PEMETAAN WILAYAH KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN MENGGUNAKAN CITRA MODIS (Studi Kasus: Provinsi Sulawesi Tenggara)

Septianto Aldiansyah, Khalil Abdul Wahid, Duwi Setiyo Wigati Ningsih

Abstract


Fenomena kebakaran hutan dan lahan merupakan bencana alam yang perlu diwaspadai mengingat dampak pasca kebakaran yang ditimbulkan cukup kompleks mulai dari penurunan keanekaragaman hayati hingga kerusakan ekologis. Analisis risiko dan bahaya kebakaran sangat penting dan relevan sebagai dasar acuan dalam upaya penanggulangan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan hingga ke tahap pasca kebakaran. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh sebaran risiko kebakaran dan menganalisis bahaya kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan mengintegrasikan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis. Metode yang digunakan adalah Kernel Density untuk mendapatkan sebaran risiko kebakaran dengan memanfaatkan data titik panas (hotspot) dan bahaya kebakaran menggunakan metode skoring dan pembobotan berdasarkan Perka No.12 Tahun 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam 10 tahun terakhir terdapat 1.869 titik panas yang terdeteksi oleh Citra MODIS dengan puncak titik panas terjadi di tahun 2015 yang diakibatkan oleh fenomena El Nino. Wilayah yang beresiko mengalami kebakaran hutan dan lahan adalah Bombana , Kolaka dan Konawe. Kabupaten/Kota yang memiliki indeks bahaya kebakaran yang tinggi berada di Kabupaten Bombana (151.860,88 ha), Buton (139.632,45 ha) dan Konawe Selatan (110.582,52 ha). Peta bahaya kebakaran memiliki akurasi 60,15% dan cukup baik untuk digunakan sebagai sumber informasi kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Sulawesi Tenggara.


Keywords


Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan, Bahaya Kebakaran Hutan dan Lahan, MODIS, Kernel Density, Sulawesi Tenggara

Full Text:

PDF

References


Adam, S. S., Rindarjono, M. G., & Karyanto, P. (2019). Sistem Informasi Geografi Untuk Zonasi Kerentanan Kebakaran Lahan dan Hutan Di Kecamatan Malifut, Halmahera Utara. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer, 6(5), 559-566.DOI: http://dx.doi.org/10.25126/jtiik.2019651674

Adam, S. S. & Pasongli, H. (2020). Evaluasi Area Kebakaran Lahan dan Hutan Berbasis Hotspot Citra Modis. ScientiCO: Computer Science and Informatics Journal, 3(1), 19-34.

Edi, A. S., & Kurnianingtyas, A. P. (2020). Pemetaan Kebakaran Hutan Dan Lahan Kabupaten Tanah Bumbu Kalimantan Selatan Menggunakan Aplikasi Sistem Informasi Geografis. Jurnal Planologi, 17(2), 232-248.http://jurnal.unissula.ac.id/index.php/psa

Badan Pusat Statistik. (2016). Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2015.

Badan Pusat Statistik. (2021). Provinsi Sulawesi Tenggara Dalam Angka 2021.

BNPB. (2012). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 02 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.

BNPB. (2022). Data Kebakaran Hutan dan Lahan. https://dibi.bnpb.go.id/kwaktu/index

FAO/UNEP. (1997). Negotiating a Sustainable Future for Land. Structural and Institutional Guidelines for Land Resources Management in the 21st Century. FAO/UNEP, Rome.

Fiantis, D. (2015). Morfologi dan Klasifikasi Tanah. Universitas Andalas. Padang.

Humam, A., Hidayat, M., Nurrochman, A., Anestatia, A. I., Yuliantina, A., & Aji, S. P. (2020). Identifikasi Daerah Kerawanan Kebakaran Hutan dan Lahan Menggunakan Sistem Informasi Geografis dan Penginderaan Jauh di Kawasan Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi. Jurnal Geosains Dan Remote Sensing, 1(1), 32–42. https://doi.org/10.23960/jgrs.2020.v1i1.14

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. (2021). Data Karhutla. Retrieved from https://dataalam.menlhk.go.id/karhutla/terbaru

Kumalawati, R., Anjarini, D., & Elisabeth. (2019). Penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut di kabupaten barito kuala provinsi kalimantan selatan. Prosiding Seminar Nasional Diselenggarakan Pendidikan Geografi FKIP UMP, 263–275.

