Kajian Jenis dan Bentuk Insentif serta Kemudahan Penanaman Modal Pada Sasaran Wilayah Investasi (Studi Kasus: Kabupaten Banyumas)

Titin Andini, Samsul Ma’rif

Abstract


Pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dalam jangka waktu panjang menjadi salah satu tujuan dari pembangunan di Kabupaten Banyumas, salah satu bagian dari berbagai aspek krusial dalam pembangunan daerah diantaranya merupakan dengan meningkatkan iklim investasi. Akan tetapi pada proses pelaksanaannya, pembangunan antar daerah satu dengan yang lainnya di Kabupaten Banyumas memiliki progres yang berbeda serta dapat menimbulkan ketimpangan dalam pembangunan. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah daerah Banyumas dalam mempromosikan daerahnya dengan tujuan untuk menarik minat investor, menaikan pendapatan daerah, dan pemerataan pembangunan. Sehingga dari fenomena ini diperlukannya instrumen untuk mendorong iklim investasi yaitu kajian pemberian insentif serta dipermudahnya penanaman modal di Kabupaten Banyumas. Tujuan dari studi ini adalah untuk menetapkan prioritas kriteria dan alternatif dalam peningkatan iklim investasi dan pemerataan pembangunan Kabupaten Banyumas. Pada riset ini digunakan metode Tipologi Wilayah dan Analytical Hierarchy Process (AHP) untuk mencari prioritas jenis dan bentuk insentif yang akan pada sasaran wilayah investasi Banyumas. Data diperoleh dari form kuesioner dengan 25 responden yang mendalami bidang penelitian ini. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa setiap tipologi wilayah investasi akan memiliki karakteristik jenis serta bentuk insentif dan kemudahan penanaman modal yang berbeda, sebagai strategi penanganan wilayah investasi. Kemudahan akses pelayanan merupakan prioritas utama pada wilayah maju pesat. Wilayah potensial memiliki prioritas utama yaitu bantuan keuangan, bantuan keuangan disini lebih mengarah pada bantuan kepada pemberian keringanan, pengurangan, atau pembebasan pajak maupun retribusi daerah. Bantuan dalam menyediakan fasilitas dan utilitas merupakan bagian dari insentif dan kemudahan yang cocok diterapkan di wilayah berkembang. Sedangkan pada wilayah terbelakang bentuk insentif yang tepat adalah bantuan keuangan. Bantuan keuangan disini  mengarah kepada bunga pinjaman rendah, pemberian kompensasi, dan bantuan fasilitas untuk kegiatan pelatihan usaha mikro, kecil, atau koperasi. Hal ini dikarenakan wilayah terbelakang memiliki bidang usaha dominan adalah pertanian, peternakan dan UMKM pengolahan makanan.


Keywords


Analytical Hierarchy Process, Insentif, Investasi, Kemudahan Penanaman Modal, dan Tipologi Investasi

Full Text:

PDF

References


Areas, P., Corridor, E., & Areas, L. D. (2015). Less Developed Areas Incentive : Towards a state of equality.

Belascu, L., & Horobet, A. (2015). Foreign Direct Investments and Institutional Performance: a Romanian Perspective. Bulletin of Taras Shevchenko National University of Kyiv Economics, (174), 21–26. https://doi.org/10.17721/1728-2667.2015/174-9/3

Chander, H. (2012). American Economic Association Trade and Investment in Underdeveloped Areas : A Comment Author ( s ): A . N . McLeod Source : The American Economic Review , Vol . 41 , No . 3 ( Jun ., 1951 ), pp . 411-419 Published by : American Economic Association Stable. 41(3), 411–419.

Commander, S., & Nikoloski, Z. (2011). Institutions and Economic Performance: What Can Be Explained? Review of Economics and Institutions, 2(2), 1–32. https://doi.org/10.5202/rei.v2i2.33

Condly, S. J., Clark, R. E., & Stolovitch, H. D. (2008). The Effects of Incentives on Workplace Performance: A Meta-analytic Review of Research Studies 1. Performance Improvement Quarterly, 16(3), 46–63.

https://doi.org/10.1111/j.1937-8327.2003.tb00287.x

Dianta, A. (2015). Effect Invesment and The Rate of Inflation to Economic Growth in Indonesia. 14(1), 87–95.

Eka Raswita, N., & Utama, M. (2013). Analisis Pertumbuhan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan Antar Kecamatan di Kabupaten Gianyar. E-Jurnal Ekonomi Pembangunan Universitas Udayana, 2(3), 119–128.

EUROPEAN COMISSION. (2017). Competitiveness in low-income and low-growth regions. 56.

Fauziana, L., Mulyaningsih, A., Anggraeni, E., M, S. C. Y., & Rofida, U. (2014). Keterkaitan Investasi Modal Terhadap Gdp Indonesia. Economics Development Analysis Journal, 3(2), 372–380. https://doi.org/10.15294/edaj.v3i2.3845

Harker, P. T. (2000). Performance of Financial. Cambridge University Press, 45(9).

IMF. (2015). Options for Low Income Countries’ Effective and Efficient Use of Tax Incentives for Investment. Options for Low Income Countries’ Effective and Efficient Use of Tax Incentives for Investment, (October). https://doi.org/10.1596/22924

Kachu, R. (2002). Impact of Special Economic Zones on Regional. 59.

