KOROSIFITAS PADA TANAH LAPUKAN VULKANIK BERDASARKAN NILAI TAHANAN JENIS TANAH DI KAWASAN UNPAD JATINANGOR, KABUPATEN SUMEDANG, JAWA BARAT
Abstract
Abstrak. Pembangunan infrastruktur terutama gedung-gedung tinggi tidak terlepas dari penggunaan material logam/besi. Masalah besar bagi bangunan dan peralatan yang menggunakan material logam adalah Korosi. Korosi yaitu degradasi atau penurunan mutu logam akibat reaksi kimia suatu logam dengan lingkungan di sekitarnya termasuk tanah. Indikator utama yang sangat signifikan dalam menentukan klasifikasi korosi pada tanah yaitu nilai tahanan jenis, karena laju dari korosifitas merupakan fungsi dari konduktivitas listrik. Indikator lain yang berpengaruh terhadap klasifikasi korositas adalah karakteristik dari tanah itu sendiri. Pengambilan nilai tahanan jenis tanah pada penelitian ini mengacu pada ASTM G187-12. Karakteristik tanah lapukan vulkanik yaitu di dominasi oleh besar butir halus. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan dan pengujian di laboratorium, tanah di daerah penelitian berjenis Lanau dengan tingkat Plastisitas Rendah-Tinggi (MH-ML) serta Lempung dengan tingkat Plastisitas Tinggi (CH). Hasil analisis dari sebaran potensi korosifitas tanah di daerah penelitian menunjukkan bahwa tingkat korosifitas tanah berada pada tingkatan Sedang-Tinggi. Zona korosifitas tinggi pada sampel dengan kedalaman 0.5 m terkonsentrasi di sebelah barat laut, Pada sampel dengan kedalaman 1.0 m terkonsentrasi di sebelah tenggara, dan pada sampel dengan kedalaman 1.5m tersebar di seluruh daerah penelitian.
Keywords
Korosifitas; Vulkanik; Tahanan Jenis; Tanah
Full Text:
PDFReferences
Afif, N.N.H. (2016), “Hubungan Mineral Lempung dengan Koefisien Konsolidasi Tanah di Kawasan Kecamatan Jatinangor, Kabupaten Sumedang, provinsi Jawa Barat”, Skripsi Kajian Khusus Geoteknik. Sumedang: Program Sarjana Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.
Arifin, M., Putri, N.D., Sandrawati, A., dan Harryanto, R. (2018), “Pengaruh Posisi Lereng terhadap Sifat Fisika dan Kimia Tanah pada Inceptisols di Jatinangor”, Soilrens Journals, Vol.16, No.2, http://dx.doi.org/10.24198/soilrens.v16i2.20856
ASTM. (2012), “ASTM G187 – 12 Standard test method for measurement of soil resistivity using the two electrode soil box method”,
ASTM International, West Conshohocken, PA, 2003.
Bahri, S. (2007), “Penghambatan korosi baja beton dalam larutan garam dan asam dengan menggunakan campuran senyawa butilamina dan oktilamina”, GRADIEN: Jurnal Ilmiah MIPA, 3(1), pp.231-236.
Bradford, S.A. (2001), “Practical handbook of corrosion control in soils; Pieplines, tanks, casings, Cables”, Publishing Ltd, Edmonton, Canada.
Camitz, G. (1998), “Corrosion and protection of steel piles and sheet piles in soil and water”. Report 93, Swedish Commission on pile research. Available at: http://www.geoforum.com/info/pileinfo/corrosion.asp.
Farahnaz, N., Sophian, R.I. and Agung Mulyo, H. (2018), “Potensi Tanah Mengembang Hasil Lapukan Batuan Vulkanik Berdasarkan Indeks Plastisitas Di Kawasan Desa Cilayung”, Geoscience Journal, 2(1), pp.82-89.
Hanafiah, K.A. (2007), “Dasar-Dasar Ilmu Tanah”, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Hutabarat, J., Sendjaja, Y.A., Haryanto, A.D. dan Ilmi, N.N. (2016), ”Aplikasi Unsur Tanah Jarang (UTJ) Dalam Ilmu Geologi: Studi Kasus Petrogenetik Gunung Api Kwarter di Jawa Barat”, Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016, Fakultas MIPA Universitas Padjadjaran.
