Analisa Sinkretisme Agama dan Budaya Melalui Transformasi Elemen Visual Bernilai Sakral pada Gereja Katolik Ganjuran
Abstract
Kebudayaan Jawa adalah kebudayaan yang terbentuk sebagai hasil perpaduan berbagai macam kultur agama dan budaya, dimana usaha manusia Jawa untuk memadukan nilai-nilai baru dan nilai lokal dapat dilihat jejaknya melalui berbagai karya seni visual sebagai hasil ekspresi simbolis-religiusnya. Melalui Gereja Ganjuran ini dapat dilihat adanya usaha untuk melakukan proses sinkretisme dengan memadukan nilai ajaran Katolik dengan nilai Hindu-Jawa melalui elemen-elemen visualnya sehingga bernilai sakral baik secara budaya maupun agama. Penelitian ini menganalisa mengenai proses sinkretisme tersebut melalui analisa elemen-elemen visualnya dengan menggunakan pendekatan kualititif estetika visual dan kebudayaan Jawa. Dengan mengetahui bagaimana proses sinkretisme tersebut ditransformasikan kedalam elemen visual yang diterima oleh masyarakat, diharapkan penelitian dapat menjadi landasan mengenai konsep dalam implementasi nilai-nilai kesakralan kedalam sebuah karya seni visual yang bermakna simbolis.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Conway, H., & Roenisch, R. (2005). Understanding Architecture. New York: Routledge.
Dillistone, F. W. (2002). The Power of Symbols. Yogyakarta: Kanisius.
Geertz, C. (2013). Agama Jawa : Abangan, Santri, Priyayi dalam kebudayaan Jawa. Depok: Komunitas Bambu.
Hashemnezhad, H., Heidari, a. A., & Hoseini, P. M. (Vol. 3, No. 1. 2013). Sense of Place and Place Attachment. International Journal of Architecture and urban Development , 3-12.
Hernandez, B., Hidalgo, M. C., & M. Esther Salazar-Laplace, S. H. (2007). Place Attachment and Place Identity in Natives & Non Natives. Journal of Environmental Psychology , 310-319.
Hidajat, R. (2006). Relasional Simbolis Desa, Sungai dan Pundhen dengan pertunjukan wayang topeng malang di dusun kedungmonggo, karangpandan. Kejawen, Jurnal Kebudayaan Jawa , 14-37.
Hidalgo, M. C., & Hernandez, B. (2001). Place Attachment : conceptual and Empirical Question. Journal of Environmental Psychology , 273-281.
KWI, K. T. (2012). Kompendium Konsili Vatikan II. Yogyakarta: Kanisius.
Laksana, A. B. (2011). Journeying to God in Communion With The Other: A Comparative Theological Study of The Muslim and Catholic Pilgrimage Traditions in South Central Java and Their Contributions To The Catholic Theology of Communio Sanctorum. United States: UMI Dissertation Publishing.
Magnis-Suseno, F. (2003). Etika Jawa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Mangunwijaya, Y. B. (1988). Wastu Citra. Yogyakarta: PT. Gramedia.
Mazumdar, S., & Mazumdar, S. (2004). Religion and Palce Attachment : A Study of Sacred Places. Journal of Environmental Psychology , 385-397.
Pennick, N. (1980). Sacred Geometry. Northamptonshire: Weatherby Woolnough.
Sheldrake, P. (2001). Spaces for the Sacred : Place, Memory, and Identity. Baltimore, Maryland: John Hopkins University Press.
Simmins, G. (2008). Sacred Spaces and Sacred Places. VDM Verlag.
Srisadono, Y. D. (2012). Konsep Sacred Space dalam Arsitektur Gereja Katolik. Melintas , 182-206.
Suryanugraha, C. H. (2006). Rupa dan Citra: Aneka Simbol dalam Misa. Bandung: SangKris.
Tedjoworo, H. (2012). Re-interpreting the Catholic's Images of the Church in Java Part II. Melintas , 139-160.
Utomo, R. G. (2011). Gereja Hati Kudus Yesus di Ganjuran. Yogyakarta: Unggul Jaya.
Waxman, L. (2006). The Coffee Shop : Social and Physical Factors Influencing Place Attachment. Journal of Interior Design , 35-53.
Widagdo. (2011). Desain & Kebudayaan. Bandung: Penerbit ITB.
Williams, D. R., Patterson, M. E., & Rogenbuck, J. W. (1992). Beyond The Commodity Metaphor : Examining emotional and Symbolik Attachment to Place. Leisure Science , 29-46.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v2i2.3544
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Desain Interior by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS is is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jdi