Identifikasi Potensi Pelanggaran Kawasan Konservasi Pantai Timur Surabaya Berdasarkan Pemodelan Spasial Prediksi Tren Perkembangan Penggunaan Lahan Berbasis Cellular Automata
Abstract
Keterbatasan lahan di Surabaya membuat kawasan Pantai Timur Surabaya (Pamurbaya) dilirik oleh pihak pengembang permukiman swasta. Namun, RTRW Kota Surabaya 2014 menetapkan kawasan Pamurbaya sebagai kawasan lindung/konservasi dengan zona ruang terbuka hijau. Dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya 92,66% masih berstatus kepemilikan perorangan. Sehingga terjadi kerawanan pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya. Dari perhitungan GIS faktual lapangan 2017, sudah terjadi pelanggaran sebesar 0,5% dari seluruh kawasan konservasi Pamurbaya. Selain itu kerawanan ini di perkuat dengan kondisi tutupan lahan saat ini, dari seluruh kawasan konservasi seluas 2.503,9 Ha, didominasi tutupan lahan tambak seluas 2080,40 Ha.
Sehingga dalam penelitian ini bertujuan untuk mengidentifakasi potensi pelanggaran pada kawasan konservasi Pamurbaya berdasarkan model spasial prediksi tren perkembangan lahan tahun 2034. Hasil penelitiannya adalah faktor yang dominan mempengaruhi perkembangan lahan di Pamurbaya adalah faktor adanya jaringan jalan lingkar luar timur Surabaya dan kedekatan dengan permukiman yang sudah ada. Pola perkembangan lahan eksisting di kawasan Pamurbaya selama 2011-2017 didominasi dengan pertumbuhan permukiman sebesar 602,35 Ha, dan tambak tumbuh sebesar 222,45 Ha. Kemudian berdasarkan prediksi tren perkembangan lahan Pamurbaya tahun 2034 dengan Cellular Automata, diprediksi permukiman akan tumbuh sebesar 62% dari luas saat ini, industri akan tumbuh sebesar 7%, perdagangan jasa akan tumbuh 15%. Juga diprediksi tambak akan berkurang 29% dari luas saat ini. Indetifikasi potensi pelanggaran kawasan konservasi Pamurbaya menghasilkan pada tahun 2029 kawasan konnservasi diprediksi akan terjadi pelanggaran 8,74% dan tahun 2034 akan terlanggar 24,02%.
Keywords
Full Text:
48-55References
Anonim. (2006). Makalah Lokakarya IPB tentang Pengembangan Sistem RTH di Perkotaan.
Anonim. (2009, Oktober 29). Retrieved from Konservasi Alam: http://gangcemara.blogspot.com/2007/09/ko
Arief, M. (2011). Kajian Perubahan Garis Pantai Menggunakan Data Satelit Landsat Di Kabupaten Kendal. Jurnal Penginderaan Jauh Vol. 8,, 71-80.
Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB.
Direktorat Jenderal Perikanan . (2001). Konversi Mangrove Menjadi Tambak.
Easteman, J. (2012). IDRISI Manual. Worcester: IDRISI Production.
Fidelis, A. (2017). Analisa Kesesuaian Lahan Untuk Lokasi Pengembangan Permukiman Menggunakan Metode Scoring (Studi Kasus: Surabaya Timur). Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika-ITS.
Fitiani. (2013). Analisis Deviasi Pemanfaatan Ruang Aktual Terhadap Rencana Detil Tata Ruang Kota (RDTRK) Kecamatan Ngaglik Tahun 2009-2018. Publikasi Karya Ilmiah.
Harjanti, A. d. (2002). Identifikasi Faktor-Faktor Penyebab Perubahan Penggunaan Lahan Permukiman Menjadi Komersial di Kawasan Kemang Jakarta Seatan. Jakarta: Universitas Diponegoro.
Haryani, P. (2011). Perubahan Penutupan/Penggunaan Lahan Dan Perubahan Garis Pantai Di Das Cipunagara Dan Sekitarnya, Jawa Barat. Tugas Akhir Fakultas Pertanian IPB.
Michico, N. R. (2017, Juli 8). Risma: Lingkungan Dikelola, Ekonomi Makin Baik. Retrieved from Detik News: https://news.detik.com/berita/d-3552843/risma-lingkungan-dikelola-ekonomi-makin-baik/komentar
Mulyadi, E. (2012). KONSERVASI HUTAN MANGROVE SEBAGAI EKOWISATA. Ilmiah Teknik Lingkungan Vol.2 No. 1, 11-18.
