APLIKASI SIG UNTUK PENYUSUNAN DATA POKOK EVALUASI DAERAH RAWAN GENANGAN DI SURABAYA

Lukman Lukman, Muhammad Taufik, Wiweka Hartojo Hendayani

Abstract


Surabaya adalah salah satu ibukota propinsi terbesar di Indonesia. Kawasan perkotaan terbesar kedua setelah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Salah satu hal yang patut dikhawatirkan dari kota Surabaya adalah rentannya kota terhadap timbulnya genangan air pada saat musim hujan. Genangan berbeda dengan banjir, genangan lebih disebabkan oleh keadaan tata guna lahan dan jaringan saluran primer dan sekunder, dan curah hujan dari suatu kota. Sedangkan banjir lebih disebabkan oleh morfologi dari daerah tersebut. Genangan yang berkepanjangan juga dapat menyebabkan rusaknya infrasutruktur kota secara berkala.

Data pokok digunakan sebagai dasar acuan untuk mengevaluasi genangan di Surabaya yang bertambah, berkurang, atau bahkan tidak ada perubahan signifikan sehingga terdapat titik-titik yang selalu menjadi langganan tergenang. Setelah dievaluasi dibuat Sistem Informasi Geografisnya untuk tampilan antar muka agar peta yang disajikan lebih interaktif.

Dari peta rawan genangan tahun 2006 dan 2009 tidak terdapat perubahan lokasi maupun tingkat kerentanan pada daerah genangan di Surabaya. Walaupun pada tahun 2009 curah hujan menurun menjadi 1620.273 mm dari 1.801 di tahun 2006. Secara logika, dengan menurunnya curah hujan seharusnya terjadi pengurangan daerah yang tergenang di Surabaya. Tidak adanya perubahan pada daerah genangan ini disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti tutupan lahan, dan pasang surut laut yang dapat berubah setiap tahunnya.


Keywords


Surabaya; Sistem Informasi Geografis; data pokok; daerah rawan genangan

Full Text:

PDF

References


Anderson, James R., Hardy, Ernest E, Roach, John T.,dan Witmer, Richard E.,1976, “A Land Use and Land Cover Classification System for Use With Remote Sensor Data”. United States Government Printing Office, Washington : 1976

As-Syakur, A.R , 2007. Faktor-faktor penyebab terjadinya banjir URL://mbojo.wordpress.com/2007/03/16/faktor-penyebab-banjir-1/ Dikunjungi pada tanggal 14 Oktober 2010, jam 21.30.

Bappeda, 2007. Data Pokok Pembangunan. URL: http://bappeda.hulusungaiutara.go.id/produk/dapok.html Dikunjungi pada tanggal 2 Desember 2010, jam 09.15.

Bappeda, 2007. Data Pokok Pembangunan. URL: http://bappeda.hulusungaiutara.go.id/produk/dapok.html Dikunjungi pada tanggal 2 Desember 2010, jam 09.15.

Burrough, PA. 1994. “Principles of Geographical Information System for Land Resurces Assessment”. New York : Oxford University Press Inc.

Chrisman, 1997. “Spatial information theory: a theoretical basis for GIS”. Laurel Higlands. Pensylvenia, USA

K.D., Abdul, Nurhudayah. 1997. “Studi Genangan Air Terhadap Kerusakan Jalan di Kota Gorontalo”. UK Petra, Surabaya.

Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W, 1994, Remote Sensing and Image Interpretation, New York.: John Wiley&Son, Inc,.

Martin, Seelye. 2004. An Introduction to Ocean Remote Sensing. United Kingdom : University of Cambridge

Nuarsa, I.W.2005. Belajar Sendiri Menganalisis Data Spasial dengan ArcView GIS 3.3. untuk Pemula. Jakarta : PT.Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Prahasta, E.2005. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika.

Purwadhi, F Sri Hardiyanti, 2001, Interpretasi Citra Digital, Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Supardi, Y. 2006. Microsoft Visual Basic 6.0 Untuk Segala Tingkat. Elex Media Komputindo. Jakarta

Winardo, A.B. “Investigasi Daerah Rawan Banjir di Kota Surabaya Dengan Menggunakan Metode Fuzzy”. Institut Teknologi Sepulih Nopember. 2007.




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v7i2.7360

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.