Kajian Studi Kasus Social Enterprise dari Sudut Pandang Konsep Design for Happiness
Abstract
Perkembangan teknologi manufaktur dan informasi mendorong perubahan nilai-nilai perekonomian. Berdasarkah hasil riset dari Philips di tahun 2014, dinyatakan akan makin besar ekonomi berbasis transformasi. Dalam konteks ini muncullah, bisnis bermodel social enterprise, bisnis yang bertujuan untuk menangani masalah sosial, meningkatkan kapasitas komunitas, memberikan pekerjaan dan training kepada komunitas, atau membantu lingkungan. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir start up berbasis social enterprise mengalami peningkatan yang cukup signifikan baik secara local maupun global. Di sisi lain, Design for happiness adalah desain yang memberikan kebahagiaan pada konsumen, melalui tiga hal desain yang memelihara hubungan sosial, desain yang memaknai kehidupan seseorang, desain yang membuat konsumen berpartisipasi aktif. Dalam tulisan ini, dikaji tiga bisnis social enterprise : Sukhacitta, Du’Anyam dan Toms, bagaimana ketiga bisnis ini menjalankan visinya dan dianalisa dari kacamata design for happiness: bagaimana visi diimplentasikan dalam konteks desain yang secara eksplisit bisa dilihat kostumer. Hasil kajian adalah masing-masing social enterprise memiliki keunikannya masing-masing, tapi ada tiga elemen yang paling dapat mencerminkan visi social enterprise. Yang pertama adalah produk dengan desain yang gaya casual dan nyaman untuk kegiatan sehari-hari, yang kedua adalah logo yang mengkomunikasikan visi tidak literal tapi konsumen dapat menghubungkan visi dan logo dengan mudah bila membaca informasi yang ada di website. Yang ketiga adalah konten sosial media bercerita pembangunan kapasitas dan peningkatan kualitas hidup komunitas yang dibangun.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Gardien, P., Djajadiningrat, T., Hummels, C., &
Brombacher, A. (2014). Changing your hammer: The
implications of paradigmatic innovation for design
practice. International Journal of Design, 8(2), 119-13
Sääksjärvi, M., & Hellén, K. (2013). How designers
and marketers can work together to support consumers’
happiness. International Journal of Design, 7(3), 33-44.
Schimmack, U., & Diener, E. (1997). Affect intensity:
Separating intensity and frequency in repeatedly
measured affect. Journal of Personality and Social
Psychology, 73(6), 1313-1329.
Lyubomirsky, S. (2008). The how of happiness. New
York,NY: Penguin Press.
Baumeister, R. F. (1991). Meanings of life. New York,
NY: Guilford Press
True Luxury is #MadeRight. (n.d.). Retrieved from
http://www.sukkhacitta.com/
Du'Anyam | Empowering Women through Social
Enterprise. (n.d.). Retrieved from
http://www.duanyam.com/
TOMS. (n.d.). The One for One® Company. Retrieved
from https://www.toms.com/
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/iptek_desain.v1i18.5083
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Desain IDEA is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Terdaftar pada LIPI dengan e-ISSN 2580-0264 dan p-ISSN 1411-3023