Kusmajaya, S., Supriyati, S., Adiputra, A., & Permadi, M. G. (2019). Pemetaan Bahaya dan Kerentanan Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Provinsi Riau. Jurnal Geografi, Edukasi dan Lingkungan (JGEL), 3(1), 55-61. DOI: https://doi.org/10.29405/jgel.v3i1.2993

Moehiddin, Ilham Q. (2021). Titik Panas Karhutla Bertambah Setiap Tahun, Gubernur Ali Mazi Gelar Apel Kesiapan Penanganan Karhutla Sultra. Berita Online. https://sgj10.com/. Diakses Pada 14 Januari 2022.

Nugroho, Hidayati, P.F., & Rini. (2018). Hubungan antara Faktor Iklim dengan Titik Panas sebagai Indikator Terjadinya Kebakaran Hutan dan Lahan di Kalimantan. Thesis Dipublikasi. Institut Pertanian Bogor.

Nursoleha, P., Banowati, E., & Parman, S. (2014). Zonasi Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan Di Taman Nasional Gunung Ciremai (Tngc) Berbasis Sistem Informasi Geografis (SIG). Geo-Image, 3(1). DOI: https://doi.org/10.15294/geoimage.v3i1.4315

Prasasti, I., R. Boer, M. Ardiyansyah, A. Buono, L. Syaufina, Y. & Vetrita, (2012). Analisis hubungan kode-kode SPBK (Sistem Peringkat Bahaya Kebakaran) dan hotspot dengan kebakaran hutan dan lahan diKalimantan Tengah. Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan, 2(2), 91-101. doi: 10.29244/jpsl.2.2.101

Putra, A., Tri Ratnaningsih, A., & Ikhwan, M. (2018). Pemetaan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan dengan menggunakan sistem informasi geografis (Studi Kasus: Kecamatan Bukit Batu, Kab. Bengkalis). Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan, 13(1), 55-63. doi: 10.31849/forestra.v13i1.1555

Scalenghe, R. (2006). Soils: Basic concepts and future challenges. Cambridge University Press.

Simanjuntak, K. P., & Khaira, U. (2021). Pengelompokkan Titik Api di Provinsi Jambi dengan Algoritma Agglomerative Hierarchical Clustering: Hotspot Clustering in Jambi Province Using Agglomerative Hierarchical Clustering Algorithm. MALCOM: Indonesian Journal of Machine Learning and Computer Science, 1(1), 7-16. DOI: http://dx.doi.org/10.24014/malcom.v2i2.xxxx

Suharjo, Bambang Hero. (2018). Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Indonesia. Bogor: IPB Press.

Sugiarto, D. P., Gandasasmita, K., & Syaufina, L. (2013). Analisis Risiko Kebakaran Hutan dan Lahan di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohai dengan Pemanfaatan Pemodelan Spasial. Majalah Ilmiah Globë, 15(1).

Susilawati & Syam’ani. (2021). Korelasi Spasial Frekuensi Kebakaran Hutan dan Lahan dengan Aktivitas Manusia: Studi Kasus di Sub DAS Riam Kanan Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal Hutan Tropis, 9(1). doi: 10.20527/jht.v9i1.10487

Wibowo, A. P., & Papilaya, F. S. (2020). Analisis Pola Kebakaran Lahan di Kalimantan Timur dengan MODIS dan VIIRS. Media Komunikasi Geografi, 21(1), 84-98. DOI: http://dx.doi.org/10.23887/mkg.v21i1.23253

Widianto, Eko & Kamarudin. (2019). Asap Karhutla Kolaka Timur Mulai Ganggu Warga, Kebakaran Semeru pun Meluas. Berita Online. https://www.mongabay.co.id/. Diakses Pada 15 Januari 2022.

Yusuf, A., Hapsoh, H., Siregar, S. H. & Nurrochmat, D. R. (2019). Analisis Kebakaran Hutan Dan Lahan Di Provinsi Riau. Dinamika Lingkungan Indonesia, 6(2), 67-84. doi: 10.31258/dli.6.2.p.67-84




DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v8i1.12019

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


 

Free counters!
 
  View My Stats
 
 
 

Lisensi Creative Commons
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) 

Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.