Strategi Pengembangan Community Based Tourism Berdasarkan Peran Stakeholder Masyarakat (Studi Kasus: Kawasan Wisata Peneleh Kota Surabaya)

Khafizh Salsabila Widya, Eko Budi Santoso

Abstract


Kelurahan Peneleh, yang terletak di pusat Kota Surabaya, mempunyai daya tarik wisata berupa peninggalan sejarah. Dinamika perkembangan pariwisata telah terjadi di kampung ini yang ditunjukkan melalui peningkatan jumlah kunjungan wisatawan secara bertahap setelah mengalami penurunan signifikan akibat pandemi Covid-19. Dalam mendukung pengelolaan pariwisata oleh warga Peneleh, telah terdapat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menjadi modal utama perwujudan Community Based Tourism (CBT). CBT merupakan pariwisata yang melibatkan partisipasi aktif dan keterlibatan masyarakat lokal dalam pengembangan kegiatan pariwisata. Permasalahan ditemukan masih lemahnya keberadaan Pokdarwis serta rendahnya partisipasi warga lokal dimana dapat mengancam eksistensi Peneleh kedepannya. Dalam menjaga eksistensinya, ketahanan masyarakat sebagai pelaku industri pariwisata dibutuhkan untuk beradaptasi, pulih, dan bertahan dari dinamika pariwisata yang terjadi seperti pandemi dan modernisasi perkotaan. Adapun, masyarakat sebagai stakeholder yang berperan dalam pengembangan pariwisata, memiliki pengaruh dan kepentingannya masing-masing. Guna mendukung pariwisata berkelanjutan, perlu mengetahui kondisi keduanya (ketahanan serta peran masyarakat) sebagai dasar dalam merumuskan strategi pengembangan CBT. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memformulasikan strategi peningkatan ketahanan masyarakat ketika menghadapi situasi unpredictable yang mengancam eksistensi Peneleh sesuai dengan peran stakeholder masyarakat dalam pengembangan pariwisata. Data penelitian diperoleh melalui studi literatur, observasi non partisipan, dan wawancara mendalam kepada responden masyarakat melalui teknik snowballing dan purposive sampling. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan teknik skoring statistik dan content analysis. Pokdarwis merupakan stakeholder yang paling berkepentingan dan berpengaruh serta berperan sebagai konseptor, regulator, fasilitator, implementer, koordinator, dan akselerator. Ketahanan ekonomi paling rendah, begitu juga dengan ketahanan sosial dan kelembagaan yang ketiganya di bawah rata-rata ketahanan keseluruhan. Dengan demikian, perumusan strategi difokuskan untuk meningkatkan ketiga aspek tersebut, yakni terkait dengan: pembentukan komunitas bisnis, pembangunan balai kreatif dan koperasi pariwisata, pengadaan lokakarya kreatif, serta pengaturan monitoring dan evaluasi partisipatif.


Keywords


Community Based Tourism; Community Resilience; Heritage Tourism; Kelurahan Peneleh; Strategi Pengembangan

Full Text:

PDF

References


R. Musavengane and R. Kloppers, “Social capital: An investment towards community resilience in the collaborative natural resources management of community-based tourism schemes,” Tour Manag Perspect, vol. 34, Apr. 2020, doi: 10.1016/j.tmp.2020.100654.

M. Bruneau et al., “A Framework to Quantitatively Assess and Enhance the Seismic Resilience of Communities,” Earthquake Spectra, vol. 19, no. 4. Earthquake Engineering Research Institute, pp. 733–752, 2003. doi: 10.1193/1.1623497.

E. Elviana et al., “PELESTARIAN KAMPUNG LAWANG SEKETENG SURABAYA SEBAGAI WISATA HERITAGE,” Maret, vol. 23, no. 1, pp. 2654–4059, 2022.

N. R. Dewi and R. Supriharjo, “Kriteria Partisipasi Masyarakat dalam Pelestarian Kawasan Cagar Budaya (Studi Kasus: Kawasan Cagar Budaya Peneleh, Surabaya),” Jurnal Teknik Pomits, vol. 2, no. 2, pp. 96–99, 2013.

