Orientasi Pada Pra Plotting Peta Bersistem Koordinat Lokal Terhadap Sistem Koordinat Fix (Tetap)
Abstract
Untuk berbagai keperluan perencanaan dan pelaksanaan suatu pekerjaan teknis, sering peta (topografi) yang ada dikeluhkan tidak cocok. Ada berbagai penyebab ketidakcocokan peta tersebut antara lain adalah masalah orientasi. Penggunaan orientasi sangat penting dalam sebuah peta, artinya apabila terjadi kesalahan orientasi atau arah, maka akan terjadi ketidak cocokan antara rencana dan kenyataan di lapangan. Sebagai contoh di peta diperkirakan masih berupa lahan kosong, sehingga direncanakan peruntukannya misalnya untuk perumahan, tetapi setelah dilakukan penerapan di lapangan ternyata pada daerah tersebut bukan lagi lahan kosong akan tetapi sungai. Hal ini akan mengakibatkan kesan bahwa peta tersebut tidak cocok, padahal dapat terjadi bahwa permasalahannya ada pada orientasi saja.
Keywords
peta; koordinat; orientasi
Full Text:
PDFReferences
Aziz, Lukman, (1980). Pemetaan Tematik. Bandung: Jurusan Teknik Geodesi Institut Teknologi Bandung.
Mikhail, M.Edward dan Gordon Gracie, (1982). Analysis And Adjustment of Survey Measurements. New York: Van Nostrand Reinhold Company.
Vanicek, P. dan Krakiwsky, E.J., (1982). Geodesy the Concepts. New York.
Wolf, P.R., (1974). Elements of Photogrammetry. McGraw-Hill.
Yuwono, (2000). Kartografi Dasar. (Tidak diterbitkan). Surabaya.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v2i1.1234
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.