Optimasi Waktu Pengamatan Pada Pengukuran Kerangka Kontrol Horisontal Orde 4 Menggunakan Metode Rapid Static

Johan Septian, Muhammad Taufik, Eko Yuli Handoko

Abstract


Untuk mendapatkan koordinat suatu titik dapat dilakukan dengan cara pengukuran teresteris maupun ekstra teresteris dengan teknologi yang terbaru yaitu Global Positioning Sistem (GPS). Pada penentuan KKH orde 4 dengan GPS, metode yang sering digunakan adalah metode pengamatan rapid static (pengamatan 5-20 menit) daripada metode statik (pengamatan dalam selang waktu jam). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan waktu pengamatan optimal yang bisa digunakan dalam pada penentuan KKH orde 4 dengan metode rapid static dengan membandingkan dengan hasil dari metode statik yang dijadikan sebagai referensi. Titik-titik pengamatan diletakkan pada ruang terbuka, tertutup, dan semi tertutup.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa waktu pengamatan optimal untuk nilai standard deviasi pengolahan baseline terkecil di ruang terbuka adalah 10 menit dengan nilai standard deviasi rata-rata 0,001 meter. Pada ruang tertutup waktu paling optimal adalah 20 menit dengan dengan standard deviasi rata-rata 0,005 meter. Pada ruang semi tertutup waktu paling optimal adalah 20 menit dengan standard deviasi rata-rata 0,003 meter.

Untuk waktu pengamatan paling optimal untuk pergeseran linear horisontal terkecil di ruang terbuka adalah 20 menit dengan rata-rata pergeseran 0,004 meter. Pada ruang tertutup nilai pergeseran sangat besar dan tidak beraturan karena banyak terjadi cycle slip. Pada ruang semi tertutup waktu paling optimal adalah 20 menit dengan rata-rata pergeseran 0,016 meter.


Keywords


Kerangka kontrol horisontal; orde 4; GPS; rapid static

Full Text:

PDF

References


Abidin, H. Z. 2001. Geodesi Satelit. PT Pradnya Paramita : Jakarta

Abidin, H. Z., Jones, A., Kahar, J. 2002. Survey Dengan GPS. PT Pradnya Paramita .Jakarta

Abidin,H. Z. 2006. Penentuan Posisi dengan GPS dan Aplikasinya. PT Pradnya Paramita. Jakarta

BPN, 1998, Petunjuk Teknis Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 Tentang : Pendaftaran Tanah, Jakarta

BSN, 2002, Standard Nasional Indonesia (SNI) Jaring Kontrol Horisontal Nasional, BAKOSURTANAL, Bogor

Djawahir, M.Sc., 1992, Penentuan Posisi dengan GPS, Jurusan Teknik Geodesi Fakultas Teknik UGM, Yogyakarta.

Eko, H. Y. 2004. Modul Ajar : Geodesi Satelit II. Program Studi Teknik Geodesi ITS : Surabaya

Ghilani Charles D, Wolf R. Paul, 2008, ELEMENTARY SURVEYING : "An Introduction to Geomatics" Twelfth Edition, University of Wisconsin-Madison

http://www.topconpositioning.com/products/gps/geodetic receivers/integrated/hiper-pro.html

Dikunjungi pada tanggal 1 September 2008 jam 13:00

Leick, A. 1995. GPS Satelllite Surveying. John Wiley & Sons, Second edition. New York

Seeber, G., 1993, Satellite Geodesy, Foundattions, Methods, and Applications, Walter de Gruyter, Berlin

Umaryono, 1986, Pengukuran Topografi Seri A, Teknik Geodesi ITB, Bandung




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v5i1.7328

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.