Evaluasi Potensi Kelongsoran Pada Lereng Alam Akibat Perubahan Sudut Kemiringan Menggunakan Metode Fellenius
Abstract
Analisa stabilitas leremg digunakan untuk prediksi nilai faktor aman yang kritis dan bidang keruntuhan potensial. Pada kondisi lereng buatan akan lebih mudah dalam melakukan prediksi tersebut, sedangkan pada kondisi lereng alam perlu diperhatikan perubahan sudut kemiringan dalam satu bentuk ketinggian. Kondisi geometri lereng alam di Kediri yang curam setinggi 15 m tanpa proteksi dapat diindentifikasi bentuk lereng menjadi 2 bagian yaitu potongan AA dan potongan BB. Berdasarkan Potongan AA dan potongan BB memiliki sudut paling kecil yaitu 51,3° dan sudut kemiringan terbesar masing – masing yaitu 63.7° dan 78.7°. Pemodelan dilakukan berdasarkan bentuk lereng alam dan memodelkan dari berbagai sudut kemiringan menggunakan program bantu Geo Slope/W dengan metode Ordinary Method Of Slices (Metode Fellenius) bidang runtuh dengan asumsi entry and exit. Dari hasil pemodelan nilai, secara umum hasil yang diperoleh, dengan meninjau setiap perubahan lereng tanpa beban, menunjukkan bahwa nilai angka keamanan yang diperoleh SF > 2 dengan bidang runtuh semakin besar. Analisa stabilitas secara keseluruhan tanpa menijau setiap perubahan sudut, nilai SF pada potongan AA adalah 1,693 dan potongan BB adalah 1.504. Kemudian apabila dimodelkan dengan menganggap lereng seragam adalah dengan kemiringan lebih dari 60° nilai angka keamanan (SF) < 1 dengan lebar kelongsoran potensial pendek.
Full Text:
PDFReferences
Abramson, L.W., Lee, T.S., Sharma, S. & Boyce, G.M. (2002). Slope Stability and Stabilization Method. Second Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York.
BNPB (2013). Indeks Rawan Bencana Indonesia : Bencana Tanah Longsor. Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Jakarta.
SNI 13-7124-2005. (SNI 13-7124-2005 : Penyusunan Peta Zona Kerentanan Gerakan Tanah). BSN. Jakarta.
Das, B. M. (1995). Mekanika Tanah (Prinsip-prinsip Rekayasa Geoteknis). Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
DPU (1987). Petunjuk Perencanaan Penanggulangan Longsoran, SKBI – 2.3.06. Yayasan Badan Penerbit PU. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.
Hardyatmo (2012). “Tanah Longsor Dan Erosi” . Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Muntohar, Agus Setyo (2006). “Pengaruh rembesan dan kemiringan lereng terhadap keruntuhan lereng”. Jurnal Teknik Sipil Universitas Cokroaminoto Yogyakarta Volume 1, Nomor 2, Agustus 2006.
Nur Arifin (2015). Analisis Faktor Keamanan (Safety Factor) Stabilitas Lereng Menggunakan Geo-Slope W 2012. Program Studi Teknik Sipil. Fakultas Teknik Universitas Majalengka. Majalengka.
Suprayitno, H. & Soemitro, R.A.A. (2018).”Preliminary Reflexion on Basic Principle of Infrastructure Asset Management”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol.2, No.1, Maret 2018, Hal : 1-9.
Wardani, K., Nuciferani, F.T. & Aulady, M.F.N. (2018). “Perencanaan dinding penahan tanah untuk menanggulangi kelongsoran pada kompleks peternakan ayam di Kecamatan Kandangan, Kediri, Jawa Timur”. Jurnal Teknik Sipil Borneo Engineering, Volume 2, Nomor 2, Desember 2018.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v3i0.5731
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jumlah Pengunjung :
Flag Counter
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.