Nadlir, M. (2017, Juli 18). RI Akan Implementasikan 169 Agenda Sustainable Development Goals. Retrieved from Kompas Ekonomi: https://ekonomi.kompas.com/read/2017/07/18/212201626/ri-akan-implementasikan-169-agenda-sustainable-development-goals-
Novianty, R. (2009). Identifikasi Kerusakan Dan Upaya Rehabilitasi Ekosistem Mangrove Di Pantai Utara Kabupaten Subang.
Nugroho, P. (2009). Studi Kebijakan Pembangunan Terhadap Perubahan Tata Ruang Di Kota Semarang. Riptek, 41-51.
Pratomoatmojo, N. A. (2012). Land Use Change Modelling Under Tidal Flood Scenario By Means Of Markov-Cellular Automata In Pekalongan Municipal. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Pratomoatmojo, N. A. (2014). LanduseSim sebagai aplikasi pemodelan dan simulasi spasial perubahan penggunaan lahan berbasis Sistem Informasi Geografis dalam konteks perencanaan wilayah dan kota. Cities.
Purwoko, A. (2005). Dampak Kerusakan Ekosistem Hutan Bakau (Mangrove) Terhadap Pendapatan Masyarakat Pantai Di Kecamatan Secanggang, Kabupaten Langkat. e-USU Repository Universitas Sumatera Utara .
Rachmatullah, T. (2016). Tingkat Deviasi Konversi Lahan di Kawasan Lindung Kelurahan Wonorejo Surabaya. JURNAL TEKNIK ITS, 5.
Rahwamati, D. (2014). Mangrove Conservation Area in Wonorejo. Presentasi CommTech ITS : Strands Of Sands Surabaya.
Ritohardoyo, S. (2011). Arahan Kebijakan Pengelolaan Hutan Mangrove: Kasus Pesisir Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya,Propinsi Kalimantan Barat. Jurnal Geografi Vol 8 No. 2.
Ruslisan, d. (2015). Prediksi Perubahan Penggunaan Lahan Terbangun Terhadap Kesesuaian Rancangan Tata Ruang Wilayah Menggunakan Regresi Berdasar Data Spasial dan PenginderaanJauh di Kota Semarang. Conference on URBAN STUDIES AND DEVELOPMENT.
Subroto, G. (2016). Pemodelan Spasial Alokasi Peruntukan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan di Kabupaten Jombang Jawa Timur. Surabaya: Tugas Akhir.
SurabayaPost. (2013, Maret 03). 70% Lingkar Timur Dikuasai Pengembang. Retrieved from Surabaya Post: https://www.facebook.com/permalink.php?id=290135727760550&story_fbid=514222981957919
Susilo, B. (2011). Pemodelan Spasial Probabilistik Integrasi Markov Chain Dan Cellular Automatauntuk Kajian Perubahan Penggunaan Lahan Skala Regional Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Gea.
Toyyibuloh, Y. (2012). Evaluasi Rencana Tata Ruang Wilayah Berdasarkan Indeks Potensi Lahan Melalui Sistem Informasi Geografis Di Kabupaten Sragen . Publikasi Karya Ilmiah Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Undang-Undang No. 26 Tahun. (2007). Tentang Penataan Ruang. Jakarta.
Vreugdenhil, C. B. (1999). Transport Problems in Shallow Water, Battle-neeks and Appropriate Modeling. Seminar on Sediment Transport Modelling.
Wati, M. W. (2016). Strategi Pengelolaan Ekowisata Mangrove Wonorejo Berdasarkan Preferensi Stakeholders. Tugas Akhir Sarjana PWK-ITS.
Wijaya, A. (2017). Analisis Dinamika Pola Spasial Penggunaan Lahan Pada Wilayah Terdampak Kenaikan Muka Air Laut di Kota Pekalongan. POMITS.
Wijayanti, T. (2011). Konservasi Hutan Mangrove Sebagai Wisata Pendidikan . Tri Wijayanti.
Zaky, A. R. (2012). Kajian Kondisi Lahan Mangrove di Desa Bedono, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak dan Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang . Journal Of Marine Research, 1, 88-97.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v14i2.7165
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.