Analisis Penurunan Tanah dengan Perkuatan Water Cement Grouting Pada Proyek Preservasi Ruas Tuban – Babat – Lamongan – Gresik

Intan Yuanita, Indarto Indarto, Ria Asih Aryani Soemitro, Nanang Permadi

Abstract


Struktur lapisan tanah dasar pada ruas jalan Bts.Kab.Gresik – Bts.Kota Lamongan (Km.Sby.39+650 – 41+000) berupa tanah kohesif lempung kelanauan sampai kedalaman 10 meter dengan potensi mengembang tinggi dan daya dukung tanah dasar rendah. Perkuatan tanah dasar dengan metode water cement grouting diharapkan dapat memperkuat formasi lapisan tanah dan menjadikan lapisan tanah lebih padat sehingga mampu mendukung beban dengan maksimal dan penurunan (settlement) dapat diminimalkan. Untuk mengetahui pengaruh effektifitas penggunaan water cement grouting pada badan jalan, ditinjau dari penyebaran dan besar penurunan akibat beban kendaraan dilakukan analisis permodelan pada aplikasi Plaxis. Analisis penurunan disimulasikan dengan variasi panjang sebaran grouting 0,5 m, 2,5 m, 5,5 m dan variasi komposisi campuran parameter tanah asli dengan material water cement grouting yaitu 10% dan 20% material grout. Hasil analisis menunjukkan nilai penurunan tanah pada jalan eksisting sebelum dilakukan perkuatan adalah sebesar 2,892 cm. Pada permodelan dengan variasi panjang sebaran grouting menunjukkan bahwa semakin panjang sebaran grouting maka penurunan yang terjadi semakin kecil. Pada panjang sebaran grouting 0,5 meter rata-rata penurunan semakin mengecil sebanyak 38% dari penurunan tanah asli, pada panjang sebaran grouting 2,5 meter rata-rata penurunan tanah mengecil 46% dan pada panjang sebaran 5,5 meter rata-rata penurunan mengecil 72% sedangkan pada permodelan dengan variasi komposisi campuran grouting dengan tanah asli menunjukkan bahwa penurunan tanah memiliki nilai yang hampir sama walaupun panjang sebaran bervariasi, namun cenderung meningkat jika komposisi campuran grouting semakin banyak. Secara keseluruhan variasi diatas, penurunan tanah dengan perkuatan water cement grouting cenderung mengecil jika dibandingkan dengan penurunan tanah pada kondisi eksisting sehingga perkuatan tanah dengan water cement grouting ditinjau efektif dalam mereduksi penurunan tanah.


Full Text:

PDF

References


Bowles, Joseph. E. (1979). Physical and Geotechnical Propertoes of Soils. McGraw-Hill, Inc, USA.

Bowles, Joseph E. (1996). Foundation Analysis and Design Fifth Edition, McGraw-Hill International Edition.

Chang, Muchsiung (2015). “Ground Response and Grout Distribution by Field Soil Grouting”. Ice Publishing, Vol. 169”. Issue GE1.

Committee CE-032 (2002). Reinforced Soils and Retaining Structures. Australian Standarts for Retaining Walls (As 4678).

Dhani, Noor (2013). Karakteristik Kolom Pasir Grouting Sebagai Metode Perkuatan Tanah Lempung Kepasiran. Tesis Pasca Sarjana. Jurusan Teknik Sipil. Universitas Hasanuddin.

Dirjen Bina Marga (2019). Kumpulan Korelasi Parameter Geoteknik dan Pondasi. Kementerian PUPR. Jakarta.

Dwiyanto, et. al. (2009). Penanggulangan Tanah Longsor Dengan Metode Grouting. Laporan Hibah Penelitian Strategi Nasional Semarang. Program Studi Teknik Geologi. Fakultas Teknik. Universitas Diponegoro. Semarang.

Károly Széchy, László Varga C. Sc (1978). Foundation Engineering: Soil Exploration and Spread Foundations. Budapest : Akadémiai Kiadó. English.

Kong Sio-Keong (2005). Properties Of Cement Based Permeation Grout Used In Ground Engineering. A Thesis Submitted For The Degree of Master of Engineering. Department Of Civil Engineering. National University of Singapore.

Lambe. T.W, Whitman R.V. (1962). Soil Mechanics. A Wiley-Interscience Publication. John wiley & Sons, Inc. Canada.

Mansyur, et. al. 2020. “Penentuan Kohesi dan Sudut Geser Dalam Pada Beton Busa”. Seminar Nasional Teknik Sipil Politeknik Negeri Jakarta, Prosiding Online. Hal. 104.

Ma Hewen, Sui Wanghua, dan Ni Jianming (2019). “Environmentally sustainable mining: a case study on surface subsidence control of grouting into overburden“. Environmental Earth Sciences. Springer-Verlag GmbH Germany, part of Springer Nature.

SNI 6882:2014. Spesifikasi Mortar Untuk Pekerjaan Unit Pasangan.

Suherman, M. (2005). “Potensi Sifat Kelempungan”. Jurnal Jalan dan Jembatan. Departemen Pekerjaan Umum.

Sukirman Silvia (1999). Perkerasan Lentur Jalan Raya. Penerbit Nova, Bandung.

Suprayitno, H. & Soemitro, R.A.A. (2018). “Preliminary Reflexion on Basic Principle of Infrastructure Asset Management”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, 2(1), Maret 2018.

Soemitro, R.A.A. & Suprayitno, H. (2020). “Preliminary Reflection on Basic Principle of Operation Management Public Work Infrastructure Asset Management”. Journal of Infrastructure & Facility Asset Management, 2(2), September 2020.

Tutorial Manual (2020). Tutorial Manual Connect Edition V20. Bentley Systems, Incorporated.Terzaghi, Peck (1996). Soil Mechanics in Engineering Practice. A Wiley-Interscience Publication. John Wiley & Sons, Inc. Canada.

Warner, J. (2004). Practical Handbook of Grouting: Soil, Rock, and Structures. John Wiley & Sons, Inc. New Jersey

Wesley, L.D. (1977). Mekanika Tanah, cetakan ke IV. Badan Penerbit Pekerjaan Umum.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v6i0.12077

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung :

Statistik Afiliasi Penulis

View My Stats

 

Flag Counter

 Flag Counter

 

 

Creative Commons License
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.