Perencanaan Sistem Penyangga pada Terowongan Pengelak (Studi kasus pembangunan Bendungan Beringin Sila Utan Kab. Sumbawa)

Muhammad - Jayyid, Dedy - Dharmawansyah, Dinda - Fardila

Abstract


Proses galian menyebabkan batuan di sekitar terowongan Beringin Sila terganggu sehingga diperlukan penopang awal berupa penopang baja. Penelitian ini menggunakan metode empiris yaitu analisis klasifikasi massa batuan dengan sistem Rock Mass Rating (RMR) dan perhitungan matematis tegangan dan kekakuan penyangga baja untuk menetukan faktor keamanan dengan menentukan jarak baja 1,5m, 2m dan 3m. Berdasarkan hasil klasifikasi massa batuan pada sisi inlet dan outlet adalah 37 dan 27 yang termasuk dalam batuan kelas IV yaitu batuan buruk. Faktor keamanan pada kombinasi steel set, shotcrete, dan rockbolt, diperoleh pada sisi inlet sebesar 0,84 pada atap dan 2,03 pada dinding pada jarak spasi 1,5 m, pada jarak spasi 2 m memperoleh faktor aman sebesar 0,81 pada atap dan 1,93 pada dinding, serta pada jarak 3 m sebesar 0,77 pada atap dan 1,84 pada dinding. Hal ini membuktikan bahwa pada atap terowongan masih dalam kriteria tidak aman. Pada sisi outlet mendapatkan faktor aman sebesar 5 pada atap dan 8,56 pada dinding pada jarak spasi 1,5 m, pada jarak spasi 2 m memperoleh faktor aman sebesar 4,74 pada atap dan 8,13 pada dinding, serta pada jarak 3 m sebesar 4,52 pada atap dan 7,75 pada dinding. Sehingga pada sisi outlet pada jarak 3 meter pun masih dikategorikan aman.

Keywords


Steel Support, Rock Mass Rating, Beringin Sila, Angka keamanan

Full Text:

PDF

References


B. Kharisma, D. S. Agustawijaya, and T. Sulistyowati, “Interaksi Sistem Penyangga dengan Massa Batuan pada Terowongan mila di Rababaka Kompleks, Kabupaten Dompu,” Universitas Mataram, 2016.

C. Sudrajat, “Analisis Sistem Penyangga pada Terowongan Pengelak Bendungan Beringin Sila di Kabupaten Sumbawa,” Universitas Mataram, 2020.

N. Aulia, V. Dermawan, and E. N. Cahya, “Kajian Hidrolika Aliran Bangunan Pelimpah Samping (Side Channel Spillway) Bendungan Beringin Sila Kabupaten Sumbawa,” J. Teknol. dan Rekayasa Sumber Daya Air, vol. 1, no. 2, pp. 711–721, 2021.

A. Apriyono and Sumiyanto, “Tinjauan Kekuatan Sistem Penyangga Terowongan dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga (A Review of Tunnel Supporting Systems Using Finite Element Method),” Din. Rekayasa, vol. 6, no. Februari, pp. 33–38, 2010.

A. Hidayah, “Analisis Pengaruh Penggunaan Rockbolt Pada Terowongan Notog BH 1440 Menggunakan Software Phase2,” Universitas Negeri Semarang, 2019.

P. M. Fandy, “Rancangan Alternatif Penyangga dan Kestabilan Ramp Down CGT Cross Cut IV, Tambang Gudang Handak L500, PT. Aneka Tambang, Tbk, UBPE Pongkor, Jawa Barat,” J. Geosapta, vol. 4, no. 2, pp. 153–159, 2018.

Z. T. Bieniawski, Engineering Rock Mass Classifications A Complete Manual for Engineers and Geologists in Mining, Civil and Petroleum Engineering. Canada: A Wiley Interscience Publication, 1989.

D. S. Agustawijaya, “The Influence of Rock Properties and Size into Strength Criteria: A Proposed Criterion for Soft Rock Masses.,” Civ. Eng. Dimens., vol. 13, no. 2, pp. 75–81, 2011.

B. H. G. Brady and E. T. Brown, Rock Mechanics for underground mining, 3rd ed. United States of America: Kluwer Academic Publisher, 2005.

E. Hoek and E. T. Brown, Underground Excavations in Rock, Revised fi. New York: CRC Press, 1982.

B. Singh and R. K. Goel, Engineering Rock Mass Classification. United State of America: Butterworth-Heinemann-Elsevier, 2011.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2579-891X.v21i2.13899

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Kunjungan:Web
Analytics

Creative Commons License
Jurnal Aplikasi Teknik Sipil by Pusat Publikasi Ilmiah LPPM Institut Teknologi Sepuluh Nopember is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License

Based on work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jats