WACANA RAKSASA RAHWANA DASAMUKA DALAM DI BAWAH BENDERA REVOLUSI

Edy Subali, Enie Hendrajati

Abstract


Artikel ini berjudul Wacana Raksasa Rahwana Dasamuka dalam “Dibawah Bendera Revolusi“. Bung Karno adalah presiden pertama Republik Indonesia yang produktif menulis atau mengarang.  Bahasa yang dimanfaatkan dalam karangannya terikat konteks. Kata dan gaya bahasa yang digunakan dalam karangannya merupakan wujud aksi dan reaksi terhadap konteks kondisi sosial, ekonomi dan politik yang memprihatinkan sebagai akibat sistem ekonomi kapitalis yang dijalankan penguasa asing-Belanda.

Artikel ini bertujuan memberikan paparan faktual, obyektif dan ilmiah tentang “pemikiran, sikap dan  gaya” Bung Karno dalam membahasakan raksasa Rahwana Dasamuka (selanjutnya disingkat RRD) dalam tulisan-tulisannya. Sampel yang dijadikan wilayah perburuan untuk memotret gaya membahasakan wacana RRD adalah teks-teks buah pikiran Bung Karno yang dikumpulkan menjadi satu buku dengan judul  “Dibawah Bendera Revolusi“(DBR). Tulisan Bung Karno yang terhimpun dalam buku DBR berbentuk retorika persuasif. Wacana yang dimanfaatkan sebagai senjata persuasif antara lain adalah wacana RRD, simbol Kapitalisme, Imperialisme, dan Kolonialisme-Imperialisme. Wacana RRD digelar untuk membangun resistensi terhadap penjajah, yaitu pemerintahan asing-Belanda di Indonesia ketika itu.

Jenis kata yang dimanfaatkan untuk menghidupkan wacana RRD adalah kata benda, kata kerja, kata sifat, kata seru, kata bilangan dan kata ganti orang. Kata-kata yang berjenis apa pun dan dari ragam, bidang serta bahasa mana pun, selama fungsional-produktif untuk membangun struktur wacana (sistem makna atau cara pandang yang diinginkan) RRD cenderung dimanfaatkannya.

Dalam wacana RRD, Bung Karno dominan memanfaatkan metafor, seperti personifikasi, ironi, sinisme dan sarkasme. Gaya bahasa hiperpola, repetisi, erotesis dan antitesis pun dimanfaatkannya. Semua gaya bahasa tersebut dimanfaatkan untuk membangun struktur wacana Raksasa Rahwana Dasamuka. simbol kejahatan dan keserakahan yang harus ditumpas. Dengan pilihan kata dan gaya bahasa tersebut, Bung Karno seperti menyediakan cara membaca, dan cara menyikapi RRD sebagai jelmaan kapitalis-imperialis. Pikiran, sikap dan perilaku gemas, dongkol dan garang pembaca seperti dibentuk dan dirahkan ke “buto” Raksasa Rahwana Dasamuka simbol keserakahan dan kejahatan.


Keywords


Raksasa Rahwana Dasamuka, retorika persuasif, konteks, metafor, wacana.

Full Text:

PDF

References


Dardjowidjojo, Soenjono. 1991. “ Pemerolehan Foiplogi dan Semantik pada Anak: Kaitannya dengan Penderita Afasia.” Soenjono Dardjowidjojo (Penyunting). PELLBA 4. Yogyakarta: Kanisius.

Eriyanto. 2001. Analisis Wacana Pengantar Analisis Teks Media. Yogyakarta: LkiS.

Faucault, Michel. 1972. The Archeologi of Knowledge (Arkeologi Pengetahuan). 2002. Penerjemah H.M. Mochtar Zoenii. Yogyakarta: Qalam.

Geertz, Glifford. 1974. The Interpretation of Cultures: Selected Essays (Kebudayaan dan Agama). 1992. Penerjemah Francisco Budi Hardiman. Yogyakarta: Kanisius.

Halliday, M.A.K. and Ruqaya Hasan. 1985. Language, Context and Text: Aspects of Language in a Social-Semiotic Perspective (Bahasa, Konteks dan Teks: Aspek-Aspek Bahasa dalam Pandangan Semiotik Sosial). 1992. Penerjemah Asrudin Barori Tou. Yogyakarta: Gadjali Mada University Press.

Hidayat, Komaruddin. 1996. Memahami Bahasa Agama Sebuah Kajian Hermeneutik. Jakarta: Paramadina.

Djajasudarma, T.Fatimah. 1994. Wacana Pemahaman dan Hubungan Antarunsur. Bandung: PT. Eresco.

Kartomihardjo, Soeseno. 1993. “Analisis Wacana dengan Penerapannya pada Beberapa Wacana.” Bambang Kaswanti Purwo (Penyunting). PELLBA 6. Yogyakarta: Kanisius.

Keraf, Gorys. 1992. a. Argumentasi dan Narasi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Muhadjir, H. Onoeng. 1996. Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta. Rake Sarasin.

Moleong, Lexy J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Remaja Rosdakarya.

Nimmo, Dan. Political Communication and Publik Opinion in America (Komunikasi Politik: Komunikator, Pesan dan Media). 1993 Penerjemah Tjun Surjaman. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oetomo, Dede. 1993. “Pelahiran dan Perkembangan Analisis Wacana.” Bambang Kaswanti Purwo (Penyunting). PELLBA 6. Yogyakarta: Kanisius.

Purwo, Bambang Kaswanti. 1989. Pragmatik dan Pengajaran Bahasa Menyibak Kurikulum 1984. Yogyakarta: Kanisius.

Purwasito, Andrik. 2002. Imajeri India Studi Tanda Wacana, Surakarta: Pustaka Cakra.

----------.1992. d. Retorika Modern Pendekatan Praktis. Bandung: PT. Rosdakarya.

Ricoeur, Paul. The Interpretanon Theory: Discourse and the Surplus of Meaning (Filsafat Wacana Membelah Makna dalam Anatomi Bahasa). 2002. Penerjemah Musnur Hery. Yogyakarta: IRCiSoD.

Sukarno. a. Dibawah Bendera Revolusi. Jilid Pertama. Cetakan Ketiga. Tahun 1964. Panitia Penerbit H.Mualliff Nasution.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24433527.v9i1.1277

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

p-ISSN (1979-5521)  e-ISSN (2443-3527)