Cost Overrun Akibat Desain, Estimasi, dan Rework Setelah Implementasi Konstruksi Digital Pada Kinerja Biaya Konstruksi Gedung Indonesia
Abstract
Cost overrun yang berhubungan langsung dengan kinerja biaya masih menjadi fenomena dalam kegiatan konstruksi gedung sampai dengan saat ini. Banyak variabel penyebab cost overrun, seperti kondisi site, desain, estimasi, perubahan pekerjaan, perbaikan pekerjaan, kompleksitas pekerjaan, kondisi ekonomi, fluktuasi harga, inflasi, bahkan kondisi alam serta cuaca, dll. Dari sekian banyak faktor tersebut terdapat beberapa variabel yang dapat diatasi dengan digitalisasi, sekarang dikenal dengan implementasi cara kerja konstruksi digital. Penelitian ini menganalisis penambahan kinerja biaya akibat tiga variabel penyebab cost overrun (desain, estimasi, rework / perbaikan pekerjaan) setelah implementasi konstruksi digital. Analisa menggunakan SPSS dengan Model Regresi Linier Berganda dan RII. Hasil penelitian ini pada konstruksi gedung Indonesia, dengan mayoritas responden dari kontraktor 85.5%, dan konsultan 5.5% menunjukkan bahwa setelah digitalisasi cost overrun yang terjadi sampai dengan dibawah 1% dominan pada total biaya produksi, biaya bahan, dan biaya upah.
Keywords
Cost overrun, Digitalisasi, Regresi Linier Berganda, Kinerja Biaya
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v20i2.11596
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats