Kajian Jumlah Armada Angkutan Kota Malang Berdasarkan SPM 2015 ( Studi Kasus: Trayek AH, LDH, ADL )

Filki Suri Widyatami, Achmad Dzulfiqar Alfiansyah, Harnen Sulistio, Achmad Wicaksono

Abstract


Angkutan kota di Malang sudah ada sejak ada sejak tahun 1980an. Angkutan kota saat itu sebagai andalan masyarakat kota Malang untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Tetapi semanjak mudahnya membeli kendaraan pribadi dan murahnya harga kendaraan pribadi yang ada di pasaran membuat angkutan kota Malang jarang peminat. Masyarakat Kota Malang lebih memilih naik kendaraan pribadi untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya. Hal tersebut menyebabkan jumlah armada angkutan kota Malang saat ini tidak efisien.Perlu dilakukan kajian mengenai jumlah armada yang ideal.Terdapat dua analisis pada kajian ini, analisis pertama untuk mengetahui tingkat pelayanan angkutan umum Kota Malang berdasarkan SPM 2015 menggunakan metode Importance Performance Analysis (IPA). Analisis kedua untuk mengetahui jumlah armada optimum menggunakan dua metode yaitu Load Factor dan Break Even Point. Untuk analisis pelayanan didapatkan jumlah responden sebanyak 68 reponden untuk tiap trayek, dan penyebaran kuisioner dilakukan di dalam angkutan dan diluar angkutan. Hasil kajian menunjukkan kinerja pelayanan angkutan kota Malang trayek AH, LDH, dan ADL berdasarkan SPM tahun 2015 di dapatkan ada beberapa aspek yang berada di prioritas utama dan kinerja pelayanan angkutan umum yang rendah yaitu Sopir mengangkut penumpang tidak melebihi kapasitas, larangan merokok bagi penumpang dan sopir dalam kendaraan, Adanya prioritas untuk penyandang cacat, manusia usia lanjut, anak-anak, dan wanita hamil, dan Adanya informasi tentang trayek yang dilalui. Pada analisis jumlah armada didapatkan jumlah armada dengan metode Load Factor sebesar 132 armada untuk trayek AH, 85 armada untuk trayek LDH dan 75 armada untuk trayek ADL. Sedangkan jumlah armada dengan metode Break Even Point sebesar 237 armada untuk trayek AH, 130 armada untuk trayek LDH, dan 105 armada untuk trayek ADL. Yang lebih efisien dari penentuan jumlah armada diantara metode Load Factor dan Break Even Point adalah dengan Load Factor. Untuk optimasi jumlah armada angkutan umum Kota Malang dapat menggunakan cara membagi kerja jumlah armada dengan beberapa shift kerja.


Keywords


Angkutan; Jumlah Armada; Kinerja Operasi; Metode Break Even Point; Metode Importance Performance Analysis

Full Text:

PDF

References


Agung, Marga Rista, dan Rizqian, Mufidz Akbar, 2016. Kajian Penentuan Tarif Angkutan Kota di Kota Malang (Studi Kasus Angkutan Kota Trayek AG dan TST) Tugas Akhir. Malang: Universitas Brawijaya.

Biaya Operasi Kendaran. Tersedia pada: https://hmtsunsoed.files.wordpress.com/2012 /04/1-bab-1-biaya-operasi-kendaraan-dr-gito sugiyanto.pdf [diakses tanggal 5 Februari 2016]

Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2002. Pedoman Teknik Penyelenggaraan Angkutan Umum di Wilayah Perkotaan dalam Trayek Tetap dan Teratur. Jakarta: Departemen Perhubungan RI.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2013. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomer PM 98 Tahun 2013. Jakarta: Departemen Perhubungan RI.

Direktorat Jendral Perhubungan Darat, 2015. Peraturan Menteri Republik Indonesia Nomer PM 29 Tahun 2015. Jakarta: Departemen Perhubungan RI.

Fahmi, Ahmad dan Pradhana, Bintang., 2015. Kajian Kinerja Operasional Angkutan Umum Pada Trayek Malang – Lumajang. Tugas Akhir. Malang: Universitas Brawijaya.

Jalur Angkutan Kota Malang. Tersedia pada: http://mediacenter.malangkota.go.id/info-kota/transportasi/jalur-angkutan-kota-malang/#ixzz3yxx82CKC[diakses tanggal 2 Februari 2016].

Khisty, C. Jotin, dan Lall, B. Kent, 2006. Dasar-Dasar Rekayasa Transportasi Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Pemerintah Republik Indonesia, 1993. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 41 Tahun 1993. Jakarta: Pemerintah RI.

Setiawati, Dewi.,Aviasti.,Rukmana, Asep Nana. 2015. Penetuan Jumlah Armada dan Rute Angkutan Kota yang Optimal di Kota Bandung Berdasarkan Load Factor (Studi Kasus: Trayek Riung Bandung – Dago). Tersedia di karyailmiah.unisba.ac.id/index.php/industri/article/download/436/pdf[Diakses tanggal 22 Januari 2016]

Sholichin, Ibnu, dan Herijanto, Wahyu, 2008. Evaluasi Penyedia Angkutan Penumpang Umum dengan Menggunakan Metode Berdasarkan Segmen Terpadat Rata-Rata Faktor Muat dan Break Even Point (Studi Kasus: Trayek Terminal Taman Terminal Sukodono). Tersedia http://digilib.its.ac.id/evaluasi-penyediaan-angkutan-penumpang-umum-dengan-menggunakan-metode-berdasarkan-segmen-terpadat-ratarata-faktor-muat-dan-break-even-point-studi-kasus-trayek-terminal-tamanterminal-sukodono/27097[Diakses tanggal 22 Januari 2016]

Tamir, Ofyar Z., 1997. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j23546026.y2017i5.3120

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


View my Stat: Click Here

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.