Pola Pemanfaatan Ruang Usaha dari UMKM Kaki Lima di Koridor Inspeksi Banjir Kanal Timur Kecamatan Duren Sawit, DKI Jakarta

Nia Rizky Rohmani, Fadjar Hari Mardiansjah, Muhammad Indra Hadi Wijaya

Abstract


Sejalan dengan pembangunan perkotaan saat ini, peningkatan aktivitas masyarakat menyebabkan peningkatan kebutuhan ruang, termasuk kebutuhan akan infrastruktur Banjir Kanal Timur (BKT) sebagai infrastruktur pengendali banjir yang turut menyediakan ruang terbuka di wilayah Kota Jakarta Timur. Para pedagang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kaki lima ikut memanfaatkan ruang tersebut sebagai lokasi berdagang. Berbasiskan kepada pemikiran bahwa keberadaan aktivitas perdagangan tersebut dapat berpengaruh terhadap ruang BKT, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola perilaku pemanfaatan ruang usaha yang dilakukan oleh UMKM kaki lima di kawasan BKT serta menganalisis pola gangguannya. Tujuan tersebut dicapai dengan melakukan analisis deskriptif kuantitatif dari metode observasi yang dilakukan kepada fenomena pemanfaatan ruang terbuka BKT oleh aktivitas perdagangan yang berkembang tersebut. Pengamatan dilakukan dengan observasi mendalam terhadap setiap aktivitas perdagangan yang berlangsung pada lokasi studi di sore dan malam hari. Hasil penelitian menunjukkan pola karakteristik aktivitas UMKM kaki lima umumnya menggunakan sarana berupa gelaran/alas yang dapat dibongkar pasang dan gerobak. Pemanfaatan ruang koridor banyak ditemukan pedagang pakaian dan makanan siap saji yang tersebar mengikuti sirkulasi koridor yang memanjang. Berdasarkan analisis, pedagang beraktivitas secara menetap dan semi menetap sehingga dari aktivitas yang dilakukan berpotensi menimbulkan gangguan. Pola gangguan yang muncul adalah potensi hambatan arus lalu lintas akibat kerumunan pengunjung dan/atau pedagang beserta sarananya yang berjualan pada sore dan malam hari. Gangguan yang ada memberikan dampak pada akses pintu keluar masuk ke kawasan yang penuh/sesak; badan jalan menjadi sempit; dan terjadinya perselisihan akibat dari gangguan konflik kepentingan. Kerjasama antara UMKM kaki lima dengan pemerintah kota diperlukan untuk mengoptimalkan pola gangguan yang ditimbulkan. Beberapa yang dapat dilakukan seperti bekerjasama dalam menjaga dan mengelola kawasan Koridor BKT, melakukan pemberdayaan kepada paguyuban pedagang kaki lima, pengaturan waktu berdagang guna mengakomodasi kegiatan pedagang, memberlakukan suatu sistem yang dapat mencegah gangguan yakni sistem pop up/ bongkar pasang pada sarana yang digunakan, serta melakukan optimalisasi pedagang pada sisi utara BKT.


Keywords


Aktivitas Informal Koridor BKT, Duren Sawit Jakarta, Pola Gangguan, Pola Pemanfaatan Ruang Usaha, UMKM Kaki Lima.

Full Text:

PDF

References


O. Shalih, M. Khaerunnisa, dan A. Safrizal, “ANALISIS FUNGSI BANJIR KANAL TIMUR : Dalam Menanggulangi Banjir di Wilayah DKI Jakarta bagian Timur,” no. December 2019, 2020.

R. Widjajanti, “Karakteristik Aktivitas Pedagang Kaki Lima di Jalan Kartini, Semarang,” vol. 1, no. 3, hal. 151–160, 2015.

M. C. Buana, M. R. T. Triwicaksono, dan D. Hantono, “Penggunaan Kawasan Tepi Sungai oleh Pedagang Pasar Informal pada Banjir Kanal Timur (BKT) di Jakarta,” no. July, hal. 171–177, 2020.

D. Chamdany, “Kajian dan Arahan Pengembangan Ruang Publik Oleh aktivitas PKL di Kawasan Stadion Manahan Kota Surakarta,” Diponegoro University, 2004.

Budiyono, “Kajian Pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Sebagai Sarana Ruang Publik (Studi Kasus Kawasan Sentra Timur DKI Jakarta),” 2006.

S. S. Nusa dan J. Ernawati, “Pola Pemanfaatan Ruang pada Kawasan Ngrowo Waterfront Tulungagung,” J. Mhs. Jur. Arsit. Univ. Brawijaya, 2019, [Daring]. Tersedia pada: http://arsitektur.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jma/article/view/728.

M. S. Sugi, R. L. . Sela, I. J. Moniaga, dan S. Tilaar, “Identifikasi Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik di Kawasan Permukiman Padat Kelurahan Sindulang I Kota Manado,” vol. 5, no. 1, hal. 35–39, 2013.

D. T. Haryanti, “Kajian Pola Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Kawasan Bundaran Simpang Lima Semarang,” Diponegoro University, 2008.

R. Hakim, Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara, 2012.

I. D. M. D. Tanaya, “Aktivitas Ekonomi dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau Aktif di Kota Denpasar,” 2016.

N. Satyahadewi dan N. N. Debataraja, “Kajian Penataan PKL Berdasarkan Preferensi dan Persepsi Masyarakat di Kawasan Pasar Sudirman Pontianak,” no. November, hal. 978–979, 2013.

Sumarwanto, “Pengaruh Pedagang Kaki Lima Terhadap Keserasian dan Ruang Publik Kota Semarang,” hal. 84–92, 2012, [Daring]. Tersedia pada: Pedagang kaki lima, keserasian kota, ruang publik.

T. G. McGee dan Y. M. Yeung, Hawkers in Southeast Asian Cities (planning for the Bazaar Economy). Ottawa: IDRC, 1977.

R. A. Kusumaputra, Banjir Kanal Timur: karya anak bangsa. Jakarta: Grasindo, 2010.

Y. Sentosa, Ruqmalida, dan R. Sakinah, “Penataan Ruang Terbuka Publik Kawasan Pasar Aceh Sebagai Destinasi Wisata di Banda Aceh,” 2019.

Z. Ramadhayanti, “Implementasi Kebijakan Pengendalian Banjir Provinsi Dki Jakarta Melalui Proyek Kanal Banjir Timur,” hal. 1–22, 2014.

O. L. Surya, “Kajian Karakterisik Berlokasi Pedagang Kaki Lima di Kawasan Sekitar Fasilitas Kesehatan ( Studi Kasus : Rumah Sakit dr . Kariadi Kota Semarang ),” Diponegoro University, 2006.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v17i1.10976

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.