Analisis Tata Ruang dan Makna Simbolis Ragam Hias Binatang pada Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Huo Kiong) Gorontalo

Tresiyani Mettasari Liesawan, Jesseline Carissa Novita

Abstract


Klenteng adalah tempat ibadah Tionghoa yang identik dengan warna merah pada bangunannya. Tak hanya warna, klenteng juga memiliki pembagian ruang khusus untuk altar sembahyang yang biasanya terbagi dalam beberapa area. Masing-masing area memiliki keunikan tersendiri yang menarik untuk dianalisa interiornya. Di Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Huo Kiong) Gorontalo terdapat beberapa ragam hias makhluk hidup yang diterapkan pada interior baik berupa lukisan maupun ukiran di dinding. Ragam hias makhluk hidup yang paling sering dijumpai pada klenteng ini adalah naga dan singa dimana elemen-elemen ini memiliki makna simbolis masing-masing. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pembagian tata ruang dalam interior Klenteng Tulus Harapan Kita (Thian Huo Kiong) Gorontalo dan makna simbolis dari ragam hias binatang yang terdapat di dalam klenteng. Penelitian ini akan menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data akan dilakukan dengan dua cara yakni teknik observasi dan studi literatur.


Keywords


klenteng; tata ruang; makna simbolis; makhluk hidup

Full Text:

PDF

References


Damayanti, Siska. (2017). Fungsi dan Makna Relief dan Ornamen Pada Klenteng In Hok Kiong di Bagansiapiapi. Skripsi: Program Studi Sastra Cina, Fakultas Ilmu Budaya, Medan: Universitas Sumatera Utara.

Hassanuddin. & Basri, A. (2012). Gorontalo Dalam Dinamika Masa Kolonial. Yogyakarta: Ombak.

Husna, Thobi’atul. (2020). Klenteng Kwang Sing Bio di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur (Sejarah, Struktur dan Fungsi Serta Potensinya Sebagai Sumber Belajar di SMA). Jurnal Candra Sangkala. Vol. 2 No. 2.

Katadata. (2016, 12 13). Indonesia, Populasi Etnis Cina Terbanyak Di Dunia. Retrieved April 1, 2021, from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/13/indonesia-populasi-etnis-cina-terbanyak-di-dunia

Kustedja, Sugiri., Sudikno, Antariksa & Salura, Purnama. (2013). Makna Ikon Naga, Long, Elemen Utama Arsitektur Tradisional Tionghoa. Jurnal Sosioteknologi. Vol. 12 No. 30 Edisi Desember.

Liang, L. (2012). Dari Relasi Upeti Ke Mitra Strategis; 2.000 Tahun Perjalanan Hubungan Tiongkok Indonesia. Jakarta: Kompas.

Moedjiono. (2011). Ragam Hias dan Warna Sebagai Simbol Dalam Arsitektur Cina. Jurnal Modul. Vol. 11 No. 1 Edisi Februari.

Salim, Polniwati. (2011). Ragam Ornamen Atap Klenteng Jin De Yuan Sebagai Salah Satu Aset di Kawasan Kota Tua. Jurnal Humaniora. Vol. 2 No.2 Edisi Oktober.

Surwartono. (2014). Dasar-dasar Metodologi Penelitian. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Wicaksana, Abibawa. (2017). Qilin, Makhluk Mitologi China, Dalam Karya Keramik. Tugas Akhir: Program Studi Kriya Seni, Jurusan Kriya, Fakultas Seni Rupa, Yogyakarta: Institute Seni Indonesia.

Yunus, Resmiyati. (2018). Pembauran Etnis Tionghoa Dan Gorontalo Pada Sektor Ekonomi Ditinjau Dalam Perspektif Sejarah Di Kota Gorontalo. Jambura, History and Culture Journal. Vol. 1 No. 1.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j12345678.v6i1.8997

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Jurnal Desain Interior by Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, ITS is is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jdi