M. Sholahuddin, “Kampung-Kampung Wisata Bermunculan di Kota Surabaya.” Accessed: Sep. 30, 2022. [Online]. Available: https://www.jawapos.com/surabaya/28/12/2021/kampung-kampung-wisata-bermunculan-di-kota-surabaya/

Pemerintah Kota Surabaya, “Kampung Wisata.” Accessed: Sep. 30, 2022. [Online]. Available: https://surabaya.go.id/id/page/0/37285/kampung-wisata

Tim detikjatim, “Uniknya Kampung Wisata Ketandan di Segi Empat Emas Surabaya.” Accessed: Sep. 30, 2022. [Online]. Available: https://www.detik.com/jatim/wisata/d-5958487/uniknya-kampung-wisata-ketandan-di-segi-empat-emas-surabaya

L. Mahartika, “6 Potret Lawang Seketeng, Kampung Wisata di Surabaya yang Baru Diresmikan - Surabaya Liputan6.com.” Accessed: Sep. 16, 2022. [Online]. Available: https://surabaya.liputan6.com/read/4196250/6-potret-lawang-seketeng-kampung-wisata-di-surabaya-yang-baru-diresmikan

D. Ramadhan, B. M. Wibawa, and G. W. Bramanti, “Perancangan Model Bisnis Berkelanjutan, Elemen Branding dan Instagram Marketing untuk Kampung Wisata Sejarah Peneleh,” Jurnal Sains dan Seni ITS, vol. 10, no. 1, pp. 118–123, 2021, doi: 10.12962/j23373520.v10i1.60039.

N. A. R. Maruto and A. M. Huda, “Destinasi Branding Kampung Lawang Seketeng Sebagai Wisata Kuliner,” Jurnal Ilmiah Komunikasi Makna, vol. 8, no. 2, p. 118, 2020, doi: 10.30659/jikm.v8i2.11318.

A. A. Masyhuri, “PERAN KAMPUNG LAWANG SEKETENG SURABAYA BAGI PARA TOKOH PERJUANGAN KEMERDEKAAN 1945 Abstrak,” vol. 12, no. 1, 2022.

S. Fadil Persada, A. Kunaifi, D. Saktia Ardiantoro, N. Nareswari, and dan Bustanul Arifin Noer, “Peran Bisnis pada Upaya Pemajuan Usaha Kampung Sejarah Penelah di Surabaya: Pengembangan Value Proposition Produk Cindermata,” 2021.

A. Bashiroh, J. Putra, and L. K. Akromi, “Kampung Peneleh Surabaya Berbasis Ecotourism,” 2018.

L. Weng, B. J. He, L. Liu, C. Li, and X. Zhang, “Sustainability assessment of cultural heritage tourism: Case study of Pingyao Ancient City in China,” Sustainability (Switzerland), vol. 11, no. 5, Mar. 2019, doi: 10.3390/su11051392.

J. V. Nikolaeva, N. Mikhailovna Bogoliubova, V. I. Fokin, E. E. Eltc, and M. Dmitrievna Portnyagina, “World Cultural Heritage In The Context Of Globalization: Trends, Issues And Solutions,” INTERNATIONAL JOURNAL OF SCIENTIFIC & TECHNOLOGY RESEARCH, vol. 8, no. 10, 2019, [Online]. Available: www.ijstr.org

S. J. Page and M. Duignan, “Progress in Tourism Management: Is urban tourism a paradoxical research domain? Progress since 2011 and prospects for the future,” Tourism Management, vol. 98. Elsevier Ltd, Oct. 01, 2023. doi: 10.1016/j.tourman.2023.104737.

D. Paiva, “The paradox of atmosphere: Tourism, heritage, and urban liveability,” Ann Tour Res, vol. 101, Jul. 2023, doi: 10.1016/j.annals.2023.103600.

J. Kowalczyk-Anioł, “Rethinking tourism-driven urban transformation and social tourism impact: A scenario from a CEE city,” Cities, vol. 134, Mar. 2023, doi: 10.1016/j.cities.2022.104178.

P. Jiménez-Medina, A. Artal-Tur, and N. Sánchez-Casado, “Tourism Business, Place Identity, Sustainable Development, and Urban Resilience: A Focus on the Sociocultural Dimension,” Int Reg Sci Rev, vol. 44, no. 1, pp. 170–199, Jan. 2021, doi: 10.1177/0160017620925130.

N. S. Arida and N. Sunnarta, “Pariwisata Berkelanjutan,” Cakra Press, Bali, 2017.

L. Prima, “Cultural Heritage Tourism – Case Study of Palembang,” Space, vol. 1, no. 2, pp. 139–150, 2014.

L. J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989.

A. Wardekker, S. Nath, and T. U. Handayaningsih, “The interaction between cultural heritage and community resilience in disaster-affected volcanic regions,” Environ Sci Policy, vol. 145, pp. 116–128, Jul. 2023, doi: 10.1016/j.envsci.2023.04.008.

