, kemudian small LNG vessel berlabuh di sisi kapal LNG besar dengan bertambat pada 4 tali tambat. Pada dasarnya kajian STS ini terdiri dari dua tahap diantaranya adalah pemilihan lokasi STS dan analisa motion pada saat STS dilakukan. Ada 4 lokasi yang dipertimbangkan sebagai lokasi STS diantaranya adalah Fakfak, Manokwari, Namlea, dan Halmahera. Pada studi ini, kapal LNG ukuran 155.000 m3 dan shuttle LNG vessel ukuran 3000 m3 adalah objek dalam kajian STS pada studi ini. Analisa terhadap gerakan yang mungkin terjadi saat proses STS dilakukan dengan bantuan perangkat lunak MOSES. Teknik prediksi tiga dimensi (three-dimensional prediction technique) digunakan pada studi ini untuk memperkirakan floating body motions dalam short-crested seaway. Berdasarkan data lingkungan mengacu pada metocean data yang terdiri dari data angin, gelombang, dan arus, Fakfak terpilih sebagai lokasi terbaik untuk dilakukannya STS transfer dan hasil simulasi mendapatkan bahwa STS transfer di Fakfak aman untuk dilakukan selama proses STS transfer dilakukan pada tinggi gelombang 2m

Keywords


LNG Carrier; Pemilihan Lokasi; Ship to Ship Transfer (STS); Three-Dimensional Prediction Technique

Full Text:

PDF

References


P. M. E. N. 19 T. 2009, PERATURAN MENTERI ESDM NOMOR 19 TAHUN 2009, Tentang Kegiatan Usaha Gas Bumi Melalui Pipa. Indonesia.

G. S. E. BONJEAN F. AND LAGERLOEF, “Diagnostic Model and Analysis of the Surface Currents in the Tropical Pacific Ocean,” J. Phys. Oceanogr., vol. 32, no. 10, pp. 2938–2954, 2002.

“About | ECMWF.” [Online]. Available: https://www.ecmwf.int/en/about.

“SEA LEVEL STATION MONITORING FACILITY.” [Online]. Available: http://www.ioc-sealevelmonitoring.org/.

C. A. C. V. D. E. A. VALK, “Chiksan LNG Marine Loading Arm Enhanced for Application in Exposed Areas,” in LNG-14 Conference, 2004.

B. W. KIM, M. S. , HA, M. K. HA, AND KIM, “Relative Motions between LNG-FPSO and Side-by-Side positioned LNG Carrier in Waves,” HSC-05, 2003.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2018i1.3361

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.