Penerapan Motif Batik Pesisir Utara Jawa pada Perhiasan Logam (Studi Kasus: Warak Ngendog)

Dewi Isma Aryani, Elliati Djakaria

Abstract


Abstrak—Perhiasan telah dikenal oleh manusia sejak zaman prasejarah yang terbuat dari batu-batuan maupun tulang hewan. Perhiasan tidak hanya memiliki fungsi estetis, melainkan juga status sosial bagi pemakainya. Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, teknologi pengolahan perhiasan juga mengalami kemajuan dari segi pembuatannya salah satunya dengan ditemukannya teknik pengerjaan logam. Salah satu teknik pengerjaan logam yang berkembang dan banyak digunakan oleh para pengrajin perhiasan logam adalah teknik elektroplating atau penyepuhan. Melalui artikel ini akan dipaparkan tentang desain perhiasan logam yang dikombinasikan dengan penerapan beberapa motif batik Pesisir Utara Jawa, salah satunya dari Batik Semarang yaitu motif Warak Ngendog, sebagai hasil akulturasi budaya Jawa, Tionghoa, dan Arab melalui penggambaran hewan mitologi sebagai simbol keharmonisan menurut kepercayaan masyarakat Kota Semarang. Material yang digunakan sebagai bahan utama perhiasan adalah logam tembaga karena bersifat reaktif terhadap elektroplating. Teknik pengolahan logam dengan metode elektroplating dipilih karena teknik ini sudah banyak digunakan dalam bidang industri kerajinan logam, khususnya perhiasan di Indonesia. Adapun metode penelitian ini adalah eksperimental deskriptif melalui percobaan  teknik elektroplating pada logam tembaga disertai proses identifikasi dan dokumentasi terstruktur. Hasil akhir dari eksperimen ini berupa satu set produk perhiasan dengan penerapan motif Warak Ngendog berupa anting, gelang, dan liontin kalung.

 

AbstractJewelry has been known to humans since prehistoric times made of rocks and animal bones. Jewelry not only has an aesthetic function, but also a social status for the wearer. Along with the development of human civilization, jewelry processing technology has also progressed in terms of manufacture, one of them being the discovery of metalworking techniques. One of the developed metalworking techniques and widely used by metal jewelry craftsmen is electroplating or gilding techniques. Through this article, we will describe the design of metal jewelry combined with the application of several North Coast Java batik motifs, one of them are Batik Semarang, namely Warak Ngendog motifs, as a culture result of Javanese, Chinese, and Arabic acculturation through the depiction of mythological animals as symbols of harmony according to Semarang’s people beliefs. The main jewelry material used is copper due to its electroplating reactivity. The metal processing technique with the electroplating method was chosen because this technique has been widely used in the metal craft industry, especially jewelry in Indonesia. The research method is descriptive experimental through electroplating technique experiments on copper accompanied by a structured identification and documentation process. The final result of this experiment is a set of jewelry products with the application of the Warak Ngendog motif in the form of earrings, bracelets, and necklace pendants.


Keywords


Batik Semarang, electroplating, metal jewelry, North Coast of Java batik, Warak Ngendog

Full Text:

PDF

References


D. Yuliati, "Mengungkap Sejarah dan Motif Batik Semarang", (Badan Penerbit Universitas Diponegoro Press, Semarang, 2009).

G. Nugrahadi, "PERHIASAN DI INDONESIA - Fungsi, Teknologi, dan Perkembangannya", Jurnal Dimensi, 4(2), 79–90, 2007.

T. Haryono, "Logam dan Peradaban Manusia", (Philosophy Press, Yogyakarta, 2001).

F. W. Adi, "Studi Eksperimen Finishing Perhiasan Kuningan dengan Perpaduan Elektroplating dan Patinasi", Corak: Jurnal Seni Kriya, 7(1), 54–61, 2018.

T. Suliyati, D. Yuliati, "Pengembangan Motif Batik Semarang untuk Penguatan Identitas Budaya Semarang", Jurnal Sejarah Citra Lekha, 4(1), 61-73, 2019.

Soerjanto, "Sejarah Perkembangan Batik", (Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Kerajinan dan Batik, Yogyakarta, 1982).

Cahyono, “Warak Ngendog dalam Tradisi Dugderan Sebagai Representasi Identitas Muslim Urban di Kota Semarang”, Jurnal Theologia, 29(2), 339-362, 2018. DOI: http://dx.doi.org/10.21580/teo.2018.29.2.2937.

D.I. Aryani, "Semarang’s Batik Folklore and Its Application in Contemporary Fashion", in 2019 International Conference, The Korean Society of Costume, 57-66.

P. Tabrani, "Proses Kreasi-Gambar Anak-Proses Belajar ", (Erlangga, Jakarta, 2014).

U. Hasanah, “Arak-Arakan Simbol Warak Ngendog Sebagai Media Dakwah”, Al-I’lam: Jurnal Komunikasi dan Penyiaran Islam, 3(1), 55-66, 2019. DOI: 10.31764/jail.v3i1.1367.

D.I. Aryani, A. Pandanwangi, & I. Z. Effendi, "Multiculturalism of Mythological Images in Batik Motifs, Case Study: Paksi Naga Liman and Warak Ngendog", in Proceedings of the 2nd Annual Conference on Blended Learning, Educational Technology and Innovation (ACBLETI 2020), Advances in Social Science, Education and Humanities Research Vol.560, 514-519.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/iptek_desain.v20i2.11605

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Desain IDEA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

View My Stats

Terdaftar pada LIPI dengan e-ISSN 2580-0264 dan p-ISSN 1411-3023