Analisis Struktur Bangunan Gedung Sekolah akibat Penambahan Ruang Kelas Baru (Studi Kasus di SMK Bina Putera Kota Bogor)
Abstract
Penelitian dilakukan pada gedung Sekolah Menengah Kejuruan Bina Putera yang memiliki luas tanah 1172 m2. Pada tahun 2017 sampai 2019 terdapat kenaikan jumlah siswa sebesar 55,7 %, sehingga perlu penambahan ruang kelas baru. Dimana luas lahan sudah tidak dapat digunakan untuk membangun ruang kelas secara horizontal, maka sekolah menambah ruang kelas secara vertikal pada bangunan 2 lantai menjadi 3 lantai. Penelitian dilakukan dengan pengujian mutu beton menggunakan Hammer Test didapatkan hasil 20,75 MPa, kemudian dilakukan permodelan analisis menggunakan software Etabs V9.5.0 dan perhitungan manual berdasarkan SNI 03-2847-2002, SNI 03-1726-2012, dan SNI 1729-2015. Pada analisis ini dibuat 3 tahap, pertama kondisi awal pada bangunan eksisting, kedua analisis struktur eksisting dengan beban tambahan ruang kelas baru, dan ketiga analisis dengan beban tambahan dan perkuatan struktur. Hasil analisis struktur tahap 1 dan 2 menyatakan elemen struktur balok mengalami over strengh (O/S) atau tidak dapat menahan beban tambahan ruang kelas baru. Dengan adanya data tersebut maka dilakukan perhitungan perkuatan struktur menggunakan metode concret jacketing dengan tebal 10 cm dan jumlah tulangan longitudinal 5D16 sengkang Ø8-100 serta metode perkuatan dengan profil baja WF 200.200.8.12. Estimasi biaya perkuatan concrete jacketing lebih mahal dari perkuatan profil baja dengan selisih harga Rp 11.771.225,00 atau 81%.
Full Text:
PDFReferences
Asroni, Ali. (2010). Balok dan Plat Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Asroni, Ali. (2010a). Kolom, Fondasi dan Balok “T” Beton Bertulang. Graha Ilmu. Yogyakarta.
Lutfi, M. & Subtoni. (2017). “Kajian struktur bangunan akibat penurunan mutu beton pada kolom terpasang (Studi Kasus: SDN 01 Cikaret Kabupaten Bogor)”. Jurnal ASTONJADRO – Aspal, Beton, Baja, dan Hidro. Vol. 6, No 1, Desember 2017, Hal: 115-129.
Aswin, M. (2010). “Nilai over strength factor pada balok beton bertulang yang menggunakan serat bendrat dan tulangan baja yang sudah mengalami pembengkokan (Kajian analitis dan eksperimental)”. Jurnal Rekayasa Struktur & Infrastruktur,Vol. 4, No.1, Hal: 44-54.
Pamungkas, A. & Harianty, E. (2009). Gedung Beton Bertulang Tahan Gempa. CV. Putra Media Nusantara. Surabaya.
Setiawan, Agus. (2013). Perencanaan Struktur Baja dengn Metode LRFD. Erlangga. Jakarta.
SNI 03-1726-2012. SNI 03-1726-2012 tentang Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Bangunan Gedung UU No. 28 Tahun 2002.
UU 28/02. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung.
SNI 1729:2015. SNI 1729:2015 tentang Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural.
Suprayitno, H. & Soemitro, RAA. (2018). “Preliminary Reflexion on Basic Principle of Infrastructure Asset Management”. Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas, Vol. 2, No. 1, Maret 2018, Hal: 1-10.
Tjokrodimulyo, K. (2007). Teknologi Beton. Buku Ajar. Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Gajah Mada. Yogyakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j26151847.v4i2.6887
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jumlah Pengunjung :
Flag Counter
Jurnal Manajemen Aset Infrastruktur & Fasilitas by Departemen Teknik Sipil ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.