Tempat-Tempat Bersejarah Sebagai Interaksi Ruang Permukiman 3-4 Ulu Laut Palembang

Endy Agustian, Ahmad Ridho Sastra

Abstract


Abstrak—Keberadaan tempat-tempat bersejarah di permukiman 3-4 Ulu Laut Palembang telah memperlihatkan hubungan timbal balik atau interaksi yang baik dengan lingkungan di sekitarnya. Interaksi yang terbentuk pada masing-masing tempat bersejarah disebabkan karena adanya aktivitas sosial-budaya yang membentuk pola-pola interaksi ruang. Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali interaksi ruang yang terbentuk pada tempat-tempat bersejarah di permukiman 3-4 Ulu Laut Palembang. Tujuan tersebut dicapai dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dan pendekatan fenomenologi, serta teknik pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keberadaan tempat-tempat bersejarah memberikan ketergantungan pada masyarakat di sekitar kawasan tersebut. Interaksi yang terbentuk di dalam permukiman dapat dikelompokan menjadi interaksi antar individu dengan individu di dalam ruang dan interaksi antar kelompok dengan kelompok di dalam ruang. Di sisi lainnya, interaksi spasial yang terbentuk pada tempat bersejarah oleh aktivitas sosial budaya di dalam permukiman Ulu Laut 3-4 dapat disebut sebagai interaksi yang tidak seimbang, karena aktivitas sosial budaya di tempat bersejarah (ruang A) mempengaruhi lingkungan di sekitarnya (ruang B), serta tidak tergantung pada ruang B tersebut. Namun sebaliknya ruang B tergantung pada aktivitas sosial budaya yang muncul di situs sejarah (Ruang A). Intensitas hubungan antara ruang A dan ruang B merupakan interaksi semi tetap.

Keywords


3-4 Ulu Laut, Palembang, Permukiman, Interaksi Ruang, Tempat Bersejarah

Full Text:

PDF

References


Hudson, F.S. (1974). Geography of Settllements. London: Mc. Donald and Evan.

Hagget, P. (1983). Geography: A Modern Sinthesi. New York: Harper & Row Publisher.

Agustian, E. (2022). Fenomena Permukiman Multietnik Pada Wilayah Perkotaan di Indonesia. Surabaya: CV. Global Aksara Pers.

Pramantha, R.Q., Agustian, E., Suminar, L., Refnitasari, L. (202). The Characteristics of Riverbank Slum Settlement in Indonesia, Case Study: Depok, Palembang, Surabaya, and Surakarta. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 96, 012012.

Agustian E., Rachmawati R., Rijanta R., Pitoyo, A.J. (2020). Characteristic of Multi-ethnic Settlement in Indonesia, A Case Study: Kampung 3-4 Ulu Laut Settlement on Musi Riverbank in Palembang City. E3S Web of Conference 200, 1-7.

Agustian E., Rachmawati R., Rijanta R., Pitoyo, A.J. (2021). Multiethnic Settlement Segregation (A Case Study: Kampung 3-4 Ulu Laut in Palembang City). Budapest International Research and Critics Institute (BIRCI-Journal) : Humanities and Social Sciences, 4(3), 4052-4060.

Daldjoeni, N. (1987). Geografi Kota Dan Desa. Bandung: Alumni.

Chase-Dunn, C.K. (2009). Word Urbanization: The Role of Settlement System In Human Social Evolution, Encyclopedia of Life Support Systems (EOLSS). United Kingdom: Oxford.

Sari, N., Utama, R., Hidayat, A.R.T., Zamrony, A.B. (2017). Creating Kampong As Tourist Attractions. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 70.

Csurgo, B., Megyesi, B. (2016). The Role of Small Towns in Local Place Making. European Countryside, 4. 424-442.

Agustian E., Rachmawati R., Rijanta R., Pitoyo, A.J. (2021). Aktivitas Sosial-Budaya Sebagai Bentuk Interaksi Masyarakat Multietnik (Studi Kasus: Kampung Islam Kepaon Kota Denpasar). Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 10(1). 209-220.

Ashadi., Anisa., Nur’aini, R.D. (2017). Fungsi Masjid Bersejarah Luar Batang, Jakarta Utara dan Pengaruhnya Terhadap Pola Permukiman di Sekitarnya. NALARs Jurnal Arsitektur, 16(2). 169-178.

Adiyati, A., Sardjono, A.B., Murtini, T.W. (2019). Aktivitas Wisata Religi Dalam Perubahan Permukiman di Kawasan Bersejarah Menara Kudus. Jurnal Arsitektur ARCADA, 3(2). 161-173.

Nurini. (2011). Penelitian Pelestarian Kampung Kauman Kudus Sebagai Kawasan Bersejarah Penyebaran Agama Islam. TEKNIK, 32(1). 9-17.

Atika, F.A. (2018). Pola Permukiman di Sekitar Situs Bersejarah Giri Kedaton. MINTAKAT Jurnal Arsitektur, 19(2). 68-76.

Saraswati, R.S. (2015). Penelusuran Hubungan Kawasan Bersejarah Masjid Agung Demak Dengan Masjid Kadilangu. Jurnal Ilmiah Teknosains, 1(1). 57-68.

Setyaningsih, W., Nuryanti, W., Prayitno, B., Sarwadi, A. (2015). Proses Perubahan Arsitektural Kawasan Bersejarah Kampung Wisata Kauman Surakarta. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif, 6(2). 69-75.

Lussetyowati, T., Hanum, M., Siswanto, A. (2017). Pendampingan Dalam Pendataan Bangunan di Kawasan Permukiman Tradisional 3-4 Ulu Palembang. Seminar Ikata Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), 1(B). 357-364.

Theresiana, E., Dewi, S.P. (2013). Analisis Perkembangan Struktur Ruang Kawasan Bersejarah Kampung Kauman Kota Semarang. Jurnal Tenik PWK, 2(3). 851-862

Nurhijrah., Fisu, M.A., Marzaman, L.U., Hafid, Z. (2021). Konsep Penataan Lalebbata Sebagai Kawasan Cagar Budaya di Kota Palopo. Jurnal Arsitektur Zonasi, 4(1). 62-72.

Creswell, J.W. (2017). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Agustian, E. (2022). Karakteristik Permukiman Muslim di Bali (Kasus: Fenomena Permukiman Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng). Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 11(1). 1-17.

Manen, M. (2016). Phenomenology of Practice: Meaning Giving Method in Phenomenological Research and Writing. New York: Routledge.

Yin, R.K., (2014). Case Study Research Design and Methods, fifth Edition, California: Sage Publication.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v18i1.14428

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.