Jaringan Jemaat dan Lokasi sebagai Basis Eksistensi Tempat Pembinaan Iman (Gereja) di Mall Kota Bekasi

Yusnita Oktaviani

Abstract


Pertumbuhan eksistensi tempat pembinaan iman di mall sering dijumpai di beberapa kota besar di Indonesia dan salah satunya adalah di kota Bekasi. Perkumpulan jemaat Kristen yang berlokasi di mall disebut sebagai tempat pembinaan iman. Tempat pembinaan iman yang diadakan oleh organisasi Kristen di mall merupakan ide baru dari aliran Kharismatik dalam pemilihan preferensi lokasi. Sifat dari ruang tersebut adalah semi permanen sehingga jika sewaktu-waktu dapat berpindah lagi. Aliran Kharismatik lebih modern dan lebih fleksibel dalam beribadah dengan menggunakan musik yang lebih kharismatik. Bagi umat Kristen, tempat peribadatan seperti gereja maupun tempat pembinaan iman dapat berada dimanapun tanpa harus menghadap ke suatu kiblat tertentu. Tempat pembinaan iman di Kota Bekasi biasanya berada di pusat kota dan bercampur dengan fasilitas lain seperti hotel, MICE, dan apartemen. Pemanfaatan zona ruang campuran dalam pemilihan lokasi sarana peribadatan menjadikan mall saat ini berkembang tidak hanya lagi sebagai ruang komersial tetapi juga menjadi ruang peribadatan. Mulanya sempat terjadi pro dan kontra diantara masyarakat dengan kehadirannya di mall namun dengan langkah yang dilakukan oleh pemerintah setempat melalui merangkul dan melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk dapat menghargai dan hidup berdampingan dengan umat beragama lain maka pada tahun 2018 Kota Bekasi mendapatkan peringkat ke-6 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) sebagai kota paling toleran. Dalam penelitian ini, penulis ingin mengidentifikasi fenomena eksistensi tempat pembinaan iman umat Kristen di mall dalam konteks spasial Kota Bekasi. Pemilihan lokasinya berada di pusat pelayanan Kota Bekasi tepat di sepanjang Jalan Ahmad Yani. Jalan tersebut merupakan jantung kota bagi warga Bekasi dengan ketersediaan layanan publik yang lengkap dan memiliki akses yang mudah bagi para penggunanya. Oleh karena itu, dari proses induksi dapat disimpulkan bahwa basis eksistensi tempat pembinaan iman (gereja) di mall sejak awal tahun 2000-an sampai saat ini tidak dapat terlepas dari jaringan lokasi dan jaringan jemaatnya.


Keywords


Eksistensi, Tempat Pembinaan Iman, Mall, Jaringan Lokasi, Jaringan Jemaat

Full Text:

PDF

References


Fajrin¬, A. (2017). FASILITAS SOSIAL GEREJA INFORMAL DI KOTA YOGYAKARTA ARDHI MAULANA FAJRIN, Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D. (Issue 1). Universitas Gadjah Mada.

Farjam, R., & Hossieni Motlaq, S. M. (2019). Does urban mixed use development approach explain spatial analysis of inner city decay? Journal of Urban Management, 8(2), 245–260. https://doi.org/10.1016/j.jum.2019.01.003

Halili. (2018). Indeks Kota Toleran (IKT) Tahun 2018. ResearchGate, November.

International Downtown Association. (2018). The Value of U . S . Downtowns and Center Cities.

Nugroho, S. (2017). Gereja Likuid di Tengah Masyarakat Pascamodern. Universitas Sanata Dharma.

Rodemeier, S. (2016). Kajian Atas Gereja Pentakosta-Kharismatik di Jawa, Indonesia: Sebuah Tantangan. Gema Teologika, 1(1), 31. https://doi.org/10.21460/gema.2016.11.210

Sasongko, H. (2019). Gereja Karismatik dan Inkulturasi Musik di Dalam Sistem Ibadahnya. Selonding, 13(13), 1913–1927. https://doi.org/10.24821/selonding.v13i13.2916

Usop, T. B. (2016). Kajian Literatur Metodologi Penelitian Fenomenologi dan Etnografi. Researchgate, 1(1), 1–12. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.15786.47044

Van Manen, M. (2017). But Is It Phenomenology? Qualitative Health Research, 27(6), 775–779. https://doi.org/10.1177/1049732317699570

Wahjusaputri, S., & Fitriani, S. (2016). Religious Harmony in Indonesia (Learning Harmony and Religious Tolerance of Kampung Sawah Society In Bekasi City). Prosiding Kolokium Doktor Dan Seminar Hasil Penelitian Hibah Tahun 2016, 115–121. https://repository.uhamka.ac.id/566/1/SINTHA-4.pdf

Widiyani. (2018). Shopping behavior in malls. Eindhoven University of Technology.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v16i1.7736

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.