PENERAPAN METODE DINSAR UNTUK ANALISA DEFORMASI AKIBAT GEMPA BUMI DENGAN VALIDASI DATA GPS SUGAR (STUDI KASUS: KEPULAUAN MENTAWAI, SUMATERA BARAT)

Ana Rizka Sari, Hepi Hapsari Handayani, Agustan Agustan

Abstract


InSAR merupakan alat yang kuat untuk pengukuran deformasi di permukaan tanah dengan ketelitian sub-sentimeter. InSAR menggabungkan dua buah citra SAR untuk menghasilkan citra interferogram. Citra interferogram inilah yang digunakan untuk melakukan pemantauan pergerakan tanah. Mentawai adalah salah satu wilayah di Indonesia yang terletak di cincin api dunia. Berdasarkan struktur tektonik, gempa Mentawai yang terjadi pada tanggal 25 Oktober 2010 terjadi sebagai akibat dari lempeng Indo-Australia bergerak ke arah utara-timur laut dengan lempeng Sunda dengan kecepatan 57-69 mm / tahun. Penelitian deformasi di daerah rawan gempa menggunakan sepasang ALOS PALSAR pada tanggal 29 September 2010 dan 14 November 2010. Sebagai model elevasi eksternal digunakan DEM SRTM3 90 m. Metode yang digunakan adalah two-pass differential interferometry synthetic aperture radar (DInSAR). Hasil pengolahan metode DInSAR menunjukkan pergeseran antara -20 cm sampai 20 cm. Berdasarkan hasil pengolahan SAR untuk mengetahui akurasi deformasi dilakukan validasi dengan data GPS kontinyu SuGAr (SuGAr Network). SuGAr Network adalah jaringan stasiun GPS di sepanjang batas lempeng Sumatera. SuGAr Network yang digunakan untuk validasi data SAR adalah stasiun MKMK, BSAT, PRKB dan BSAT. Pergeseran di setiap stasiun GPS menuju zona subduksi trench Sumatera dengan nilai pergeseran yang relatif besar, yaitu 7,268 cm, 4,352 cm dan 5,576 cm di stasiun pengamatan GPS BSAT, PRKB dan SLBU. Hasil metode DInSAR dengan data GPS kontinyu SuGAr memiliki residu rata-rata 0,947 cm. Berdasarkan hasil pengolahan data GPS, dapat disimpulkan terjadi penurunan tanah di setiap stasiun GPS dengan arah pergerakan ke barat daya.


Keywords


DInSAR; gempa bumi; deformasi; jaringan SuGAr

Full Text:

PDF

References


Ghilani,C.D dan P.R.Wolf. 2006. Adjustment Computations Spatial Data Analysis Fourth Edition. Canada: John Wiley & Sons, Inc

Hanssen, R.F. 2001. Radar Interferometry. Data Interpretation and Error Analysis. Kluwer Academic Publishers. The Netherlands: Delft University of Technology.

Mubyarto, F. 2008. Analisis Pola Deformasi Interseismic Gempa Bengkulu 2007 dari Data GPS Kontinyu SuGAr. Bandung: Teknik Geodesi dan Geomatika, Institut Teknologi Bandung.

Ng, A.H., dkk. 2008. Radar Interferometry for Ground Subsidence Monitoring Using ALOS PALSAR Data. Beijing : The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences. Vol. XXXVII. Part B7.

Sharav, A. 2003. Differential SAR Interferometry for crustal deformation study. The Netherlands : International Institute For Geo-Information Science And Earth Observation Enschede.

Yudhicara, W. K. 2010. “Jejak tsunami 25 Oktober 2010 di Kepulauan Mentawai berdasarkan penelitian kebumian dan wawancara”. Jurnal Lingkungan dan Bencana Geologi 1, 3:165-181.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v10i1.686

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.