Desain Interior Terminal Penumpang Domestik ‘A’ Bandara Adisucipto Berdasarkan Daya Tarik Kota Yogyakarta
Abstract
Yogyakarta menunjukan peningkatan yang pesat dalam jumlah wisatawan. Berbanding lurus dengan peningkatan jumlah kedatangan ke Jogja dibutuhkan sarana prasarana yang mendukung kebutuhan transportasi umum. Bandara merupakan sebuah bagian dari bangunan pendukung transportasi umum yang bisa merepresentasikan karakter sebuah kota di mana bangunan tersebut berada. Bandara Adisucipto Yogyakarta memiliki luas area dan ruang yang terbatas. Untuk menyelesaikan permasalahan karakter khas, kapasitas dan ruang yang terbatas, penelitian ini difokuskan pada akstivitas pengguna, budaya dan eksisting.
Metode penelitian meliputi kajian literatur dan studi lapangan. Berdasarkan studi diperoleh bahwa perlunya fasilitas khusus untuk penumpang pesawat yang menunggu lama dan fasilitas bagi penumpang yang menyandang disabilitas. Konsep yang dihadirkan pada Bandara Adisucipto adalah desain interior yang menerapkan unsur budaya khas Yogyakarta. Implementasi motif batik Yogyakarta yaitu kawung dan truntum serta gunungan dapat menjadi nilai tambah desain interior terminal penumpang Bandara Adisucipto sekaligus dapat merepresentasikan budaya Yogyakarta kepada para pengunjung bandara.
ABSTRACT
Yogyakarta has shown a rapid increase in the number of tourist. Proportional with the increasing number of tourist arrival,Yogyakarta required infrastructure to support public transportation. Airport as a part of public transportation building as well to represent the character of the city. Adisucipto Airport of Yogyakarta has a limited area and space. To solve theproblem of image, capacity and limited spaces, this study focus in the user activity, cultural and existing.
This research method including literature review and field study. Followed by an analysis of the standardization of the airport passenger buildingterminal, this studies showed that, we have to create a facility for “special requirements” such as facility for the delayed passenger and disable passenger. The concept design portray a movement form by traditional and the cultural power of Yogyakarta. Implementation kawung and truntum as batik motif in the interior airport passenger buildingterminal representation the character of Yogyakarta culture to visitor.
Keywords :culture, interior, airport, Yogyakarta
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Horonjeff, Robert; Mc Kelvey, Franciz X. (1993). Perencanaan dan Perancangan Bandar
Udara Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Laurens, Joyce Marcella. (2004). Arsitektur dan Perilaku Manusia. Surabaya : Grasindo
Panitia Teknis Persyaratan Sarana dan Prasarana, Pengoperasian serta Pelayanan Transportasi Bandar Udara. (2004). SNI 03-7046-2004 tentang Terminal Penumpang Bandar Udara. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
PT. (PERSERO) Angkasa Pura 1. (2009). Spesifikasi Bandar Udara Adisutjipto. dalam www.angkasapura1.co.id. diakses pada tanggal Oktober 2015.
Wikipedia. (2009). Selayang Pandang Bandara Adisutjipto. dalam www.wikipedia.com, diakses tanggal Oktober 2015.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v1i1.1460
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Desain Interior by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS is is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jdi