STRATEGI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI KAWASAN HUTAN SEBAGAI LANGKAH ANTISIPATIF DALAM PENANGANAN BENCANA BANJIR DAN TANAH LONGSOR DI KABUPATEN TRENGGALEK

Windiani Windiani

Abstract


Kabupaten Trenggalek sebagian besar merupakan wilayah pegunungan dengan luasan wilayah 126.140 ha dan mayoritas penduduknya bermatapencaharian sebagai petani. Namun  ironisnya penggunaan  tanah terbesar justru  adalah hutan Negara seluas 60,936 ha atau 48,31% dari total wilayah Kabupaten Trenggalek. Hal ini dapat berdampak kurang menguntungkan bagi sebagian besar masyarakat setempat, jika penggunaan lahan untuk hutan Negara tersebut tidak melibatkan masyarakat setempat. Di sisi lain dengan kondisi geografis besar pegunungan dan sebagian dataran rendah kabupate Trengalek juga merupakan wilayah rawan bencana banjir dan tanah longsor. Jika kondisi sebagian besar hutan Negara pengelolaannya kurang lestar,maka punya kontribusi yang besar terhadap kerawanan seperti banjir dan tenah longsor. Sehingga pelibatan dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan merupakan upaya strategis untuk melestarikan hutan dan mengantisipasi bencana banjir dan tanah longsor.


Keywords


Strategi Pemberdayaan, Masyarakat, Hutan, Antisipatif, Penangan Bencana, Banjir, Longsor

Full Text:

PDF

References


Salim, Emile, Pembangunan Berwawasan lingkungan, LP3ES, 1998

Muktasor, (Ed), Pengantar Ilmu Lingkungan, ITS Press, 2008

Mulyadi, Visi Misi Pembangunan Kabupaten Trenggalek, 2010

Soemarwoto, Otto, Ekologi dan Pembangunan, Penerbit Djambatan, 2000




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24433527.v3i2.646

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.

p-ISSN (1979-5521)  e-ISSN (2443-3527)