DETERMINATION OF MERCURY ANOMALY ZONE USING ORDINARY KRIGING METHOD IN PAMANCALAN GEOTHERMAL FIELD
Abstract
Daerah panas bumi Pamancalan memiliki potensi untuk pengembangan bidang panas bumi dengan implikasi mata air panas sebagai manifestasi permukaan panas bumi dan posisi daerah Pamancalan dalam tatanan tektoniknya termasuk dalam jalur magmatik Jawa bagian selatan dengan lingkungan vulkanik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengestimasi nilai merkuri (Hg) dan menentukan zona anomali Hg menggunakan metode ordinary kriging. Analisis dilakukan dengan menggunakan data Hg yang diperoleh dari laporan panas bumi Pamancalan yang dibuat oleh Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi, Kementrian ESDM RI. Penelitian ini dilakukan pada 136 data Hg yang dianalisis menggunakan Exploratory Data Analysis (EDA), Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA), semivariogram, dan ordinary kriging. EDA dan ESDA dilakukan secara bersamaan sebelum dilanjutkan ke semivariogram dan kriging. EDA dilakukan untuk mengetahui karakterisitik data Hg. Hasil EDA menunjukkan bahwa data awal Hg tidak terdistribusi normal dan tidak stasioner serta terdapat banyak outlier sehingga dilakukan transformasi logaritma pada data awal. Setelah ditransformasi, data menunjukkan distribusi yang relatif normal dan stasioner. ESDA bertujuan untuk menentukan hubungan dan distribusi spasial dari nilai Hg dan menentukan treatment terhadap outlier. Hasil ESDA menunjukkan bahwa sampel diambil secara acak dan terdiri dari satu populasi. Sebelum dilakukan estimasi dengan ordinary kriging, semivariogram dibuat untuk menentukan jarak maksimum data yang masih berhubungan secara spasial. Pembuatan semivariogram dilakukan dengan beberapa percobaan sehingga diperoleh model semivariogram yang paling ideal. Estimasi oleh ordinary kriging menunjukkan bahwa zona anomali Hg berasosiasi dengan sesar yang berorientasi NW-SE di barat dan timur dan di selatan yang berorientasi NE-SW.
Keywords
Hg; zona anomali; ordinary kriging; Pamancalan
Full Text:
PDFReferences
Chilès, J.-P. dan Delfiner, P. (1999), Geostatistics: Modeling Spatial Uncertainty, John Wiley and Sons, Inc, New York.
Cressie, N.A.C. (1991), Google-Books-ID: k_JQAAAAMAAJ, Statistics for Spatial Data, John Wiley and Sons, Inc, New York.
Kitanidis, P.K. (1997), Google-Books-ID: ZvoibTTS9QwC, Introduction to Geostatistics: Applications in Hydrogeology, Cambridge University Press, Cambridge.
PSDG (2011), Survei Panas Bumi Terpadu Geologi dan Geokimia Daerah Panas Bumi Pamancalan, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, Badan Geologi, Pusat Sumber Daya Geologi, Bandung.
Suryantini (2019a), Geostatistik : Tutorial Kriging (ILWIS), Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Suryantini (2019b), Geostatistik : Tutorial Variogram (ILWIS), Institut Teknologi Bandung, Bandung.
Tukey, J.W. (1977), Exploratory Data Analysis, 1 edition., Addison-Wesley, Massachusetts.
Wackernagel, H. (1995), Multivariate Geostatistics: An Introduction with Applications, Springer-Verlag Berlin Heidelberg, New York. http://doi.org/10.1007/978-3-662-05294-5.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v5i3.6230
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.