Zonasi Bahaya Kegempaan Akibat Patahan Aktif Di Wilayah Jawa Timur Dengan Pendekatan Deterministik Menggunakan Perhitungan Atenuasi Chiou-Youngs 2014 NGA

Augustika Ratna Salsabil, Anik Hilyah, Muhammad Singgih Purwanto, M Haris Miftakhul Fajar

Abstract


Studi mengenai bahaya kegempaan dilakukan untuk meminimalisasi dampak dari bencana gempa bumi di wilayah rawan bencana gempa. Penelitian ini mempresentasikan analisis bahaya kegempaan dalam bentuk nilai Peak Ground Acceleration (PGA) dengan menggunakan pendekatan deterministik untuk wilayah Jawa Timur. Metode ini membuat simulasi sumber gempa patahan sehingga mendapatkan nilai PGA yang dihitung dari fungsi atenuasi terpublikasi yaitu Chio-Youngs 2014 NGA. Selanjutnya digunakan data Vs30 USGS sebagai batasan kedalaman lapisan batuan daerah penelitian. Rentang nilai PGA yang dihasilkan berkisar antara 0,0099 g m/s2 untuk nilai terendah hingga 2,0014 m/s2 untuk nilai tertinggi. Hasil analisa menunjukkan nilai PGA tinggi berada pada daerah dengan Vs30 rendah, dimana pada daerah tersebut memiliki rentang Vs30 rendah berkisar antara 180 m/s hingga 332,62 m/s. Kondisi geologi didominasi oleh sedimen alluvium meliputi kerakal, kerikil, batupasir, batulempung, lanau dan konglomerat. Wilayah ini merupakan zona rawan gempa bumi dikarenakan kondisi geologi yang memicu terjadinya amplifikasi gelombang gempa. Secara keseluruhan, daerah rawan mengalami kerusakan akibat gempa meliputi Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jombang, Kabupaten Mojokerto, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Pasuruan dan Kabupaten Probolinggo


Keywords


PGA; gempa; patahan; deterministik

Full Text:

PDF

References


Bambang Sunardi, S.S.M.C. and G.A. (2016), Deagregasi bahaya gempabumi untuk daerah istimewa yogyakarta, No.November 2015.

Bemmelen, R.W. van (1949), The geology of Indonesia, Govt. Printing Office, The Hague.

Chiou, B.S.-J. dan Youngs, R.R. (2014), "Update of the Chiou and Youngs NGA Model for the Average Horizontal Component of Peak Ground Motion and Response Spectra", Earthquake Spectra, Vol.30, No.3, hal. 1117–1153. http://doi.org/10.1193/072813EQS219M.

Koulali, A., McClusky, S., Susilo, S., Leonard, Y., Cummins,

P., Tregoning, P., Meilano, I., Efendi, J. dan Wijanarto, A.B. (2017), "The kinematics of crustal deformation in Java from GPS observations: Implications for fault slip partitioning", Earth and Planetary Science Letters, Vol.458, hal. 69–79. http://doi.org/10.1016/j.epsl.2016.10.039.

Kumala, S.A. (2016), Analisis Nilai PGA ( Peak Ground Acceleration ) untuk Seluruh Wilayah Kabupaten dan Kota di Jawa Timur, Inersia, Vol.21, No.1 hal. 37–43.

Lestari, W., Widodo, A., Warnana, D.D., Syaifuddin, F., Utama, W. dan Rochman, J.P.G.N. (2018), Mapping of Kendeng Thrust Active Fault in East Java Using Magnetotelluric Method, http://doi.org/10.3997/2214-4609.201800424.

Marliyani, G. (2015), Evidence of Multiple Ground-Rupturing Earthquakes in the Past 4000 Years along the Pasuruan Fault, East Java, Indonesia, Agu, Diambil dari https://agu.confex.com/agu/fm15/webprogram/Paper79115.html.

Natawidjaja, D.H. dan Triyoso, W. (2007), "the Sumatran Fault Zone — From Source To Hazard", Journal of Earthquake and Tsunami, Vol.01, No.01, hal. 21–47. http://doi.org/10.1142/S1793431107000031.

Rochman, J.P.G.N., Warnana, D.D., Syaifuddin, F., Lestari, W. dan Mahsa, A. (2018), Application of Gravity Method for Local Geological Structures Identification in Surabaya, http://doi.org/10.3997/2214-4609.201800437.

Soehaimi, A. (2008), "Seismotektonik Dan Potensi Kegempaan Wilayah Jawa", Indonesian Journal on Geoscience, Vol.3, No.4, hal. 227-240–240. http://doi.org/10.17014/ijog.3.4.227-240.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v4i3.4508

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.