Evaluasi Kapasitas Saluran Drainase UNESA dengan Adanya Pengembangan Kawasan Surabaya Barat
Abstract
Surabaya Barat merupakan daerah yang paling diminati untuk pengembangan wilayah untuk perumahan dan properti. Semakin banyak perubahan alih fungsi lahan untuk keperluan properti dan perumahan, semakin besar pula limpasan air yang menuju saluran drainase. Banjir merupakan salah satu dampak negatif yang disebabkan oleh debit air hujan yang melimpas karena perubahan alih fungsi lahan yang besar pada suatu kawasan.
Saluran Sekunder UNESA merupakan saluran penyebab terjadinya banjir, karena saluran yang menjadi hilir dari ketiga lokasi yang berbeda (Pakuwon, Citraland, dan UNESA) mendapatkan debit limpasan yang besar. Dari hasil perhitungan evaluasi, debit limpasan yang masuk tidak sesuai dengan kapasitas Saluran Sekunder UNESA. Debit yang masuk dari kawasan Pakuwon sebesar 16.6 m3/det, dari kawasan citraland sebesar 8.13 m3/det, dan dari kawasan UNESA sebesar 8 m3/det. Sedangkan kapasitas saluran sekunder UNESA yang terbesar sekitar 33.8 m3/det.
Solusi yang diberikan yaitu dengan menahan debit yang masuk dari tiap kawasan. Debit yang masuk dari kawasan pakuwon ditahan hingga 7 m3/det, dari citraland ditahan hingga 3.5 m3/det, dan kawasan UNESA ditahan hingga 4 m3/det. Dengan demkian masalah banjir yang terjadi dapat diselesaikan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Triatmodjo, Bambang. 2014. Hidrologi Terapan. Yogyakarta: Beta Offset.
BR, Sri Harto. 1993. Analisis Hidrologi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta: ANDI OFFSET
Sofia, fifi. 2006. Modul Drainase. Surabaya
Soeanto, Soekibat Roedy. 2010. Modul Sistim dan Bangunan Irigasi. Surabaya
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/jh.v2i1.4398
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Hidroteknik oleh LPPM ITS disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/hidro/index.