PEMINTAKAN KAWASAN PENGEMBANGAN BANGUNAN TINGGI DI WILAYAH SURABAYA TIMUR
Abstract
Pembangunan bangunan-bangunan bertingkat terutama bangunan bertingkat tinggi di Wilayah Surabaya Timur menimbulkan masalah bagi keselamatan penerbangan karena lokasinya berada dalam cakupan KKOP Bandara Juanda. Di sisi lain, pembangunan pada lokasi lahan belum terbangun memberi kontribusi terjadinya penurunan tanah rata-rata 14 mm/tahun. Dengan posisi wilayah Surabaya timur di pesisir laut, intrusi air asin diindikasikan mempengaruhi korosi pada sub struktur. Ini membahayakan struktur bangunan. Masalah lainnya adalah terjadinya kemacetan lalu lintas oleh munculnya bangunan-bangunan bertingkat di sepanjang periferi koridor. Lebih jauh lagi, pemerintah kota Surabaya belum mempunyai permintakan kawasan pengembangan bangunan tinggi di Wilayah Surabaya Timur sebagai pedoman pengendalian pengembangan kawasan bangunan gedung bertingkat.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang diidentfikasikan, penelitian ini bertujuan untuk membuat pemintatakan kawasan pengembangan bangunan bertingkat di Wilayah Surabaya Timur. Metoda yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan bangunan tinggi; AHP untuk menganalisis faktor—faktor prioritas pengembangan bangunan tinggi; Arc GIS untuk menyusun pemintakan kawasan pengembangan bangunan tinggi
Hasil penelitian ini berupa pemintakatan yang menunjukan persebaran zona bangunan bertingkat sedang dan bertingkat tinggi. Bangunan bertingkat sedang tersebar hampir di seluruh Wilayah Surabaya Timur, dan bangunan bertingkat tinggi terkosentrasi di sepanjang Middle Eastern Ring Road (MERR) dan sebagian lahan belum terbangun.References
Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya (2011). “Penurunan Tanah di Wilayah Pesisir Kota Surabaya”.
De Chiara, Joseph, dan Koppelman, Lee (1975). “ Urban Planning and Design Criteria” Second Edition. Van Nostrand Reinhold Company. New York
Departemen Perhubungan, PT. (Persero) Angkasa Pura I, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (2003). “Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan Bandara Udara Juanda.”
Gredian, Nuky Ardianawati (2009), “Arahan Penganturan Intensitas Penggunaan Lahan Berdasarkan Trip Generation di Sepanjang Koridor Jalan Arteri Daendels Kota Tuban”. Tugas Akhir S1 (Tidak dipublikasikan). Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota ITS.
Hendrayana, Heru, Dr. (2002). “ Instrusi Air Asin ke Dalam Akuifer di Daratan”. Departemen Geologi, Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada. http://www.heruhendroyo.staff.ugm.ac.id. Di Akses tanggal 1 oktober 2012
Purwadio, Heru (2006). “Studi Penataan Blok Mass Bangunan di Kawasan Komersial Kota Surabaya. Studi Kasus; Blok Jl. Kertajaya, Town Square dan Pertigaan Jl. Basuki Rachmat-Jl. Panglima Sudirman, Surabaya. Laporan Penelitian (Tidak di Publikasikan). Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP-ITS. Surabaya
Purwadio, Heru. Ariastita, Putu Gde. Sulsityarso, Haryo (2012). “Faktor-faktor Penentu Pengembangan Kawasan Bangunan Gedung Bertingkat di Wilayah Surabaya Timur”. Proceeding Seminar CITIES 2012. Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota FTSP-ITS.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v9i1.2349
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.