PEMETAAN VS30 DENGAN MENGGUNAKAN KORELASI ZHAO DI PESISIR CILACAP
Abstract
Pada gempa Pangandaran 2006, pesisir Kabupaten Cilacap merupakan salah satu daerah yang mengalami kerusakan paling parah. Hal ini dikarenakan Kabupaten Cilacap terletak dekat dengan zona subduksi yang juga ditandai dengan tingginya aktivitas seismik di daerah tersebut. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat kerusakan pada saat gempa adalah kelas tanah. Salah satu cara untuk mengklasifikasikan jenis tanah adalah dengan menggunakan metode mikrotremor dan metode MASW, dimana dalam pengolahannya mikrotremor memanfaatkan respon tanah terhadap getaran untuk memberikan informasi tentang jenis tanah di daerah tersebut, sedangkan MASW menggunakan propagasi gelombang Rayleigh pada permukaan. Setelah itu, periode dominan hasil pengolahan mikrotremor dan Vs30 hasil pengolahan MASW dikorelasikan menggunakan Zhao’s Classification, menghasilkan Vs30 berdasarkan analisis regresi. Nilai periode dominan berkisar antara 0,10-1,07 s, sedangkan Vs30 dari korelasi berkisar antara 6,68-461,34 m/s. Kedua analisis menunjukkan bahwa Tritih Kulon terbukti memiliki kerusakan yang lebih parah pada saat gempa karena terdiri dari Tanah Lunak (SE) yang ditunjukkan oleh nilai periode dominan terpanjang dan nilai Vs30 terendah.
Keywords
Dominant period; Microtremor; Vs30
Full Text:
PDFReferences
Arifudin, A. M. (2018). Karakteristik Situs dan Kerentanan Seismik di Kabupaten Klaten dengan Metode Horizontal to Vertical Spectral Ratio (HVSR) dari Data Mikrotremor. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. (2019). Katalog Gempabumi Signifikan dan Merusak. Jakarta: Pusat Gempabumi dan Tsunami, Kedeputian Bidang Geofisika, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2009). Laporan Harian PUSDALOPS BNPB: Minggu, 6 September 2009. Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Retrieved from Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap. (2015). Kecamatan Cilacap Dalam Angka Tahun 2014. Cilacap: Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap.
Badan Standardisasi Nasional. (2019). SNI 1726:2019, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Nongedung. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.
Elnashai, A. S., & Sarno, L. D. (2008). Fundamentals of Earthquake Engineering. United Kingdom: John Wiley & Son.
Faccioli, E., & Vanini, M. (2003). Complex Seismic Site Effect in Sediment-Filled Valleys and Implications on Design Spectra. Earthquake Engineering and Structural Dynamics, 223-238.
Febyani, S., Pradhana, M. F., Rivaldy, M., Syafri, I., Nur, A. A., Embara, P., & Nugroho, S. (2020). Analisis Kerentanan Gempa pada Jalur Sesar Baribis menggunakan Metode Microearthquake (MEQ). Bulletin of Scientific Contribution: GEOLOGY, Vol. 18, No. 1, 1-12.
FEMA. (2003). NEHRP Recommended for Seismic Regulations for New Building and Other Structures. Washington DC: FEMA.
Kurniawan, M. F., Koesuma, S., & Legowo, B. (2009). Vs30 Mapping and Site Classification in Surakarta City Based on Multichannel Analysis of Surface Waves Method. 7th Asian Physics Symposium.
Liu, W., Wang, C., Chen, Q., G, C., & H., J. C. (2017). Multiscale Random Field-Based Shear Wave Velocity Mapping and Site Classification. Proceedings of the Geo-Risk 2017 Conference.
Marjiyono. (2010). Estimasi Karakteristik Dinamika Tanah dari Data Mikrotremor Wilayah Bandung. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
Muhaimin, Tjahjono, B., & Darmawan. (2016). Analisis Risiko Gempabumi di Cilacap Provinsi Jawa Tengah. J. Il. Tan. Lingk., 18 (1), 28-34.
Nakamura, Y. (1989). A Method for Dynamic Characteristics Estimation of Subsurface using Microtremor on the Ground Surface. QR of RTRI, Vol. 30, No. 1, 25-33.
Nortey, G., Amarh, T. K., & Amponsah, P. (2018). Vs30 Mapping at Selected Sites within the Greater Accra Metropolitan Area. Journal of African Earth Sciences.
Park, C. B., Miller, R. D., & Xia, J. (1999). Multichannel Analysis of Surface Waves. Geophysics 64, 800-808.
SESAME European Research Project. (2004). Guidelines for The Implementation of the H/V Spectral Ratio Technique on Ambient Vibrations. European Commission-Research General Directorate.
Zhao, J. X., Irikura, K., Zhang, J., Fukushima, Y., Sommerville, P. G., Asano, A., . . . Ogawa, H. (2006). An Empirical Site-Classification Method for Strong-Motion Stations in Japan Using H/V Response Spectral Ratio. Bulletin of the Seismological Society of America, Vol. 96, No. 3, 914-925.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v8i1.12601
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.