Y. Chrismawati and R. W. D. Pramono, “PEMETAAN STAKEHOLDER YANG BERPERAN DALAM PENGEMBANGAN AGROWISATA MINAPADI SAMBEREMBE (MAPPING OF STAKEHOLDERS THAT HAVE ROLES IN THE DEVELOPMENT OF MINAPADI (MIXED FARMING) AGROTOURISM OF SAMBEREMBE),” Jurnal Riset Pembangunan, vol. 4, pp. 26–46, 2021.

Nurkhalis, H. Arief, and T. Sunarminto, “Analisis Stakeholders dalam Pengembangan Ekowisata di Hutan Adat Ammatoa Kajang Sulawesi Selatan,” Jurnal Pariwisata, vol. 5, no. 2, pp. 107–119, 2018, [Online]. Available: http://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jp

R. Mathis and J. Jackson, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Salemba Empat, 2002.

Nugroho, S. Zauhar, and Suaryadi, “Koordinasi Pelaksanaan Program Pengembangan Kawasan Agropolitan di Kabupaten Nganju,” Jurnal Pembangunan Dan Alam Lestari, vol. 5, no. 1, pp. 12–22, 2014.

N. P. T. Paristha, I. N. S. Arida, and G. I. Bhaskara, “Peran Stakeholder dalam Pengembangan Desa Wisata Kerta Kecamatan Payangan Kabupaten Gianyar,” Jurnal Master Pariwisata (JUMPA), vol. 8, no. 2, p. 625, 2022.

F. H. Norris, S. P. Stevens, B. Pfefferbaum, K. F. Wyche, and R. L. Pfefferbaum, “Community resilience as a metaphor, theory, set of capacities, and strategy for disaster readiness,” Am J Community Psychol, vol. 41, no. 1–2, pp. 127–150, Mar. 2008, doi: 10.1007/s10464-007-9156-6.

R. M. Goodman et al., “Identifying and Defining the Dimensions of Community Capacity to Provide a Basis for Measurement,” Health Education and Behavior, vol. 25, no. 3. SAGE Publications Inc., pp. 258–278, 1998. doi: 10.1177/109019819802500303.

W. Utami, Andalucia, R. Sitorus, and B. Talarosha, “SPATIAL AND COMMUNITY RESILIENCE IN TOBA AREA AS CULTURAL LANDSCAPE,” International Journal of Education and Social Science Research, vol. 05, no. 01, pp. 352–361, 2022, doi: 10.37500/ijessr.2022.5128.

Fukuyama, Social Capital: The Origins of Trust and Cooperation. Free Press, 1998.

L. Cottrell, “The competent community.,” 1976.

W. N. Adger, “Social and ecological resilience: Are they related?,” Prog Hum Geogr, vol. 24, no. 3, pp. 347–364, 2000, doi: 10.1191/030913200701540465.

A. Cafer, J. Green, and G. Goreham, “A Community Resilience Framework for community development practitioners building equity and adaptive capacity,” Community Development, vol. 50, no. 2, pp. 201–216, 2019, doi: 10.1080/15575330.2019.1575442.

S. L. Cutter, “The landscape of disaster resilience indicators in the USA,” Natural Hazards, vol. 80, no. 2, pp. 741–758, Jan. 2016, doi: 10.1007/s11069-015-1993-2.

M. De Iuliis, O. Kammouh, and G. P. Cimellaro, “Measuring and improving community resilience: A fuzzy logic approach,” International Journal of Disaster Risk Reduction, vol. 78, no. July 2021, p. 103118, 2022, doi: 10.1016/j.ijdrr.2022.103118.

L. McElduff, D. Peel, H. Ritchie, and M. G. Lloyd, “The Octagon Values Model: community resilience and coastal regeneration,” Urban Plan Transp Res, vol. 4, no. 1, pp. 1–25, Jan. 2016, doi: 10.1080/21650020.2015.1124735.

I. Zulkarnain and A. Bintang Perkasa, “The Role of Stakeholders Analysis to Improving Supply Chain Sustainability Performance in the Tourism Industry,” 2024.

R. E. Walpole, Pengantar Statistika. Jakarta: Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, 1995.

Riduwan & Sunarto, Pengantar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2011.

J. M. Bryson, What Do When Stakeholders Matter : Stakeholder Identification And Analysis Techniques. Minneapolis: Hubert H. Humphrey Institute of Public Affairs, 2004.

M. U. Ciptaningrum and A. Pamungkas, “Penilaian Resiliensi Dimensi Sosial Berdasarkan Konsep Climate dan Disaster Resilience Initative (CDRI),” Jurnal Teknik ITS, vol. 6, no. 2, pp. 539–543, 2017.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v19i0.20846

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.