Irianto, A.I., dan Rahmawati, E. (2014),”Prototipe Alat Ukur Resistivitas Tanah Dengan Metode Four-Point Probes”. Prosiding Pertemuan Ilmiah XXVIII HFI, Jateng &DIY, ISSN: 0853-0823.
Khoirullah, N. (2016), “Hubungan Ukuran Butir Tanah, Mineral lempung, dan kemiringan Lereng Dengan Nilai Erodibilitas Pada Tanah Lapukan Batuan Vulkanik Muda Jatinangor”, Tesis. Bandung : Program Magister Teknik Geologi, Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.
Lestari, D.S., (2019), “Perhitungan Nilai Korosifitas Air Terhadap Infrastruktur Sumber Daya Air Berbahan Logam”. Jurnal Infrastruktur, Vol.5 hal.72.
Mechanical Brothers. (2012), "Soil Corrosion”. Diambil 28 Januari 2020, dari:
https://mechanicalbrothers.wordpress.com/2012/07/04/soil-corrosion/
Muslim, D., Haerani, E., Sophian, I., Zakaria, Z., Khoirullah, N., and Putra, Y. P. (2015), “Engineering Geologic Mapping Around The Newly Built Higher Education Complex in Jatinangor, West Java, Indonesia”, Proceeding The 2nd International Conference and The 1st Joint Conference, Faculty of Geology Universitas Padjadjaran with Faculty of Science and Natural Resources University Malaysia Sabah.
Okiongbo, K.S. and Ogobiri, G., (2013), “Predicting soil corrosivity along a pipeline route in the Niger Delta Basin using geoelectrical method: Implications for corrosion control”. Engineering, 5(03), p.237. http://dx.doi.org/10.4236/eng.2013.53034
Pritchard, O., Hallett, S.H. and Farewell, T.S., (2013), “Soil corrosivity in the UK–Impacts on Critical Infrastructure”. ITRC–Infrastructur Transition Research Consortium, Cranfield University.
Putra, R., Muhammad., Huzni, S., dan Fonna, S., (2018), “Pengaruh Faktor Lingkungan Terhadap Potensi Korosi Pada Pipa Air Bawah Tanah di Jalur Kreung Peusangan Hingga Krueng Geukueh, Aceh Utara”, Jurnal Teknik Mesin Untira, Vol.IV, NO. 1.
Reynolds, J.M. (1998), “An Introduction to Applied and Environtmental Geophysics”. New York: John Wiley & Sons.
Rieger, H.P., (1992), “Electrochemistry, 2nd ed”, Chapman and Hall Inc, New York, 412-421.
Ronny, F.A. (2016), “Potensi Tanah mengembang Wilayah Jatinangor Kabupaten Sumedang Jawa Barat”, Skripsi. Jatinangor : Kajian Khusus Geologi teknik, Universitas Padjadjaran. Tidak Dipublikasikan.
Sam, A., (2009), “Analisa kecepatan korosi pipa galvanis pada tanah dengan tingkat kehalusan yang berbeda”, Jurnal Jurusan D3 Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Tadulako, Palu.
Sidiq, M.F. (2013), “Analisa korosi dan pengendaliannya”, Jurnal foundry, 3(1), pp.25-30. ISSN : 2087-2259.
Silitonga, P. H. (2003). “Peta Gelogi Lembar Bandung”. Bandung: Puslitbang Geologi.
Thomas, G.W. and Hargrove, W.L. (1984), “The chemistry of soil acidity. In Adams, F (Ed). Soil Acidity and Liming Second edition”, Wisconsin (USA): American Society of Agronomy Inc.
US Army Corps of Engineers. (1995), “Geo Physical Explorationfor Engineering and Environmental Investigations,” EM1110-1-1802.
Wahyuni, T. and Ab, S., (2014), “Pemanfaatan Tanin Ekstrak Daun Jambu Biji Terhadap Laju Korosi Besi Dalam Larutan NaCl 3%(w/v)”. Jurnal Konversi, 3(1).
Warnana, D.D., Iswahyudi, A., and Prabawa, S.E. (2015), “Penentuan Area Korosi Tanah Lokal Berdasarkan Resistivitas Tanah Untuk Perancangan Sistem Proteksi Katodik”. Jurnal Geosaintek, 01/01.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v6i2.6581
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.