Pemanfaatan UAV dengan Sensor Kamera dan Lidar untuk Pemetaan Situs Cagar Budaya Kawasan Candi Prambanan

Erlyna Nour Arrofiqoh, Rochmad Muryamto, Dhiha Afiyanti, Siti Chikal Azizah, Dicky Satria Kresnawan, Amelinda Nuron Fabiola

Abstract


Kawasan Candi Prambanan merupakan situs warisan cagar budaya yang harus dirawat dan dilindungi keberadaannya. Wilayah yang dilintasi patahan tektonik aktif yaitu sesar Opak, membuat wilayah ini memiliki kerentanan yang tinggi terhadap kerusakan karena gempa bumi. Untuk mendukung pelestarian kawasan cagar budaya, diperlukan pendokumentasian kawasan cagar budaya yang dapat merekam kondisi objek dengan baik untuk kepentingan inventarisasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memotret kawasan candi Prambanan dengan menggunakan  teknologi UAV (Unmanned Aerial Vehicles). Semakin berkembangnya teknologi, UAV tidak hanya dapat membawa sensor kamera tetapi juga dapat membawa sensor LIDAR (Light Detection and Ranging). Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pemanfaatan teknologi UAV yang membawa sensor kamera dan LIDAR untuk pemetaan situs cagar budaya di kawasan Candi Prambanan dan mengetahui potensi hasil point cloud pengolahan data dari kamera dan LIDAR untuk pemodelan 3D. Hasil kajian menunjukkan bahwa pemotretan kawasan Candi Prambanan menghasilkan foto udara dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Resolusi yang dihasilkan dari proses pemotretan udara kawasan Candi Prambanan adalah 8 mm. Foto udara tersebut dapat dimanfaatkan untuk pemetaan skala detail yaitu 1:1000 dengan ketelitian horizontal dan vertikal masuk ke dalam kelas 2. Hasil point cloud dari LIDAR dapat memberikan tampilan geometri 3 dimensi. Bagian atas candi yang tinggi menjulang dapat terekam dengan cukup baik, dimana point cloud dari hasil pengolahan foto udara kurang dapat terekam dengan baik. Point cloud dari LIDAR dan foto udara berpotensi untuk dapat membuat model 3 dimensi dengan teliti.


Keywords


cagar budaya; Candi Prambanan; UAV; LIDAR; point cloud

Full Text:

PDF

References


Agudo, P. U., Pajas, J. A., Pérez-Cabello, F., Redón, J. V., & Lebrón, B. E. (2018). The potential of drones and sensors to enhance detection of archaeological cropmarks: A comparative study between multi-spectral and thermal imagery. Drones, 2(3), 1–23. https://doi.org/10.3390/drones2030029

Akbar, H., Sasmito, B., & Wijaya, A. (2014). Pembuatan Peta Foto Dengan Foto Udara Format Kecil Di Kompleks Candi Prambanan Dengan Wahana Pesawat Quadcopter. Jurnal Geodesi Undip, 3(4), 37–49.

Badan Informasi Geospasial. (2014). Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar.

Badan Informasi Geospasial. (2018). Perubahan atas Peraturan Kepala Badan Informasi Geospasial Nomor 15 tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Ketelitian Peta Dasar.

De Reu, J., Plets, G., Verhoeven, G., De Smedt, P., Bats, M., Cherretté, B., De Maeyer, W., Deconynck, J., Herremans, D., Laloo, P., Van Meirvenne, M., & De Clercq, W. (2013). Towards a three-dimensional cost-effective registration of the archaeological heritage. Journal of Archaeological Science, 40(2), 1108–1121. https://doi.org/10.1016/j.jas.2012.08.040

Fernandez-Diaz, J. C., Carter, W. E., Shrestha, R. L., & Glennie, C. L. (2014). Now you see it... Now you don’t: Understanding airborne mapping LiDAR collection and data product generation for archaeological research in Mesoamerica. Remote Sensing, 6(10), 9951–10001. https://doi.org/10.3390/rs6109951

Gabrlik, P. (2015). The use of direct georeferencing in aerial photogrammetry with micro UAV. IFAC-PapersOnLine, 28(4), 380–385. https://doi.org/10.1016/j.ifacol.2015.07.064

Hartono, D., & Darmawan, S. (2019). Pemanfaatan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) Jenis Quadcopter untuk Percepatan Pemetaan Bidang Tanah (Studi Kasus: Desa Solokan Jeruk Kabupaten Bandung). Reka Geomatika, 2018(1), 30–40. https://doi.org/10.26760/jrg.v2018i1.2655

Jayathunga, S., Owari, T., & Tsuyuki, S. (2018). Evaluating the performance of photogrammetric products using fixed-wing UAV imagery over a mixed conifer-broadleaf forest: Comparison with airborne laser scanning. Remote Sensing, 10(2). https://doi.org/10.3390/rs10020187

Jones, C. A., & Church, E. (2020). Photogrammetry is for everyone: Structure-from-motion software user experiences in archaeology. Journal of Archaeological Science: Reports, 30(January), 102261. https://doi.org/10.1016/j.jasrep.2020.102261

Leberl, F., Irschara, A., Pock, T., Meixner, P., Gruber, M., Scholz, S., & Wiechert, A. (2010). Point clouds: Lidar versus 3D vision. Photogrammetric Engineering and Remote Sensing, 76(10), 1123–1134. https://doi.org/10.14358/PERS.76.10.1123

Nieamah, K. F. (2014). Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Fasilitas Dan Pelayaan Di Candi Prambanan. Jurnal Nasional Pariwisata, 6(1), 39–45. https://doi.org/10.22146/jnp.6875

Presiden Republik Indonesia. (2010). UU Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya

Waagen, J. (2019). New technology and archaeological practice. Improving the primary archaeological recording process in excavation by means of UAS photogrammetry. Journal of Archaeological Science, 101(October 2018), 11–20. https://doi.org/10.1016/j.jas.2018.10.011




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j24423998.v17i2.9766

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
Geoid Journal of Geodesy and Geomatics by Department of Geomatics Engineering - ITS is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.