Pengaruh Suhu Fusi Terhadap Pembentukan Zeolit A Dari Abu Layang Batubara Paiton: Kapasitas Penukar Kation (Ca2+)

Tri wahyuni, Suprapto Suprapto, Didik Prasetyoko

Abstract


Pada penelitian ini, zeolit A berhasil disintesis dari abu layang batubara Paiton melalui metode pemisahan magnetik untuk memisahkan besi (Fe) dilanjutkan dengan fusi menggunakan NaOH untuk mengaktivasi Si dan Al, ekstraksi Si dan Al dan tahap akhir adalah kristalisasi. Varisasi suhu fusi dilakukan pada range 400, 450, 500, 550, 600 dan 650 °C. Rasio gel yang digunakan yaitu Si/Al = 1,64. Kristalisasi dilakukan pada suhu 100 °C selama 3 jam. Padatan yang terbentuk dikarakterisasi menggunakan X-ray diffraction (XRD), spektroskopi infra merah (FTIR) dan penentuan kapasitas penukar kation (Ca2+). Berdasarkan hasil karakterisasi XRD dan FTIR menunjukkan bahwa zeolit A murni terbentuk pada suhu fusi 450 °C adapun pada suhu fusi 400, 500, 550 °C terbentuk zeolit A dan faujasit dan pada suhu 600, 650 °C terbentuk fasa amorf. Berdasarkan penentuan kapasitas penukar kation (CBC) didapatkan hasil terbesar pada produk hasil sintesis di suhu fusi 450 °C sebesar 448,19 meq/100 g

Keywords


abu layang batubara; suhu fusi; zeolit A; CBC

Full Text:

FullText


DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25493736.v1i1.1429

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Licence Creative Commons
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.