IDENTIFIKASI ZONA RAWAN AMBLESAN BERDASARKAN PARAMETER HVSR DAN GROUND SHEAR STRAIN DI DAERAH GUA PINDUL

Krisna Nursila Gemintang, Fauzi Daffa Hanatha, Tri Waspito Indriatmoko, Wihdah Syamsiyah Qurrotu'aeni, Besse Nurul Luthfiani Azis, Hafiz Hamdalah

Abstract


Daerah wisata Gua Pindul merupakan destinasi wisata di daerah Yogyakarta yang banyak diminati para wisatawan karena keunikan yang dimilikinya. Berdasarkan geologi lokal daerah Gua Pindul terletak pada Zona Pegunungan Selatan tepatnya Formasi Wonosari yang didominasi oleh batugamping berlapis. Sehingga permasalahan yang umumnya terjadi pada daerah wisata Gua Pindul terutama berada di kawasan karst, sering terjadi peristiwa amblesan tanah akibat pelarutan oleh air. Melalui hal tersebut menjadi dasar penelitian yang dilakukan pada daerah Gua Pindul, untuk dapat mengidentifikasi zona rawan amblesan dengan menggunakan metode mikrotremor. Penelitian dilakukan di daerah wisata Gua Pindul, dengan luas kavling penelitian 1,5 x 1,5 km dengan 25 titik pengukuran mikrotremor. Berdasarkan interpretasi parameter HVSR dan Ground Shear Strain, dihasilkan besar nilai Kerentanan Tanah (Kg) sebesar 10 – 5,5, nilai Peak Ground Acceleration (PGA) sebesar 31 – 22 gal, dan nilai Ground Shear Strain (γ) sebesar 0,31 – 0,17. Hasil interpretasi, diidentifikasikan bahwa pada daerah penelitian rawan terjadinnya zona amblesan tanah pada daerah timur peta. Perlu adanya perhatian lebih dalam mitigasi bencana amblesan tanah, karena dampak yang dihasilkan akan berpengaruh terhadap aspek sosial, lingkungan, bahkan ekonomi pada daerah wisata Gua Pindul.

Keywords


Amblesan, Gua Pindul, HVSR, Ground Shear Strain, Mikrotremor

Full Text:

PDF

References


Allen, A.S. (1984), Types of Land Subsidence, in: Poland, J.F., (ed), Guidebook to Studies of Land Subsidence due to Groundwater Withdrawal, Studies and Report in Hydrology, UNESCO,hal. 133-131.

Arifin, Subkhi. S., Mulyatno, Sapto., dkk. (2013), Penentuan Zona Rawan Guncangan Bencana Gempa Bumi Berdasarkan Analisis Nilai Amplifikasi HVSR Mikrotremor dan Analisis Frekuensi Dominan Daerah Liwa dan Sekitarnya. Jurnal Geofisika Eksplorasi, Vol.2,No.1, hal. 30-40.http://dx.doi.org/10.23960/jge/v2i01.217

Bemmelen, Van.R.W. (1949), The Geology of Indonesia, The Haque, Netherland

Daryono, dkk. (2009), Data Mikrotremor dan Pemanfaatannya untuk Pengkajian Bahaya Gempabumi, BMKG, Yogyakarta.

Fatimah, R., dkk, (2018), Mikrozonasi Gempabumi Menggunakan Metode Mikroseismik di Desa Medana dan Jenggala Kecamatan Tanjun Kabupaten Lombok Utara, Disertasi, Universitas Mataram.

Glopper, R.J., dan Ritzema, H.P. (1994), Land Subsidence in: Ritzema, H.P., (ed) Drainage Principles and Applications. International Institute for Land Reclamation and Improvement, The Netherlands, hal. 477-510.

Ishihara, K. (1982), Evaluatian of Soil Properties for Use in Earthquake Response Analysis, Proceedings International Symposium On Numerical Model in Geomech, hal. 237-259.

Kanai, K. (1966), Improved Empirical Formula for Characteristics of Stray [sic] Earthquake Motions, Pages 1-4 of: Proceedings of the Japanese Earthquake Symposium.

Kanai, K. (1983), Seismology in Engineering, Tokyo University, Japan.

Labib, Mohammad A., dkk. (2019), Karakterisasi Lorong Gua di Geosite Gua Pindul, Geopark Gunungsewu, Kabupaten Gunungkidul, Seminar Nasional Geografi III, Yogyarkarta.

Mirzaoglu dan Dykmen. (2003), Application of Microtremors to Seismic Microzoning Procedure, Journal of The Balkan Geophysical Society, Vol. 38,No.3, hal 144-157.

Nakamura, Y. (1989), A Method for Dynamic Characteristic Estimation of Subsurface Using Microtremor on The Ground Surface, Q.R of R.T.I, Vol.30, No.1, hal.25-33.

Nakamura, Y. (2000), Clear Identification of Fundametal Idea of Nakamura’s Technique and Its Applications, Proceedings XII World Conference Earthquake Engineering, New Zealand.

Nakamura, Y. (2008), On The H/V Spectrum, The 14th World Conference on Earthquake Engineering October 12-17, 2008, Beijing, China.

Pancawati, K.D. (2016), Indentifikasi Kerentanan Dinding Bendungan Dengan Menggunakan Metode Mikroseismik (Studi Kasus Bendungan Jatibarang, Semarang), Skripsi, Universitas Negeri Semarang.

Saaduddin, dkk. (2015), Pemetaan Indeks Kerentanan Seismik Kota Padang Sumatera Barat dan Korelasinya Dengan Titik Kerusakan Gempabumi 30 September 2009, Proceeding Seminar Nasional Kebumian Ke-8, Universitas Gadjah Mada.

Sungkono, B.J.Santosa. (2011), Karakterisasi Kurva Horizontal-To-Vertical Spectral Ratio: Kajian Literatur dan Pemodelan, Jurnal Neutrino: Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol.4,No.1,hal. 1-15. https://doi.org/10.18860/neu.v0i0.1662

Surono. (2009), Litostratigrafi Pegunungan Selatan Bagian Timur Daerah Istimewa Yogyarkarta dan Jawa Tengah, Jurnal Sumber Daya Geologi, Vol.19,No.3,hal.209-221. http://dx.doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v19i3.206

Syahputri, A. (2020), Identifikasi Potensi Tanah Longsor Menggunakan Metode Mikrotremor di Dusun Tegalsari Desa Ngargosari Kecamatan Samigaluh Kabupaten Kulon Progo, Tesis, Universitas Gadjah Mada.

USGS. (2016), Search Earthquake Catalog, Diambil 5 September 2022, dari https://earthquake.usgs.gov/

Warnana, D.D., dkk. (2001), Aplication Microtremor HVSR Method for Assesing Site Effect in Residual Soil Slope, International Jurnal of Basic Applied Science IJBAS-IJENS, Vol.1,No.4,hal. 73-78.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v8i3.14395

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.