Kurniawan, Y. A. (2009). PRIORITAS PEMILIHAN PROYEK TRANSMISI SDH MENGGUNAKAN METODE AHP & EXPERT CHOICE ( Studi Kasus : PT . ZTE Indonesia ).

Gaussan, Lq. Sektor, P., Potensi, D. A. N., & Kota, D. I. (2018). Lq , Mrp and Klassen Analysis To Determine Leading and. (November). https://doi.org/10.13140/RG.2.2.36817.79203

Malinda, O., Dewi, F. G., & Gamayuni, R. R. (2019). The Effect of Incentives and Non-Financial Performance on Managerial Performance. 12(1), 41–54.

McNamara, K. T., & Green, G. P. (2008). Local and Regional Economic Development Planning and the Role of Community Development Practitioners. Community Development Society. Journal, 19(2), 42–55. https://doi.org/10.1080/15575338809490004

Munandar, A. (2010). PENGEMBANGAN WILAYAH Oleh : ARIS MUNANDAR.

Nasir, A. (2004). ANALISIS EFEKTIVITAS PEMBERIAN INSENTIF FISKAL DI KAWASAN TIMUR INDONESIA ( KTI ) ( STUDI KASUS : KAPET PARE PARE ). Analisis Efektivitas Pemberian Insentif Fiskal, 8(1), 1–18.

Pakdeenurit, P., Member, N. S., & Rattanawong, W. (2017). Special Economic Zone : Facts , Roles , and Opportunities of Investment. (March 2014).

Pezzey, J. J. (2015). An Economic Analysis.

Pindyck, R., & Rubinfeld, D. (2013). Microeconomia.

Rademaekers, K., Williams, R., Ellis, R., Smith, M., Svatikova, K., & Bilsen, V. (2012). Study on incentives driving improvement of environmental performance of companies. (May). Retrieved from https://bibliotecavirtual.minam.gob.pe:8080/biam/handle/minam/1642

Rahayu, E. S. (2010). Pengembangan Sub Sektor Pertanian Tanaman. Journal of Rural and Development, I(2).

Reza, T., Hamed, A., & Amaneh, H. (2011). Analyzing performance of investment companies listed in the Tehran stock exchange by selected ratios and measures. African Journal of Business Management, 5(17), 7428–7439. https://doi.org/10.5897/ajbm11.204

Sasongko, A., Astuti, I. F., & Maharani, S. (2017). Pemilihan Karyawan Baru Dengan Metode AHP (Analytic Hierarchy Process). Informatika Mulawarman : Jurnal Ilmiah Ilmu Komputer, 12(2), 88. https://doi.org/10.30872/jim.v12i2.650

Series, I. A. (2008). Investment Advisory Series Series A, number 3 United Nations Conference on Trade and Development EVALUATING INVESTMENT PROMOTION AGENCIES United Nations New York and Geneva 2008. (3). Retrieved from https://www.unctad.org.

Ślusarczyk, B. (2018). Tax incentives as a main factor to attract foreign direct investments in Poland. Administratie Si Management Public, 2018(30), 67–81. https://doi.org/10.24818/amp/2018.30-05

Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Manajemen (I; Setiyawami, ed.). Bandung: Alfabeta.

Sun, W., Lin, X., Liang, Y., & Li, L. (2016). Regional inequality in underdeveloped areas: A case study of Guizhou province in China. Sustainability (Switzerland), 8(11). https://doi.org/10.3390/su8111141

Supartoyo, Y. H., Tatuh, J., & Sendouw, R. H. E. (2014). The Economic Growth and the Regional Characteristics : The Case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter Dan Perbankan, 16(1), 3–18.

https://doi.org/10.21098/bemp.v16i1.435

Syaifullah. (2010). Pengenalan Metode AHP ( Analytical Hierarchy Process ). Wordpress, 1–11.

Tatiana, Y., Firdaus, M., Siregar, H., Tatiana, Y., Analisis, D. K. K., Pembangunan, P., & Bengkulu, P. (2019). Analisis Perwilayahan Pembangunan dan Iklim Investasi di Provinsi Bengkulu. 31(2), 295–306.

Thomas, K. P. (2007). Investment Incentives: Growing use, uncertain benefits, uneven controls. Retrieved from:

https://www.iisd.org/gsi/sites/default/files/GSI_Investment_Incentives.pdf

Tykkyläinen, M., Hyttinen, P., & Mononen, A. (1997). Theories of Regional Development and Their Relevance to the Forest Sector. 31(4), 447–459.

Ustinovichius, L., Komarovska, A., & Komarovski, R. (2017). Methods of Determining the Region’s Investment Strategy. Procedia Engineering, 182, 732–738. https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.03.190

Wilonoyudho, S. (1993). Kesenjangan dalam pembangunan kewilayahan. 167–180.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j2716179X.v16i1.8270

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Jumlah Pengunjung

 

Creative Commons License

Jurnal Penataan Ruang by LPPM ITS is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Based on a work at https://iptek.its.ac.id/index.php/jpr/index.