ANALISA VARIASI MUKA LAUT RERATA SISTEM DOODSOON ROOSSTER (METODE ADMIRALTY) PENGAMATAN 39 JAM

Suyanto Suyanto, Khomsin Khomsin

Abstract


Metode perhitungan yang digunakan untuk perhitungan pasut erat kaitanya dengan tujuan pengamatan, yakni untuk menentukan muka laut rerata (MLR) harian, bulanan, tahunan atau sejati. Untuk kepentingan praktis dan efisiensi biaya ada tiga macam metode pengamatan, yaitu: metode duduk tengah sementara Sistem Doodsoon Roosster 39 jam (DTS), metode pengamatan 15 piantan (S01) dan metode pengamatan 29 piantan (S02).

Pada penelitian ini dilakukan analisa terhadap selisih harga MLR sistem Doodsoon Roosster 39 jam (DTS) terhadap pengamatan 15 piantan (S02) dan 29 piantan (S01). Selisih hitungan DTS terhadap S01 dan S02 dikelompokan dalam 3 (tiga) kelas. Kelas I adalah selisih ≤ ±5 cm, kelas II antara ±5 cm sampai ±10 cm dan kelas III > ±10 cm. Selain itu dari perhitungan selisih DTS tehadap S01 (DTS01) dan S02 (DTS02) dapat diketahui pola kecenderungan waktu dimana selisih harga DTS01 dan DTS02 bernilai paling minimal terjadi pada tanggal berapa disetiap bulan perhitungan selama lima tahun data pengamatan di Tanjung Perak Surabaya. Sistem penanggalan yang digunakan adalah kalender masehi/gregorian dan kalender hijriyah.

Hasil analisa nilai rata–rata lima tahun menunjukan nilai DTS,  S01 dan S02 adalah 158.5 cm, 158.3 cm dan 158,9 cm diatas 0 palem, Sedangkan rata-rata DTS01 dan DTS02 maksimum adalah 9.6 cm dan 10.3 cm, minimum 0 cm. Selisih maksimum untuk DTS01 dan DTS02 adalah 39.6 cm dan 38.2 cm, sedangkan untuk selisih minimum adalah 0 cm. Frekuensi Kelas DTS01, kelas I 1377 atau 82%,  kelas II 266 atau 15.8% dan kelas III 37 atau 2.2%, sedangkan DTS02, kelas I 1349 atau 80.3%,  kelas II 264 atau 15.7% dan kelas III 67 atau 4.5%. Nilai minimum DTS01 dan DTS02 terjadi acak. Frekuensi terbanyak DTS01 minimum terjadi pada tanggal 29 dengan 6 data dan terkecil pada tanggal 30 dengan 0 data, Untuk DTS02 minimum frekuensi terbanyak pada tanggal 15 dengan 7 data dan terkecil pada tanggal 16 dengan 0 data


Keywords


Doodsoon Roosster; Muka Laut Rerata; Metode Admiralty; DTS0; DTS01; DTS02

Full Text:

PDF

References


Bakosurtanal. 2001. Informasi Pengamatan Pasang Surut Permanen. Cibinong : Bidang Medan Gayaberat Dan Pasut Bakosurtanal.

Bakosurtanal. 2001. Informasi Stasiun Pasang Surut di Indonesia. http://202.155.86.35/bakos/ web_pdkk/pdkk.html

Djunarsah, E. 2000. Penetapan Lowest Astronomical Tide sebagai Air Rendah. Yogyakarta : Tunggal. Prosiding Ikatan Surveyor Indonesia .

International Hydrographic Organization (IHO). 2006. Special Publication Number 44 (SP-44), Monaco

Kelompok Bidang Keahlian Kelautan. 1989. Diktat Kuliah: Pendidikan Survei Hidrografi. Bandung : Kursus Hidrografi PERTAMINA – ITB.

Otto, S.R, 1989. Penerapan Pengetahuan Data Pasang Surut Jakarta : Asean-Australia Cooperative Programs On Marine Science Project 1 :Tides And Tidal Phenomena.

Pugh, D.T. 1992. Sea Level Changes: Determination And Effect .Washington DC : Geophysical Monograph Series.

Sasongko, A.D, 2006. Prosedur Pengolahan Data Pasut Menggunakan Metode Admiralty. Program Studi Teknik Geomatika ITS, Surabaya.

Taepur, S. 1985. Survey Hidrografi. Bandung : Jurusan Teknik Geodesi, Institut Teknologi Bandung,

Walpole, E, R. 1995. Ilmu Peluang Dan Statistik Untuk Insinyur dan Ilmuwan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Wijaya, A, D. 2005. Studi Variasi Tinggi Muka Air Laut Rata-rata di Kawasan Surabaya Berdasarkan Peroide Tahunan. Program Studi Teknik Geodesi ITS, Surabaya.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v4i1.7300

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.