PEMBUATAN SISTEM INFORMASI KELAUTAN BERBASIS WEB ( Studi Kasus Wilayah Pesisir Dan Pantai Di Selat Madura )
Abstract
SIG (Sistem Informasi Geografis) merupakan tool yang dapat digunakan untuk pemetaan dan analisa terhadap aktivitas yang terjadi di permukaan bumi. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, GIS juga mengalami perkembangan yaitu berbasis Web (WebGIS). Pembuatan sistem informasi kelautan budaya berbasis WebGIS dimaksudkan agar memudahkan inventarisasi, pengawasan, tindak lanjut serta dapat dijadikan acuan untuk penentuan kebijakan yang terkait masalah kelautan dan penanganan daerah pesisir. Dengan adanya sistem informasi, maka pengelolaan serta pengawasan akan lebih efisien.
Pada penelitian ini dilakukan pembuatan prototype Sistem Informasi Kelautan berbasis WebGIS dengan menggunakan peta- peta yang telah dilaksanakan sebelumnya yang mengambil sampel kota Surabaya. Pengolahan data spasial menggunakan MapServer dan pembuatan tampilan web menggunakan Adobe Dreamweaver CS3.
Hasil yang diperoleh dari pembuatan Sistem Informasi Kelautan ini adalah program aplikasi berbasis web yang dapat menunjukkan informasi- informasi mengenai kelautan di daerah pesisir yaitu sebaran vegetasi mangrove, perubahan lahan yang disebabkan oleh Total Suspended Material (TSM), daerah rawan banjir, serta curah hujan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Adry, Rahadian. 2009. Evaluasi Perubahan Garis Pantai Dan Tutupan Lahan Kawasan Pesisir Surabaya Dan Sidoarjo. Surabaya: Teknik Geomatika FTSP-ITS.
Ambarwulan W, Wijanarto AB, 2005, Pemetaan TSM perairan Kalimantan Timur menggunakan Citra Resolusi Rendah-SEAWIFS dalam Model Aplikasi Remote Sensing dan SIG wilayah Delta berau, Kalimantan Timur, Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional, Cibinong.
Budhiman, S.: Mapping TSM Concentrations from Multisensor Satellite Images in Turbid Tropical Coastal Waters of Mahakam Delta, Indonesia. Master of Science Thesis, ITC, Enschede, The Netherlands (2004).
Burrough, PA. 1994. “Principles of Geographical Information System for Land Resurces Assessment”. New York : Oxford University Press Inc.
Charter, D. 2004. Desain dan Applikasi GIS, Jakarta:PT. Elex Media Komputindo.
Effendi, H. 2000. Telaah Kualitas Air Bagi Pengelolaan Sumberdaya dan Lingkungan Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB. Bogor
Gunarso, P., dkk. 2003. Modul Pelatihan Dasar-dasar Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Geografis. Malinau research forest.
Lillesand, T.M., dan Kiefer, R.W. 1990. Penginderaan Jauh dan Interpretasi Citra. Yogyakarta: UGM.
Meurah, R. 2004. Penginderaan Jauh. URL:http://elcom.umy.ac.id/elschool/mualliminmuhammadiyah/file.php/1/materi/Geografi/PENGINDERAAN%20JAUH.pdf Dikunjungi pada tanggal 20 April 2011, jam 08.00.
Oktareni, L.A. 2010. Pemetaan Pola Hidrologi Pantai Surabaya-Sidoarjo Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dan Peristiwa Lapindo Menggunakan Citra SPOT 4. Surabaya: Teknik Geomatika FTSP-ITS.
Pahlevi, A.M. 2009. Analisa Sedimentasi Di Muara Kali Porong Akibat Pembuangan Lumpur Lapindo Menggunakan Data Citra Satelit.Surabaya: Teknik Geomatika FTSP-ITS.
Prahasta, E. 2008. Remote Sensing. Bandung: Informatika.
Pethick, John. 1984. “An Introduction to Coastal Geomorphology”, Edward Arnold, Mariland.
Santoso. 2006. Pemanfaatan Band Thermal Infrared (TIR) Citra Aster Untuk Pemetaan Suhu Permukaan Laut Di Perairan Selat Madura. Surabaya: Teknik Geomatika FTSP-ITS..
Triatmojo, B., 1999. Teknik Pantai, Beta Offset,Yogjakarta, 397 pp.
Yuliati, E.A. 2010. Analisa Perubahan Ekosistem di Pantai Surabaya Sidoarjo Pasca Pembangunan Jembatan Suramadu dan Peristiwa Lapindo dengan Citra Multitemporal. Surabaya: Teknik Geomatika FTSP-ITS.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v7i2.7361
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.