Analisa Hasil Pengolahan Citra Terrasar-X dan Landsat 8 untuk Pemetaan Geologi Lembar Mojokerto (1508-62) Jawa Timur
Abstract
Peta geologi merupakan peta yang sangat dibutuhkan dalam berbagai hal seperti perencanaan dan pembangunan contohnya waduk, jembatan, jalan, terowongan dan lainnya. Peta yang dibutuhkan dalam hal ini tentunya adalah peta dengan skala menengah yaitu skala 1:50.000 (Noor,2011). Namun karena saat ini peta geologi yang tersedia masih skala kecil yaitu skala 1:250.000 sampai 1:100.000, tentu harus dilaksanakan proses pemetaan untuk menghasilkan skala menengah. Jika pemetaan geologi dilakukan secara manual untuk memetakan dengan skala 1:50.000, bukan hanya membutuhkan waktu yang sangat lama namun juga membutuhkan sumberdaya manusia yang banyak. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah memetakan geologi menggunakan metode dan data penginderaan jauh. Data yang digunakan adalah citra Landsat 8 yang memiliki resolusi spektral sedang, citra TerraSAR-X Ortho Rectifiied Radar Image dan Digital Surface Model yang memiliki resolusi spasial tinggi. Data tersebut dilakukan proses pengabungan dan dilakukan analisis untuk mendapatkan formasi batuan di wilayah penelitian. Analisa tersebut menggunakan unsur interpretasi citra (rona/warna, tekstur, pola, bentuk) ditambah dengan unsur morfologi dan pola aliran sungai. Analisa ini juga membutuhkan data tambahan berupa peta geologi 1:100.000 dan data lapangan berupa titik pengamatan. Hasil dari penelitian ini berupa peta geologi hasil interpretasi citra skala 1:50.000 yang berisi formasi batuan. Hasil interpretasi dari citra Landsat dan citra TerraSAR-X menghasilkan formasi-formasi batuan di antaranya: Formasi Ledok (Tml), formasi Lidah (Qtl), Formasi Mundu (Tpm), formasi Kabuh (Qpk), Endapan Aluvium (Qa), formasi Notopuro (Qpn), formasi Sonde (Tpso), formasi Kalibeng (Tmpk), formasi Pucangan (Qtp).
Keywords
penginderaan jauh; citra landsat 8; citra TerraSAR-X; pemetaan geologi
References
Noor, D., 2011. Geologi untuk Perencanaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Badan Geologi. September 2013. .Dikunjungi pada tanggal 18 Januari 2013, pukul 08.71
Purwadhi, F. H., 2001. Interpretasi Citra Digital. Jakarta: PTGramedia Widiasarana Indonesia.
Noya Y., Suwarti T., Harsono dan Sarmili L., 1992. Peta Geologi Lembar Mojokerto Jawa Timur. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Indonesia. Bandung.
NASA Remote Sensing Tutorial Web Page.http//rst.gsfc.nasa.gov/.
Hanafi, R.A., Sukojo, B.M.,dan Ipranta., 2010. Pemetaan Geologi Dengan Menggunakan Data Citra Alos di Daerah Pegunungan Selatan (Kabupaten Wonogiri-Jawa Tengah). Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika, Surabaya.
Reditya, I.W.,, Sukojo, B.M.,dan Ipranta., 2010. Analisa Integrasi Citra Ifsar dan Landsat Untuk Pembuatan Peta Geologi Daerah Takalar-Sapaya Propinsi Sulawesi Selatan. Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika, Surabaya
Ismawati, Desi, Sukojo, B.M.,dan Ipranta., 2014. Pemetaan Geologi Skala 1:50000 dengan Menggunakan Citra Radarsat 2 dan Landsat 8 (Studi Kasus : Nangapinoh Provinsi Kalimantan Barat). Tugas Akhir Jurusan Teknik Geomatika, Surabaya.
Susilohadi., 1995. Late tertiary and Quaternary Geology of The East Java Basin, Indonesia. Australia: Disertasi Jurusan Filosofi
Imran, A., Azikin, B., HL, R., & Susilawati., 2011. Survei Lapangan Endapan Sedimen Kuarter di Sungai Mangottong di Kabupaten Sinjai (Studi Pendahuluan). - (pp. -). Jurusan Geologi Fakultas Teknik Universitas Hasanudin, Makasar
Febrianto, A., 2006. Interpretasi Citra Satelit SPOT 5 Untuk pemetaan Penggunaan Lahan Kecamatan Semarang Barat Kota Semarang. Universitas Negeri Semarang, Semarang.
DOI: http://dx.doi.org/10.12962/j25023659.v2i1.1219
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Geosaintek diterbitkan oleh ITS bekerja sama dengan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI)
Disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional.
Berdasarkan ciptaan pada https://iptek.its.ac.id/index.php/geosaintek/index.