ANALISIS TINGKAT KECOCOKAN PENGGUNAAN BATU BATA PUTIH SEBAGAI BAHAN DASAR PEMBANGUNAN SELOKAN MENGGUNAKAN KONFIGURASI WENNER
Abstract
Konstruksi bangunan seperti gedung, jembatan, selokan dan lainnya memerlukan bahan bangunan yang berkualitas. Umumnya selokan memanfaatkan beton yang sudah ditetapkan sesuai standar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kecocokan penggunaan batu bata putih sebagai bahan substitusi dalam pembuatan selokan yang ditinjau dari potensi resapan air dengan metode geolistrik konfigurasi wenner serta memperhatikan parameter fisis batuan (densitas, porositas, daya serap air, resistivitas, dan kapilaritas). Data porositas, densitas, dan daya serap air digunakan sembilan sampel batu bata putih berbeda yang kemudian diseleksi untuk diperoleh data sesuai standar. Densitas batu bata putih berkisar 600-1800 gr/m3, sedangkan porositasnya berkisar 21-45%. Rata-rata daya serap air dari sampel yang nilai densitas dan porositasnya sesuai dengan standar adalah 22.93%. Daya serap batu bata putih dianggap kurang baik karena melebihi nilai SNI-10-78 Pasal 6.2.4 (kurang dari 20%). Pemodelan resistivitas 2D menggunakan software Res2Dinv dilakukan untuk mengetahui potensi rembesan air. Hasil pemodelan menunjukkan rentang nilai resistivitas berkisar antara 1,36 – 1995 Ωm sehingga material penyusun batuan diprediksi berupa pasir, kerikil, dan alluvium. Dari semua sampel kering yang digunakan masih diindikasikan adanya air yang ditandai dengan nilai resistivitas air sebesar 0.5 – 300 Ωm. Analisis kapilaritas dilakukan pada permukaan dan bagian dalam batuan berdasarkan parameter ketinggian dan waktu rembesan air. Diketahui bahwa waktu yang dibutuhkan air untuk merambat pada seluruh tubuh batuan relatif lama tergantung pada luas penampang dan tinggi maksimum sampel yang digunakan. Sehingga batu bata putih tidak direkomendasikan untuk digunakan sebagai bahan substitusi dalam pembuatan selokan sebab memiliki daya serap air dan daya simpan air yang relatif tinggi.
Keywords
bata putih; daya serap; kapilaritas; konfigurasi wenner; resistivitas
Full Text:
PDFReferences
Ardi, A.W., dan Said, M. (2016), “Uji Kuat Tekan, Daya Serap Air dan Densitas Material Batu Bata dengan Penambahan Agregat Limbah Botol Kaca”, Jurnal Fisika dan Terapannya, Vol.3, No.1, hal. 69-80.
Giancoli, Douglas C. (2005), Physics Principles With Applications Sixth Edition, Pearson : New Jersey
Hunggurami, E., Bunganaen, W., dan Muskanan RY. (2014), “Studi Eksperimental Kuat Tekan dan Serapan Air Bata Ringan Cellular Lightweight Concrete dengan Tanah Putih Sebagai Agregat”, Jurnal Teknik Sipil, Vol.3, No.2, hal. 125-136.
Kapasiang, T., Bukit, M., dan Tarigan, J. (2017), “Penentuan Morfologi Permukaan dan Sifat Fisis Serta Sifat Mekanik Batu Bata Asal Tanah Merah Kabupaten Kupang Nusa Tenggara Timur”, Jurnal Fisika Sains dan Aplikasinya, Vol.2, No.2, Hal. 92-100.
Koesoemadinata, R.P. (1980), Geologi Minyak Dan Gas Bumi (Edisi 2, Jilid 2), Institut Teknologi Bandung, Bandung
Loke, M.H., Barker, R.D. (1996), “Rapid least squares inversion of apparent resistivity pseudosections using a quasi-Newton method”, Geophysical Prospecting, Vol.44, hal. 131-152.
Nugraha, Arya. (2020), “Efek Absorber Antar Muka Pada Efisiensi Distilasi Air Energi Surya Jenis Bak”, Skripsi, Sanata Dharma University
Oladapo, M.I, Adeoye-Oladapo, O.O., Adebobuyi, F.S. (2013), “Geoelectric Study of Major Landfills in the Lagos Metropolitan Area, Southwestern Nigeria”, International Journal of Water Resources and Environmental Engineering, Vol.5, No.7, hal. 387 – 398.
Pramono, S. A., Watiningsih, T., dan Rustendi, I. (2014), “Sampah Sebagai Bahan Baku Pembuatan Batu Bata”, Semnas Entrepreneurship, hal. 275-294
Ridha, M., dan Darminto. (2016), “Analisis Densitas, Porositas, dan Struktur Mikro Batu Apung Lombok dengan Variasi Lokasi menggunakan Metode Archimedes dan Software Image-J”, Jurnal Fisika dan Aplikasinya, Vol.12, No.3.
Rohman, N.M. (2018), “Pengaruh Variasi Lama Pengeringan dan Volume Larutan Graphene Oxide Berbahan Dasar Abu Sekam Padi Terhadap Kuat Tekan dan Porositas Bata Ringan Jenis Cellular Lightweight Concrete, Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta.
Suhendra. (2006), “Pencitraan Konduktivitas Bawah Permukaan dan Aplikasinya untuk Identifikasi Penyebaran Limbah Cair dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis 2D, Jurnal Gradien, Vol.2, No.1, hal. 105 – 108.
Telford, W. M., Geldart, L. P., & Sheriff, R. E. (1990), Applied Geophysics, Cambridge University Press.
Tjokrodimulyo. (2007), Teknologi Beton, Biro Penerbit : Yogyakarta.
Wardhana, R.R., Warnana, D.D., Widodo, A. (2017), “Identifikasi Instrusi Air Laut pada Air Tanah Menggunakan Metode Resistivitas 2D Studi Kasus Surabaya Timur”, Jurnal Geosaintek, Vol.3, No.1, hal. 18-22.
https://doi.org/10.12962/j25023659.v3i1.2946.
Wijaya, Andrias Saggra. (2015), “Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya”, Jurnal Fisika Indonesia, Vol.19. No.55, hal. 1-5.
https://doi.org/10.22146/jfi.24363.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v7i2.8589
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.