Penentuan Area Korosi Tanah Lokal Berdasarkan Resistivitas Tanah untuk Perancangan Sistem Proteksi Katodik
Abstract
Variasi korosi tanah lokal, diagnosis kelembapan, dan parameter fisika-kimia tanah telah diselidiki di lokasi rencana pembangunan produced water treatment plant dengan menggunakan pengukuran resistivitas, pH tanah dan air, serta pengujian parameter fisika-kimia air permukaan. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan penilaian terhadap sifat korosi tanah lokal dan rapat arus dalam tanah dalam mendesain sistem proteksi katodik. Dari hasil pengukuran diperoleh bahwa tanah permukaan secara umum bersifat tidak korosi, akan tetapi pada kedalaman 1,7 meter hingga 3,6 meter tanah bersifat sangat korosi dengan derajat keasaman tanah yang normal (pH = 7). Hal ini disebabkan muka air tanah yang dangkal dengan derajat keasaman air yang normal pula. Dengan demikian, kualitas air tanah merupakan penyebab utama korosi pipa baja yang tertanam jika tidak diproteksi. Untuk mencegah korosi dari instalasi pembangunan tersebut maka rapat arus proteksi yang dibutuhkan untuk melindungi pipa baja adalah 4,5 – 16 A m-2.
Keywords
resistivitas; korosi tanah; rapat arus tanah,; proteksi katodik
Full Text:
PDFReferences
Cathodic Protection and U.S. Air Force Manual 88-9, 2005. Corrosion Control, p. 203.
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 416/MENKES/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Bersih.
Lightning & Surge Technologies, 2010. Earthing Fundamental.
Puslitbang Metalurgi-LIPI, 1987. Korosi dan Penanggulangannya.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v1i1.1198
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.